Mohon tunggu...
Anonimus
Anonimus Mohon Tunggu... -

mengamati tiba-tiba dan dari tempat jauh

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok dalam Pusaran Pilkada

12 November 2016   07:05 Diperbarui: 12 November 2016   17:08 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ahok dalam Pusaran Pilkada

"Ahok Minus Moral"

"Membiarkan Ahok = Hapus Sila 1 Pancasila"

"Ahok Biang Konflik"

"Umat Islam Jakarta Tolak Ahok Jadi Gubernur"

"Tangkap Penjarakan Ahok"

"Kafir Cina"

"Ganyang Cina"

Masih banyak lagi kalimat kejam lainnya. Kita semua sepakat kalimat-kalimat diatas begitu brutal, menakutkan dan sangat tidak dianjurkan (demo dengan tulisan tersebut disiarkan di tv, tidak baik untuk anak-anak dan masyarakat). Di negeri tercinta Indonesia ini, sangat santer kebecian vs kebencian, fitnah vs fitnah, lapor-laporan. Pelakunya lintas usia, gender, jabatan sosial, dan bahkan pendidikan. Semua kehilangna akal, tua-muda sama saja, siswa-guru, dosen dan peneliti, pejabat, ulama semuanya menebar benci dan saling berbalas maki ketika bicara politik. Entah kasar atau halus intinya semua sama, meniadakan yang berbeda, apalagi berkait agama.

Penutup

Tulisan diatas lebih banyak saya ambil dari laporan Heffern  dalam investigasinya tahun 2007, laporan tersebut dikirimkan kepada lembaga-lembaga AS: CIA,Commander in Chief US Pacific Command, Defense Intelligence Agency, Joint Intelligence Center Pacific, National Security Council, Secretary of Defense, Secretary of State, dll.

Daripada hanyut dalam pertikaian tak menepi, niat hati baca berita tapi malah terprovokasi, dan berdosa tiap hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun