Mohon tunggu...
Novendra Ade
Novendra Ade Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sebuah Ide tentang Jurnalisme Online dari Sebangsa.com

8 Oktober 2017   22:18 Diperbarui: 8 Oktober 2017   22:26 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam judul penulis memberika judul "Sebuah Ide" karena dalam sebangsa.com jika dapat dikembangkan, sarana diskusi inilah yang dimanfaatkan untuk membuat konten sebuah berita. Jadi semisal diundang beberapa orang yang memiliki sebuah konsentrasi tertentu, akan lebih baik jika tamu yang diundang adalah orang yang memiliki keterkenalan atau pengaruh ke publik supaya memiliki nilai berita nantinya, seperti prinsip jurnalisme, kemudian satu jam atau dua jam dalam diskusi tersebut, dibuatlah isi berita sesuai dengan forum. 

Maka secara tidak langsung, pertanyaan yang diajukan oleh peserta diskusi kepada narasumber dapat dijadikan data untuk materi berita. Memang terlihat lebih santai, namun jika melihat beberapa prinsip atau tips penulisan dalam jurnalisme online, sebuah tata bahasa yang tidak terlalu baku adalah tips utama. Hal ini memungkinkan pembaca lebih santai dalam menanggapi berita dan juga bisa membuat keuntungan bagi penulis berita bahwa beritanya akan lebih menarik pembaca.

Seolah-oleh terjadi interaksi kepada pembaca. Hal inilah yang menajadi keunggulan dari jurnalisme online. Website Sebangsa.com dengan fitur diskusi yang kuat, sebenarnya bisa untuk kemudian di arahkan pada diskusi terkait isu berita yang ada. Sayangnya hal tersebut kurang terlihat dalam web. Sebuah potongan-potongan artikel seperti yang sudah dijelaskan di atas tidak mengundang reaksi dari peserta sebangsa.com.

Banyaknya gebrakan dari dunia jurnalisme memang membuat jurnalisme terutama jurnalisme online mendapat banyak kegemaran dan banyak orang-orang yang seakan seperti berlomba untuk menuliskan suatu berita untuk di bagikan dalam web berita online. Pada sejarahnya, terdapat kejenuhan dengan adanya pasar media konvensional atau cetak. Maka dengan istilah internet yang sudah muncul pada 1990an akhir, berbagai media berita online muncul. Pada tahun 1998 berita media online dibuat untuk membuat berbagai isu terkait pemerintahan, karena pada masa itu pers juga dibungkam kebebasannya. Maka kemudian pers memiliki senjata tambahan dan senjata baru ini dapat dengan lebih cepat terkirim dan dibagikan di masyarakat luas.

Memangkas jarak dan juga waktu sangat dimungkinkan oleh berbagai web berita online. Sebangsa.com yang telah mendapatkan adderssekitar kurang lebih 51.000 pengguna dapat membuat sebuah forum yang membicarakan isu supaya sebuah isu yang tentunya berguna dapat lebih cepat tersebar. Namun memang kekurangannya adalah tentang objektifitas. Banyaknya opini yang ada dari berbagai "kepala individu" membuat sebuah isu dapat simpang siur. Maka dibutuhkan tentang kontroling yang tentunya berasal dari sebangsa.com sendiri. Karena kemudian dapat dilakukan crosscheck secara lebih mudah dari pihak yang kurang diuntungkan dengan pihak website.

Sebuah artikel di CNN menyatakan bahwa pemerintah bersama dengan Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) mendukung penuh kehadiran layanan yang berbasis koneksi Internet atau over the top (OTT) lokal agar bisa mengimbangi invasi OTT internasional seperti Facebook, Twitter, hingga WhatsApp. Dianggapnya sebuah koneksi berbasis internet dapat memajukan kreatifivitas, kecintaan terhadap kebudayaan, dan juga menumbuhkan rasa nasionalisme.  

Kesimpulan

Media jurnalisme online telah banyak bermunculan jenisnya dan juga ragamnya. Media cetak atau media konvensional telah banyak yang membuat versi digitalnya. Dalam media online, semakin dapat memangkas arak ndan juga waktu. Selain itu, jurnalisme online dapat menciptakan interaksi antara pembaca dan penulis maupun penerbit berita karena kebanyakan tersedianya kolom komentar. Kemudian keunggulan lainnya adalah media jurnalisme online memiliki medium sarana penyampai informasi yang semakin kompleks karena terdapat suara, gambar, video yang juga dapat disertakan dalam berita. Selain itu, terdapat pula prinsip yang menyatakan bahwa penulisan dalam jurnalisme online tidak haruslah baku bahkan cenderung santai untuk menarik pembaca masuk dalam web.

Di samping berbagai kelebihan tersebut, tentunya kekurangan juga masih ada di jurnalisme online. Seperti contohnya plagiasi yang dapat dengan mudah dilakukan, data yang objektif, smakin banyaknya opini subjektif yang beredar, hingga berakibat pada literasi masyarakat yang dapat berkurang. Hal ini terjadi karena tingkat esensi dari kualitas berita menurun karena hanya mengejar sensasi.

Dengan begitu penulis memberikan tanggapan, adanya kontroling yang dapat menyentuh hingga ranah isi konten berita online tersebut. Supaya kontrol tetap satu koordinasi. Seperti dalam sebangsa.com, penulis melihat media sosial tersebut dapat berpotensi untuk masuk ke ranah jurnalisme online dengan memperkuat lini diskusinya. Telah terbangunnya diskusi dalam beberapa forum, dengan begitu dapat menjadikan kekuatan bagi web dalam sebuah isu berita untuk membuat wadah forumnya juga. Tentunya untuk menarik itu dibutuhkan konten yang menarik namun tetap berpedoman pada prinsip-prinsip jurnalistik, supaya literasi masyarakat tetap terjaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun