Mohon tunggu...
Anna Fara
Anna Fara Mohon Tunggu... -

Lagi belajar nulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

MOMO, SI HARIMAU PUTIH

5 Juni 2011   12:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:50 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Datanglah seekor anak gajah. Anak gajah itu menjulurkan belalainya untuk membantu Momo.

“Hei, kenapa kau membantuku?”. Tanya Momo heran.

“Sudah, jangan banyak tanya, cepat kita harus pergi dari sini, hutan ini sudah tak aman lagi”. Kata gajah kecil itu.

Akhirnya Momo dan Gajah Kecil itu bersama-sama meninggalkan hutan sampai bencana itu mereda.

Meneteslah air mata Momo, kepedihan begitu sangat dirasakannya. Ayahnya mati tertimpa pohon. Dan dia tak mampu menyelamatkan nyawa ayahnya.

Janganlah kau bersedih, ini sudah menjadi kehendak sang penguasa alam”. Kata Gajah Kecil itu.

“Kau baik sekali, meskipun aku pernah menggigitmu. Tapi kau tetap menolongku. Maafkan aku?”. Kata Momo dengan menguasap air matanya.

“Itu bukan salahmu”. Kata gajah kecil dengan tenang.

“Kalau bukan karena kau, mungkin aku sudah mati”. Kata Momo.

“Aku hanyalah ciptaan Sang Kuasa yang tak bisa apa-apa, bersyukurlah pada sang pencipta”. Kata Gajah kecil itu dengan senyum.

“Terima kasih, kau teman terbaikku”. Kata Momo membalas dengan senyum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun