Datanglah seekor anak gajah. Anak gajah itu menjulurkan belalainya untuk membantu Momo.
“Hei, kenapa kau membantuku?”. Tanya Momo heran.
“Sudah, jangan banyak tanya, cepat kita harus pergi dari sini, hutan ini sudah tak aman lagi”. Kata gajah kecil itu.
Akhirnya Momo dan Gajah Kecil itu bersama-sama meninggalkan hutan sampai bencana itu mereda.
Meneteslah air mata Momo, kepedihan begitu sangat dirasakannya. Ayahnya mati tertimpa pohon. Dan dia tak mampu menyelamatkan nyawa ayahnya.
“Janganlah kau bersedih, ini sudah menjadi kehendak sang penguasa alam”. Kata Gajah Kecil itu.
“Kau baik sekali, meskipun aku pernah menggigitmu. Tapi kau tetap menolongku. Maafkan aku?”. Kata Momo dengan menguasap air matanya.
“Itu bukan salahmu”. Kata gajah kecil dengan tenang.
“Kalau bukan karena kau, mungkin aku sudah mati”. Kata Momo.
“Aku hanyalah ciptaan Sang Kuasa yang tak bisa apa-apa, bersyukurlah pada sang pencipta”. Kata Gajah kecil itu dengan senyum.
“Terima kasih, kau teman terbaikku”. Kata Momo membalas dengan senyum.