Pendidikan yang bermutu  tidak lepas dari kurikulum yang digunakan pada satuan pendidikan, karena kurikulum merupakan alat  yang menentukan  tercapainya tujuan pendidikan. Namun jika diartikan secara luas, kurikulum merupakan suatu alat yang dapat mempengaruhi peserta didik baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Oleh karena itu, perubahan kurikulum harus dilakukan secara terus menerus untuk meningkatkan mutu pendidikan, dalam artian perubahan kurikulum  tidak boleh mempengaruhi proses pendidikan itu sendiri. Perubahan kurikulum membawa perubahan pada banyak hal, antara lain perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, penilaian, dan evaluasi. Perubahan kurikulum biasanya dilakukan untuk mengatasi kekurangan yang ditemui pada saat implementasi kurikulum sebelumnya.
Berikut ada beberapa tantangan yang kita hadapi saat mengalami perubahan kurikulum:
Sumber Daya yang Terbatas
Melaksanakan perubahan kurikulum memerlukan investasi sumber daya yang besar seperti pelatihan guru, alat pembelajaran baru, dan infrastruktur pendidikan yang sesuai. Keterbatasan anggaran bisa menjadi kendala.
Kesulitan dalam pelatihan guru
Melatih guru untuk beradaptasi dengan kurikulum baru seringkali sulit. Kurangnya waktu atau rencana pelatihan yang buruk dapat menghambat efektivitas implementasi.
Implementasi yang konsisten
Menerapkan perubahan kurikulum secara konsisten di semua jenjang pendidikan merupakan sebuah tantangan. Perbedaan penafsiran dan penerapan kurikulum di berbagai sekolah dapat menimbulkan inkonsistensi.
Penilaian dan Pengukuran Kemajuan
Mengembangkan sistem penilaian yang secara akurat mengukur  kemajuan siswa dalam kurikulum baru bisa jadi sulit. Pengukuran yang tidak tepat dapat merugikan siswa dan menghambat evaluasi efektivitas kurikulum.
Mengatasi tantangan tersebut memerlukan kerjasama yang kuat antara pemangku kepentingan, perencanaan yang matang, dan komitmen untuk terus melakukan perbaikan selama penerapan kurikulum yang baru.