Mohon tunggu...
Andi Fitriyanto
Andi Fitriyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Humanisme di Atas Segala Isme

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Punk's Not Dead: Punk Tidak Mati, Ia Berevolusi

19 Juni 2024   11:12 Diperbarui: 21 Juni 2024   02:51 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gebrakan Punk akhirnya diadopsi, ditimang, dan ditumbuhsuburkan di Inggris kala itu. Anak muda Britania Raya membawa Punk ke nuansa dan level yang berbeda. Punkt bergeser nama dan makna dengan seksinya menjadi Punk. Sematan musik dan fesyen Punk bergerilya melawan dominasi arus utama dan berhasil mencuri atensi dan minat generasi muda. 

Berangsur ia menjadi monster buas yang geram akan segala bentuk marginalisasi. Seiring beragam latar belakang literasi para penggiatnya, punk rock pun bertransformasi menjadi berbagai subgenre musik baru seperti: Street Punk, Oi!, Anarcho Punk, Crust Punk, Punk Metal, Melodic Punk, Hardcore Punk, Queercore, Fastcore, Glam Punk, Scum Punk, Skate Punk, Post-Punk, Pop-Punk, Ska Punk hingga Nazi Punk. 

Diaspora Punk dapat dianalogikan sebagai kolase. Ia berjasa melahirkan beragam subgenre musik baru yang kontemporer, progresif, agresif dan provokatif.

Dengan skop musik, fesyen dan ideologinya, Punk adalah konfigurasi identitas kesatuan aksi dan manifestasi sikap. Punk adalah keberanian menabrak tata susila konservatif. 

Punk adalah sebuah prinsip hidup personal dan komunal yang ekuivalen dengan kemerdekaan. Punk adalah gaungan subliminal transnasionalisme kontemporer; epitome eksistensialisme berpsike kebebasan mutlak yang bertanggung jawab.

Punk tidak berkubu pada figur otoritarian beserta proksinya. Punk berkubu pada gambaran besar kesetaraan. 

Perjuangan Punk adalah perjuangan atas nama nirkelas, nirstrata, nirkasta, nirhierarki, nirsupremasi, nirkuasa, dan niradikuasa. 

Punk adalah berdikari di segala lini. Punk adalah superposisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun