Mohon tunggu...
Novendra Ade
Novendra Ade Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sebuah Ide tentang Jurnalisme Online dari Sebangsa.com

8 Oktober 2017   22:18 Diperbarui: 8 Oktober 2017   22:26 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada era digitalisasi ini, menulis di dunia maya atau media digital menjadi hal yang biasa terutama bagi generasi 1990-an. Kemajuan teknologi yang ada sangat memungkinkan penggunanya untuk eksplorasi banyak hal dengan media digital tersebut. Dengan menulis, membagikan gambar, video, ataupun suara, seorang dapat menjadi dikenal atau berhubungan dengan seorang lainnya dengan cara mudah. Memangkas jarak dan memangkas waktu. 

Hal itulah yang menjadi keunggulan bagi jurnalisme online saat ini. Maraknya beberapa kasus yang terjadi terkait jurnalisme online, membuat teknologi ini memiliki keunggulan dan kekurangannya sendiri. Namun, memangkas jarak dan waktu tentunya menjadi kelebihan yang sederhana, mudah dirasakan, dan merupakan hal yang dapat menjadi "pembanding" paling mudah dengan jurnalisme konvensional yang memiliki media kertas maupun penyiaran di televisi atau radio.

Secara perbedaan, antara jurnalisme online dan juga jurnalisme konvensional hanya terletak pada medium perantara saja. Ketika berbicara isi atau konten, tidak ada perbedaan. Keduannya sama-sama membawakan informasi bagi publik terkait isu-isu terkini. Memang ketika melihat kekurangan dari jurnalisme online, sangat berbanding jauh secara kualitas dibandingkan dengan jurnalisme konvensional. Jurnalisme konvensional perlu melewati tahap editor dan lain-lain maka biasanya membutuhkan seorang jurnalis yang memang telah memiliki kualitas. 

Berbeda dengan jurnalisme online, seorang kini lewat banyak media di dunia maya, dapat menyampaikan gagasannya terkait isu. Hal ini yang kemudian memunculkan dampak kekurangan yang lainnya seperti plagiasi, tanpa adanya pencantuman sumber terkait berita, tanpa adanya data yang jelas yang menunjukan keterangan dari berita dan lain lain.

Namun ternyata, tidak dapat seorang sembarangan dalam melakukan penulisan jurnalistik di media online. Beberapa hal seperti yang diungkapkan oleh Melinda J. McAdams, format konten atau isi dalam jurnalisme online perlu diperhatikan dengan baik bagi penulis. Setiap paragraf nya akan terlihat tidak membosankan dan terlihat eektif ketika setiap paragrafnya tidak melebihi 100 kata. Hal ini membuat pembaca dapat selalu konsentrasi dalam tulisan. Kemudian perlu adanya keterkaitan dan kesinambungan antara judul dan hingga isi tubuh berita.

Kemudian beberapa hal lain seperti adanya daftar angka dalam berita juga menjadi ciri khas dari jurnalisme online hingga saat ini. Dengan tampilan yang dapat menarik pembaca, namun juga dapat mengefektitaskan konten breita yang ada. Lalu pada bagian isi teks. Beberapa tips juga diajukan oleh Melinda, bahwa tulisan dan isi perlu efektif. Lainnya adalah penggunaan kata aktif dalam penggunaan kalimat atau kata di dalam tulisan berita. Penggunaan kata aktif dapat membantu memberi keuntungan bagi penulis dan pembaca. Hal ini dikarenakan ketika pembaca tertarik dan memilih tetap pada tulisan, maka penulis seakan memiliki tanggung jawab karena tulisannya selalu ditunggu orang lain atau pembaca.

Sebuah media online yang menarik tentunya akan memiliki peminat yang banyak juga. Salah satu media sosial buatan Indonesia adalah Sebangsa.Com. website yang dirilis tahun 2014 lalu. Dalam sebuah review, sebangsa.com adalah media sosial digital yang memiliki teknis seperti facebook dan twitter.Namun dalam peluncuran website pada Sabtu 25 Oktober 2014 lalu bertempat di arena JMR, yang juga dihadiri petinggi PT Sebangsa Bersama; perusahaan pembuat sosial meida Sebangsa, yaitu adalah Adi widjonarko (Founder, Co CEO), Enda Nasution (Founder, Co-CEO), dan meirza Arson (CTO). 

Dalam perkenalan sebangsa.com tersebut diungpkan oleh Enda mengenai beberapa fitur yang ada dalam sebangsa.com. ketika menengok mungkin sama dengan media sosial lainnya, namun diungkapkan oleh Enda bahwa ternyata, Sebangsa.com ingin menjadi pemangkas dari rumitnya birokrasi antara masyarakat dan juga dengan institusi publik. 

Beberapa contohnya seperti sebangsa911 untuk pengguna dapat melaporkan suatu hal terhadap pihak berwajib atau kepolisisan dan pemadam kebakaran. Kemudian ada fitur pesan panik yang memungkinkan mengirimkan pesan darurat untuk lima orang terdekat. Lalu ada pesan jaga jaga untuk melakukan pemantauan terhadap beberapa orang melalui fitur gpsnya. Dan fitur lainnya seperti sebangsa1800 yang memungkinkan untuk mengadakan pengajuan keluhan terhadap suatu perusahaan.

Adapun beberapa fitur unggulan lainnya adalah pembuatan grup. Kemudian telah diluncurkan seperti portal berita online dengan istilah komunitas. Namun fitur komunitas ini hanya menyampaikan seperti judul sebuah berita saja. Kemudian pembaca atau pengikut komunitas diberikan fitur potongan alamat link, dan pembaca diarahkan ke website berita terkait. Seperti semisal sebuah komunitas bola, membagikan sebuah artikel dengan hanya beberapa kalimat saja. Lalu pembaca akan diberikan potongan alamat website untuk kemudian dapat langsung dikunjungi oleh pembaca, seperti bola.kompas, sport.detik, dan lain-lain.

Memang dalam sebangsa.com yang menjadi daya tarik adalah forum diskusi dan juga pembuatan grup. Forum diskusi ini bisa dilakukan kapan saja terkait dengan isu yang sedang diangkat oleh sebangsa.com. Salah satu contohnya adalah ketika sebangsa.com mengundang salah seorang mahasiswa yang mengikuti kegiatan Teater, maka mahasiswa tersebut akan mendapat senggolah berupa Mention dari para peserta forum diskusi, lalu terjadi interaksi di situ.

Dalam judul penulis memberika judul "Sebuah Ide" karena dalam sebangsa.com jika dapat dikembangkan, sarana diskusi inilah yang dimanfaatkan untuk membuat konten sebuah berita. Jadi semisal diundang beberapa orang yang memiliki sebuah konsentrasi tertentu, akan lebih baik jika tamu yang diundang adalah orang yang memiliki keterkenalan atau pengaruh ke publik supaya memiliki nilai berita nantinya, seperti prinsip jurnalisme, kemudian satu jam atau dua jam dalam diskusi tersebut, dibuatlah isi berita sesuai dengan forum. 

Maka secara tidak langsung, pertanyaan yang diajukan oleh peserta diskusi kepada narasumber dapat dijadikan data untuk materi berita. Memang terlihat lebih santai, namun jika melihat beberapa prinsip atau tips penulisan dalam jurnalisme online, sebuah tata bahasa yang tidak terlalu baku adalah tips utama. Hal ini memungkinkan pembaca lebih santai dalam menanggapi berita dan juga bisa membuat keuntungan bagi penulis berita bahwa beritanya akan lebih menarik pembaca.

Seolah-oleh terjadi interaksi kepada pembaca. Hal inilah yang menajadi keunggulan dari jurnalisme online. Website Sebangsa.com dengan fitur diskusi yang kuat, sebenarnya bisa untuk kemudian di arahkan pada diskusi terkait isu berita yang ada. Sayangnya hal tersebut kurang terlihat dalam web. Sebuah potongan-potongan artikel seperti yang sudah dijelaskan di atas tidak mengundang reaksi dari peserta sebangsa.com.

Banyaknya gebrakan dari dunia jurnalisme memang membuat jurnalisme terutama jurnalisme online mendapat banyak kegemaran dan banyak orang-orang yang seakan seperti berlomba untuk menuliskan suatu berita untuk di bagikan dalam web berita online. Pada sejarahnya, terdapat kejenuhan dengan adanya pasar media konvensional atau cetak. Maka dengan istilah internet yang sudah muncul pada 1990an akhir, berbagai media berita online muncul. Pada tahun 1998 berita media online dibuat untuk membuat berbagai isu terkait pemerintahan, karena pada masa itu pers juga dibungkam kebebasannya. Maka kemudian pers memiliki senjata tambahan dan senjata baru ini dapat dengan lebih cepat terkirim dan dibagikan di masyarakat luas.

Memangkas jarak dan juga waktu sangat dimungkinkan oleh berbagai web berita online. Sebangsa.com yang telah mendapatkan adderssekitar kurang lebih 51.000 pengguna dapat membuat sebuah forum yang membicarakan isu supaya sebuah isu yang tentunya berguna dapat lebih cepat tersebar. Namun memang kekurangannya adalah tentang objektifitas. Banyaknya opini yang ada dari berbagai "kepala individu" membuat sebuah isu dapat simpang siur. Maka dibutuhkan tentang kontroling yang tentunya berasal dari sebangsa.com sendiri. Karena kemudian dapat dilakukan crosscheck secara lebih mudah dari pihak yang kurang diuntungkan dengan pihak website.

Sebuah artikel di CNN menyatakan bahwa pemerintah bersama dengan Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) mendukung penuh kehadiran layanan yang berbasis koneksi Internet atau over the top (OTT) lokal agar bisa mengimbangi invasi OTT internasional seperti Facebook, Twitter, hingga WhatsApp. Dianggapnya sebuah koneksi berbasis internet dapat memajukan kreatifivitas, kecintaan terhadap kebudayaan, dan juga menumbuhkan rasa nasionalisme.  

Kesimpulan

Media jurnalisme online telah banyak bermunculan jenisnya dan juga ragamnya. Media cetak atau media konvensional telah banyak yang membuat versi digitalnya. Dalam media online, semakin dapat memangkas arak ndan juga waktu. Selain itu, jurnalisme online dapat menciptakan interaksi antara pembaca dan penulis maupun penerbit berita karena kebanyakan tersedianya kolom komentar. Kemudian keunggulan lainnya adalah media jurnalisme online memiliki medium sarana penyampai informasi yang semakin kompleks karena terdapat suara, gambar, video yang juga dapat disertakan dalam berita. Selain itu, terdapat pula prinsip yang menyatakan bahwa penulisan dalam jurnalisme online tidak haruslah baku bahkan cenderung santai untuk menarik pembaca masuk dalam web.

Di samping berbagai kelebihan tersebut, tentunya kekurangan juga masih ada di jurnalisme online. Seperti contohnya plagiasi yang dapat dengan mudah dilakukan, data yang objektif, smakin banyaknya opini subjektif yang beredar, hingga berakibat pada literasi masyarakat yang dapat berkurang. Hal ini terjadi karena tingkat esensi dari kualitas berita menurun karena hanya mengejar sensasi.

Dengan begitu penulis memberikan tanggapan, adanya kontroling yang dapat menyentuh hingga ranah isi konten berita online tersebut. Supaya kontrol tetap satu koordinasi. Seperti dalam sebangsa.com, penulis melihat media sosial tersebut dapat berpotensi untuk masuk ke ranah jurnalisme online dengan memperkuat lini diskusinya. Telah terbangunnya diskusi dalam beberapa forum, dengan begitu dapat menjadikan kekuatan bagi web dalam sebuah isu berita untuk membuat wadah forumnya juga. Tentunya untuk menarik itu dibutuhkan konten yang menarik namun tetap berpedoman pada prinsip-prinsip jurnalistik, supaya literasi masyarakat tetap terjaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun