Mohon tunggu...
Ano suparno
Ano suparno Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Jalanan

FREELANCER Pernah di Trans TV sebagai Reporter, Kameraman lalu Kepala Biro TRANS. Sebelumnya, sebagai Stringer Tetap BBC London siaran Indonesia, reporter hingga Station Manager Smart FM Makassar. Setelah di Trans, saya mendirikan dan mengelolah TV Lokal sebagai Dirut. Sekarang Konsultan Media dan Personal Branding

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jejak JK di Tanah Pasthun

19 Agustus 2021   21:24 Diperbarui: 19 Agustus 2021   21:34 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Istimewa (Dokumentasi Tim Media JK) 

Kerjasama antara Afghanistan dan Tiongkok terbuka lebar, bukankah di satu sudut belahan pegunungan merupakan tapal batas antara Tiongkok dan Afhganistan. Rusia tak tinggal diam. Ia juga membuka diri melakukan kerjasama dengan Afghanistan.

Pandangan dunia terhadap Thaliban tentu tak lepas dari perubahan sikap dan pandangan Thaliban yang lebih mengedepankan perdamaian.  Di mana Thaliban telah memberi kesempatan kepada perempuan untuk keluar rumah, mengejar cita cita, mengenyam pendidikan merupakan langkah humanis  bagi Thaliban untuk merebut simpati dunia. 

Menyalakan televisi, membunyikan musik serta larangan larangan lainnya yang oleh dunia dianggap sebagai pelanggaran HAM kini telah dibuka krannya oleh Thaliban masa kini. 

Pada perkembangan terakhir pasukan Thaliban bahkan mengetuk pintu rumah rumah warga yang sedang terkunci agar segera keluar rumah, menyaksikan kota nya sendiri, melihat situasi yang aman dan kondusif. Seolah ingin menyampaikan pesan, keluarlah tak perlu ada ketakutan.

Praktik  kekuasaan Thaliban pada awal kekuasaannya 1990 an yang sangat konservatif telah berubah. Thaliban yang berjuang atas nama nasionalisme Afhganistan telah merubah segalanya. 

Pun perjalanan Thaliban ke Indonesia, mendatangi pesantren - pesantren di Pulau Jawa serta diskusi - diskusinya  bersama Jusuf Kalla tentu telah tertanam dalam sanubari para Mullah Thaliban dalam memandang kehidupan dan perdamaian.

Embrio perdamaian serta kebijakan kebijakan humanis yang Thaliban pertontonkan pasca mereka menduduki istana Kepresidenan Afhganistan tak bisa lepas dari keterlibatan Indonesia sejak tahun 2018, mengajak Thaliban dan pemerintahan Afhganistan untuk masuk ke zona perdamaian dan mengakhiri segala pertikaian. 

Di mana, pada titik embrio itu tak lepas pula dari kepedulian Jusuf Kalla sebagai tokoh perdamaian untuk melihat Afganistan mengakhiri segala kebencian dan dendam pada sesamanya.

Meyakinkan kedua pihak untuk berhenti bertikai bukanlah perkara mudah. Termasuk untuk mendapatkan kepercayaan dan menemui  kedua kelompok yang sedang bertikai. Tak semudah apa yang ada  dalam benak dan goresan kita. 

Pertikaian mereka, bukan hanya etnis antara suku dan suadara. Tetapi pertikaian di Afghanistan adalah pertikaian ideologi yang merajut pada sejarah kelam di tanah para mullah itu. 

Pula berpuluh puluh tahun sejumlah negara telah  terlibat baik untuk kepentingan bisnis, perang dan sebagai negara penjaga perdamaian merupakan batu sandungan bagi dua pihak untuk sadar bahwa jalan terbaik adalah perdamaian dan mengalah satu sama lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun