Perjalanan Menjemput Koper di Penginapan ScamÂ
Karena ovt mengenai barang kami dan lelah ingin istirahat, aku memesan penginapan yang tersisa di area sekitar Bandara, dekat alun-alun Praya. Berbekal review Agoda dan rating 4.9/5, bismillah semoga ga gagal lagi. Penginapan tersebut sebenarnya hanya guest house, seperti kosan yang dibandrol dengan harga 500rb-an. Gila juga yaa efek event ini pada kondisi harga akomodasi, huhu. Akhirnya aku memesan Gocar 2 lokasi, ke penginapan scam tadi untuk mengambil barang dan ke penginapan baru kami. Dan akhirnya, kamipun mendapat Bapak driver Gocar yang baik hati dan ramah mengantar kami kedua lokasi tersebut. Sesampai di penginapan scam tersebut, kami bergegas mengambil barang-barang kami. Dan waktu telah menunjukan pukul 12 malam.
Huru Hara Part 5: Menerobos Gembok  di Penginapan Baru
Kami pun melanjutkan perjalanan ke penginapan baru kami. Disini teman-temanku sudah tidur kelelahan dan akupun ngobrol terkait kondisi pariwisata di Lombok bersama Bapak Gocar. Bapak ini aktif dalam kegiatan biro perjalanan sebagai freelance driver dan guide. Akhirnya aku minta bertukar nomor untuk mengantar kami pagi hari ke Bandara Praya. Sesampai di penginapan, cobaan kembali datang! Karena sudah malam, penginapan kami telah digembok. Rasanya ingin nangis aja. Karena nekat akhirnya aku mencoba melonggarkan rantai tersebut dan menerobos masuk. Akhirnya, aku bertemu dengan bule yang juga nonton MotoGP dan menginap disana lagi diluar kamar. Lalu, aku mengetuk kamar penjaga guest house dan dapat membuka pagarnya.Â
Akhirnya, lega rasanya bisa istirahat. Aku beberes dan bebersih untuk pagi nanti flight. Kontakan dengan Bapak Gocar agar menjemput kami tepat waktu, menyalakan alarm, dan tidur.Â
Perjalanan Pulang ke Yogyakarta
Bangun tidur pukul 4 pagi, kami bersiap-siap dan bergegas menuju Bandara. Bapak driver menjemput tepat pukul 04.30 pagi dan kamipun sampai di  bandara pukul 5 pagi dan langsung check in. Setelah itu, Sevina menyempatkan membeli oleh-oleh di bandara. Dan, kami pun flight jam 6 pagi dengan maskapai Super Air Jet yang pada saat itu dibandrol dengan harga 1,4 juta. Setelah flight sekitar 1,5 jam, kamipun sampai di Yogyakarta dan selesai sudah huru hara perjalanan nonton MotoGP ini. Pengalaman ini sangat berkesan bagiku dan juga teman-teman sebagai kenangan perjalanan nano nano yang seru, serta dapat menjadi evaluasi bagi penyelenggaraan MotoGP kedepannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H