Mohon tunggu...
ano_10
ano_10 Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

Berakhir di Ujung Jalan Bercabang (Cerpen)

17 Mei 2015   18:50 Diperbarui: 13 Juli 2015   22:17 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

tapi tidak sekarang kau harus menunggu sampai aku lulus dari sekolah lalu melanjutkan ke perguruan tinggi dan di wisuda sesuai cita-cita ku. setelah itu kita akan bertemu lagi dan membicarakan masa depan kita.

ku harap kau mengerti dan mau menunggu ku...

 

salam dari ku untuk mu yang teristimewa di hatiku....

 

***

 

hati baim menjadi lega karena rachmi masih membuka pintu untuknya... sudah pasti di balasnya surat itu oleh baim dan sudah pasti baim menyanggupi untuk menunggu rachmi mewujudkan cita-citanya itu, dalam hati dia berkata...

"aku akan tetap menunggu mu, walu seribu tahun lamanya..."

rasa penyesalan baim akan perbuatan yang di lakukannya kini mulai hilang sejak surat dari rachmi di bacanya perasaannya tidak lagi cemas karena ada kepastian untuk hubungan mereka berdua kedepannya...

yaaa... tiga atau empat tahun tidak terlalu lama kan ?... jika di bandingkan harus menunggu seribu tahun lamanya... :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun