Mohon tunggu...
anonymAR
anonymAR Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

7 Manfaat Nano Teknologi bagi Kehidupan Manusia

3 Desember 2018   15:06 Diperbarui: 3 Desember 2018   15:22 2133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Manfaat nano teknologi bagi kehidupan manusia sangatlah luas. Bahkan, untuk saat ini sudah banyak contoh penerapannya mulai dari di bidang kesehatan hingga dalam menciptakan suatu material yang super kuat namun ringan. 

Nano teknologi sendiri merupakan sebuah teknologi yang menggunakan skala nano atau sepersemilyar dengan sifat material pada ukuran nano atau atom. 

Jika suatu material dibuat dalam ukuran nano, maka akan memungkinkan untuk terciptanya material dengan sifat-sifat baru yang luar biasa. Misalnya, ilmuwan berhasil membuat material yang disebut graphene yang memiliki kekuatan ratusan kali dibanding baja namun lebih ringan. Material seperti itu akan memungkinkan terciptanya peralatan baru yang luar biasa, seperti elevator dari bumi menuju luar angkasa misalnya.

Berikut, adalah 7 contoh manfaat nano teknologi yang sudah terbukti dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia.

1. Mengatasi Perubahan Iklim

Perjuangan melawan perubahan iklim berarti kita membutuhkan cara-cara baru untuk menghasilkan dan menggunakan listrik, dan manfaat nano teknologi untuk di bidang ini sudah jelas terlihat. Nanoteknologi telah membantu menciptakan baterai yang dapat menyimpan lebih banyak energi untuk mobil listrik dan telah memungkinkan terciptanya panel surya untuk mengubah lebih banyak sinar matahari menjadi listrik.

Keduanya menggunakan metode yang sama, yaitu menggunakan nanotexturing atau nanomaterial (misalnya nanowires atau karbon nanotube) yang mengubah permukaan datar menjadi tiga dimensi dengan area permukaan yang jauh lebih luas. Ini berarti bahwa ada lebih banyak ruang untuk reaksi yang memungkinkan penyimpanan atau pembangkitan energi berlangsung, sehingga perangkat beroperasi lebih efisien.

2.Antena dari Karbon Nanotube

Arman Bengio, seorang peneliti dari Rice University telah berhasil mengembangkan antena yang dibentuk dari serat karbon nanotube (berbentuk tabung seukuran nano).

Antena ini memiliki kemampuan yang sama dengan antena dari tembaga, namun keunggulan antena serat nanotube ini yaitu bobotnya yang jauh lebih ringan dan fleksibilitas yang lebih baik.

3. Big Data

Karena semakin banyak informasi yang harus di olah, maka dibutuhkan teknologi  yang mampu mengolah dan memproses data dengan lebih cepat dan lebih baik. Contohnya adalah big data untuk sensor lalu lintas guna mengelola kemacetan dan mencegah terjadinya kecelakaan, atau mencegah kejahatan dengan menggunakan statistik untuk lebih efektif mengalokasikan sumber daya polisi.

Nanoteknologi membantu menciptakan memori ultra-padat yang akan memungkinkan kita untuk menyimpan kekayaan data tersebut. Tetapi ini juga memberikan inspirasi untuk algoritma ultra-efisien dalam memproses, mengenkripsi dan mengkomunikasikan data tanpa mengorbankan keandalannya. Alam memiliki beberapa contoh proses big-data yang dilakukan secara real-time dengan struktur yang sangat kecil, seperti bagian mata dan telinga yang mengubah sinyal eksternal menjadi informasi bagi otak.

4. Kayu Transparan, Material Kaca di Masa Depan

Ilmuwan dari University of Maryland telah berhasil mengembangkan material kayu berwujud tembus pandang. Hasil penelitian nano bioteknologi ini diklaim memiliki kekuatan setara atau melebihi baja namun dengan bobot yang lebih ringan.

Proses pembuatan kayu transparan ini dimulai dengan menghilangkan zat lignin pada kayu yang merupakan zat pemberi warna kayu, kemudian menyuntikkan epoxy pada pembuluh kayu untuk menguatkan kayu, membuatnya lebih transparan dan untuk menjaga serat nano selulosa.

Manfaat nano teknologi yang satu ini yaitu bisa menjadi material pengganti kaca karena kayu memiliki struktur sel dan serat alami sehingga tidak mudah pecah seperti kaca.

Kayu juga memiliki sifat material yang disebut haze, yang akan membuat cahaya yang menembus kayu transparan ini tidak akan langsung menuju mata sehingga akan lebih nyaman bila digunakan sebagai material rumah.

5. Manfaat Nano Teknologi Untuk Transplantasi Organ Tubuh

Transplantasi organ tubuh telah berhasil menyelamatkan banyak nyawa walau tingkat keberhasilannya masihlah terbilang kecil. Nano teknologi dapat meningkatkan keberhasilan transplantasi organ dan menyelamatkan lebih banyak nyawa. Para ilmuwan berhasil mengembangkan cara yang aman untuk menghidupkan kembali organ yang dibekukan dengan bantuan partikel nano.

Selama ini masih banyak organ pendonor yang masih sangat potensial namun justru terbuang sia-sia karena organ tersebut hanya dapat bertahan selama 4 hingga 36 jam saja. Cara terbaik untuk dapat bertahan lebih lama adalah dengan dibekukan, namun sayangnya proses pembekuan dan pencairan dapat merusak sel-sel organ tersebut. Manfaat nano teknologi untuk transplantasi ini terlihat nyata karena dalam proses pencairannya terbukti tidak menampilkan tanda kerusakan bahkan elastisitas organ juga tetap terjaga.

6. Kemampuan Penyembuhan Diri

Nano teknologi dapat mengubah struktur material pada skala nano dan memberikan beberapa sifat menakjubkan - seperti melapisi tekstur sehingga menjadi anti air misalnya. Di masa depan, lapisan nanoteknologi atau aditif bahkan akan memiliki potensi untuk memungkinkan bahan untuk "menyembuhkan diri" ketika rusak atau aus. Misalnya, menyebarkan nanopartikel ke seluruh material berarti dapat bermigrasi untuk mengisi retakan yang muncul. Ini bisa menghasilkan bahan penyembuhan diri untuk segala hal mulai dari kokpit pesawat hingga mikroelektronika, mencegah fraktur kecil berubah menjadi retakan besar yang lebih bermasalah.

7. Pembangkit Listrik Tenaga Aliran Darah Manusia

Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah menggunakan turbin yang digerakkan oleh aliran air, kemudian energi listrik dihasilkan dengan mengubah energi gerak menjadi energi listrik.

Prinsip tersebut oleh para peneliti dari Universitas Bern, Swiss digunakan untuk mengembangkan generator listrik dengan memanfaatkan aliran darah manusia. Generator yang digunakan merupakan sebuah turbin mini berukuran nano yang disebut nanogenerator.

Generator ini dibuat dari bahan fiber. Generator tersebut dipasang pada arteri manusia. Turbin kecil tersebut dapat menghasilkan listrik yang digunakan untuk peralatan yang dipasang pada tubuh manusia misalnya alat pacu jantung dan sensor tekanan darah.

Tujuan penelitiannya adalah untuk menghasilkan listrik sebesar 1 miliwatt karena jantung manusia diperkirakan dapat menghasilkan listrik hingga 1,5 Watt.

Di masa depan, nano teknologi juga dapat memungkinkan objek untuk memanen energi dari lingkungan di sekitarnya. Bahan dan konsep nano baru yang kini telah dikembangkan menunjukkan potensi untuk menghasilkan energi dari gerakan, cahaya, variasi suhu, glukosa dan sumber lain dengan efisiensi konversi yang tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun