Mohon tunggu...
An Nuur Khairune Nisa
An Nuur Khairune Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pariwisata

Saya seorang mahasiswa Pariwisata yang memiliki hobi traveling, menulis, dan mengeksplor hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Huru Hara Perjalanan Nonton MotoGP Mandalika 2023

4 Desember 2023   07:35 Diperbarui: 4 Desember 2023   07:46 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Stand Marchendise MotoGP di Lombok Praya Airport (Source: Dokumen Pribadi)

Sunset di Puncak Merese (Source: Dokumen Pribadi)
Sunset di Puncak Merese (Source: Dokumen Pribadi)

Kisah di Balik Nama Agung Mandalika

Setelah kami turun, aku notice ada satu patung yang membuatku salfok. Sontak bertanya kepada guide-ku, “Itu patung apa yaa Mas?”, guide-ku menjelaskan bahwa itu merupakan patung legenda Putri Mandalika yang menceritakan seorang putri cantik dari tokoh suku Sasak terkemuka dan pesonanya menghipnotis semua lelaki. Oleh karena itu, Putri Mandalika menjadi idaman banyak pangeran sehingga menjadi rebutan dan membuat persaingan yang mengancam keutuhan dan kerukunan masyarakat Lombok. Dalam persaingan sengit antara para pangeran, Putri Mandalika memutuskan untuk mengorbankan dirinya dengan melompat dari tebing tinggi ke laut, mengakhiri persaingan dan mengamankan perdamaian di kerajaannya. Wah, ternayata dibalik agungnya nama Mandalika, ada kisah dibelakangnya ya! Ditambah lagi, legenda ini lho yang melatarbelakangi ritual Bau Nyale di Lombok!

Patung Legenda Putri Mandalika (Source: Dokumen Pribadi)
Patung Legenda Putri Mandalika (Source: Dokumen Pribadi)

Huru Hara Part 2: Ticket Redemption MotoGP 2023

Karena teringat aku besok akan menonton, aku mampir ke gate dengan niat menukarkan tiket. Namun, aku tidak dapat menukarkan di gate dan ternyata lokasi penukarannya sangat jauh! aku takut ga keburu jika besok baru menukar tiket, dan jadwal qualification Marquez itu jam 9 pagi, sedangkan masih harus menukar tiket jam 8 pagi di dekat Bandara Praya. Aku mengabari teman-teman dan akhirnya kami mencari cara untuk segera menukar tiket malam itu. Rasanya sedikit kesal karena tidak ada pemberitahuan yang jelas untuk harus menukar tiket di dekat bandara saat pembelian. Namun, cukup bersyukur juga karena tidak terjadi di pagi harinya, huhu.

Pamflet tiket redemption poin di Gate Sirkuit Mandalika (Source: Dokumen Pribadi)
Pamflet tiket redemption poin di Gate Sirkuit Mandalika (Source: Dokumen Pribadi)

Kaminpun menemukan solusi untuk meminta tolong rekan kami di Mataram menukarkan tiket. Alhamdulillah, tantangan selanjutnya masih dapat diselesaikan dengan baik. Akhirnya aku kembali ke bis dan bertemu rekan-rekan. Hari ini merupakan hari terakhir kami berkegiatan dan kami pun kembali ke hotel tempat kami menginap di Mataram dan melakukan penutupan acara, serta perpisahan! Besok beberapa rekan akan kembali ke Yogya dan melanjutkan kegiatan masing-masing. Namun, tak terasa besok aku akan menonton MotoGP! Tak sabar rasanya! 

Huru Hara Part 3: Scam Penginapan di Gempuran era MotoGP

Bangun di pagi hari, aku, Cal, Con, dan Sevina bersiap-siap berangkat ke sirkuit. Namun, kita lupa memesan akomodasi! Akhirnya kami memesan penginapan murah, OYO, yang dekat dengan bandara dengan niat agar dapat mudah akses ke bandara karena kami akan flight pagi esoknya, melalui aplikasi tiket.com dengan harga sekitar 200rb-an. Aku pun segera memesan Gocar untuk berangkat ke sirkuit dan mampir di penginapan tersebut dengan harga 200rb-an dengan waktu tempuh kurang lebih 1,5 jam. Diperjalanan, aku berbincang dengan Bapak driver Gocar mengenai kondisi Lombok saat event MotoGP ini dan juga pengalaman-pengalaman di Lombok. 

Kamipun sudah dekat dengan lokasi penginapan, tetapi kok aku curiga yaa karena lokasinya sangat aneh dan seperti ada yang tidak beres. Bapak Gocar juga bertanya, “Kalian mau nitip barang disini? Disini agak bahaya, orang-orangnya primitif”. Sejenak aku berpikir dalam hati ‘Hah apa iya? Kenapa yaa Bapaknya bisa ngomong seperti itu?’. Lalu kami pun tak kunjung menemukan lokasi yang sama, seperti di aplikasi tiket.com. Akhirnya kami pas kan titik tersebut, ternyata berhenti disebuah toko kelontong. Kamipun bertanya apakah benar ini penginapan yang dituju kami. Dan, kami terkena SCAM! Ibu penjaganya berkata sudah ada 5 orang yang terkena scam di aplikasi tiket.com. Sebenarnya, memang ada kosan disitu, tetapi sangat tidak sesuai dengan foto yang tertera di aplikasi tiket.com. Aku pun bingung campur sedih karena waktu kualifikasi Marquez udah sangat dekat, so sadd karena kami harus telat karena ini. Ditambah lagi, kami yang awalnya ingin menitipkan barang dikemplang dengan harga tinggi tingga 400rb karena event MotoGP ini. Ibu tersebut bekata, “Ini lagi event, tidak ada lah yang murah, semua berebut mencari penginapan”. Omg, bener-bener campur aduk rasanya. Akhirnya Bapak pemilik kos datang dan kami bernegosiasi untuk hanya menitipkan barang saja nanti malam diambil dan membayar 200rb. Huft, saking paniknya aku tak terpikirkan mengambil gambar saat rangkaian peristiwa ini dan ya sudahlah yang penting segera menuju sirkuit dan koper kami aman disana. Sedikit khawatir, tetapi juga lega.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun