Mohon tunggu...
Annur Rizqiah Putri Wijaya
Annur Rizqiah Putri Wijaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas negeri Surabaya

Saya seorang mahasiswa unesa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Tantangan dan Harapan dari Perubahan Kurikulum

1 Desember 2023   11:55 Diperbarui: 1 Desember 2023   14:46 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan yang bermutu  tidak lepas dari kurikulum yang digunakan pada satuan pendidikan, karena kurikulum merupakan alat  yang menentukan  tercapainya tujuan pendidikan. Namun jika diartikan secara luas, kurikulum merupakan suatu alat yang dapat mempengaruhi peserta didik baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Oleh karena itu, perubahan kurikulum harus dilakukan secara terus menerus untuk meningkatkan mutu pendidikan, dalam artian perubahan kurikulum  tidak boleh mempengaruhi proses pendidikan itu sendiri. Perubahan kurikulum membawa perubahan pada banyak hal, antara lain perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, penilaian, dan evaluasi. Perubahan kurikulum biasanya dilakukan untuk mengatasi kekurangan yang ditemui pada saat implementasi kurikulum sebelumnya.

Berikut ada beberapa tantangan yang kita hadapi saat mengalami perubahan kurikulum:

Sumber Daya yang Terbatas

Melaksanakan perubahan kurikulum memerlukan investasi sumber daya yang besar seperti pelatihan guru, alat pembelajaran baru, dan infrastruktur pendidikan yang sesuai. Keterbatasan anggaran bisa menjadi kendala.

Kesulitan dalam pelatihan guru

Melatih guru untuk beradaptasi dengan kurikulum baru seringkali sulit. Kurangnya waktu atau rencana pelatihan yang buruk dapat menghambat efektivitas implementasi.

Implementasi yang konsisten

Menerapkan perubahan kurikulum secara konsisten di semua jenjang pendidikan merupakan sebuah tantangan. Perbedaan penafsiran dan penerapan kurikulum di berbagai sekolah dapat menimbulkan inkonsistensi.

Penilaian dan Pengukuran Kemajuan

Mengembangkan sistem penilaian yang secara akurat mengukur  kemajuan siswa dalam kurikulum baru bisa jadi sulit. Pengukuran yang tidak tepat dapat merugikan siswa dan menghambat evaluasi efektivitas kurikulum.

Mengatasi tantangan tersebut memerlukan kerjasama yang kuat antara pemangku kepentingan, perencanaan yang matang, dan komitmen untuk terus melakukan perbaikan selama penerapan kurikulum yang baru.

Selain ada tantangan, setiap perubahan yang terjadi pasti ada harapan yang diimpikan, Harapan ini mencerminkan aspirasi untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih adaptif, inklusif, dan relevan dengan dunia yang terus berubah. 

Beberapa harapan tersebut antara lain:

Peningkatan relevansi

Harapan utama perubahan kurikulum adalah meningkatkan relevansinya dengan kebutuhan saat ini. Dengan memperbarui materi pembelajaran, kurikulum bertujuan untuk menangkap lebih banyak dinamika dan perkembangan masyarakat dan industri.

Pengenalan teknologi pendidikan 

Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran diharapkan menjadi bagian integral dari kurikulum. Hal ini mencakup integrasi platform digital, sumber daya yang kuat, dan alat pembelajaran inovatif untuk meningkatkan pengalaman belajar bagi siswa.

Peningkatan kreativitas dan inovasi

Perubahan kurikulum diharapkan dapat memberikan ruang bagi pengembangan kreativitas dan inovasi siswa. Pembelajaran yang mengedepankan pemikiran kritis dan solusi dirancang untuk menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan masa depan.

Mengurangi kesenjangan pendidikan

Dengan memperhatikan keberagaman kebutuhan dan kemampuan siswa, perubahan kurikulum diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pendidikan dan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh siswa  untuk berkembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun