Mohon tunggu...
Annisya Dwi Putri Zulmi
Annisya Dwi Putri Zulmi Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Negeri Medan

Saya mahasiswa UNIMED semester 4 jurusan kimia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Keadaan Ekonomi di Kabupaten Langkat

31 Mei 2023   16:59 Diperbarui: 31 Mei 2023   17:21 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Pak Suprianto (50 tahun) yang merupakan petani dan buruh harian pabrik, beliau
mendapatkan penghasilan sebesar Rp.1.500.000 sebelum Covid-19 melanda. Namun, pada saat Covid-19 melanda, penghasilan Pak Suprianto menurun menjadi
Menurut Pak Supardi (50 tahun) yang merupakan tukang mebel di Kecamatan Batang Serangan, Beliau mendapatkan penghasilan sebesar Rp.15.000.000 per bulan sebelum saat Covid-19 melanda, Namun pada saar saat Covid-19, penghasilan Pak Supardi, menurun drastis dan hanya mendapatkan penghasilan sebesar Rp.1.000.000 per bulannya. 

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Pak Supardi harus melakukan pekerjaan samping yaitu menjadi pengawas operasional galian C yang mendapatkan penghasilan Rp.50.000 per harinya. Istri Pak Supardi juga membantu dengan berjualan di depan rumah. Pak Supardi juga mengalami kerugian dikarenakan banyaknya mebel yang sudah dibuat namun tidak diambil pembelinya karena acara yang dibatalkan karena pandemi Covid-19.

Menurut Pak Aan (48 tahun) yang merupakan seorang tukang parkir Indomaret di KecamatanBatang Serangan, Beliau mendapatkan penghasilan sebesar Rp.400.000 per bulannya dari menjaga parkiran Indomaret. Namun pada saat Covid-19 melanda, Pak Aan hanya mendapat penghasilan tidak sampai Rp.80.000 per bulannya. Untuk memenuhi kebutuhan yang tak tercukupi dari penghasilan menjadi tukang parkir, Pak Aan bekerja di lading sawit dan mendapatkan penghasilan Rp.800.000 per bulannya.

Data dari BPS Kabupaten Langkat berupa persen pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Langkat dari tahun 2017 - 2022.  
Wilayah Pertumbuhan Ekonomi Langkat (%)
2017  2018  2019   2020   2021   2022
5,05   5,02   5,07    -0,86   3,08     4,69

b. Pembahasan
Pandemi Covid-19 sangat berdampak pada keadaan ekonomi di Kabupaten Langkat. Berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap sejumlah masyarakat di kabupaten Langkat terkhususnya di daerah Kecamatan Hinai, Kecamatan Selesai dan Kecamatan Batang Serangan merasakan dampak dari Covid-19 terutama di bidang ekonomi.

Setiap daerah memiliki kebijakan pembatasan pergerakan atau aktivitas masyaraka secara berbeda, sesuai kebutuhan dan situasi pandemi di wilayahnya pada waktu tertentu. Suatu kebijakan sangat mungkin diubah karena tidak relevan dengan perkembangan pandemi dari waktu ke waktu. Berdasarkan perkembangan pandemi Covid-19 hingga saat ini, terdapat beberapa tingkat keketatan (stringency)kebijakan pembatasan pergerakan kegiatan masyarakat di berbagai negara dengan istilah yang berbeda-beda, salah satunya lockdown. 

Lockdown adalah bijakan untuk membatasi pergerakan warga melalui
langkah-langkah dengan berbagai tingkatan, antara lain: anjuran/perintah stay at home, work from home,social distancing, menutup sekolah dan universitas, menutup aktivitas bisnis non-essentials: restoran, bioskop, tempat konser, bar, tempat wisata, kegiatan yang berkaitan dengan kebutuhan pokok dan penanganan kesehatan masih diizinkan (supermarket dan apotek tetap buka), larangan berkumpul dengan jumlah maksimal orang, pengenaan denda atau bahkan ancaman penjara bagi yang melanggar ketentuan
(Dwi Anggi Novianti, 2020).

Banyak kerugian yang ditimbulkan dari pandemi ini yang berdampak pada perekonomian
Indonesia. Setelah mengalami peningkat kasus yang melesat dengan kurun waktu sangat cepat, pemerintah membuat kebijakan dalam mengatasi pandemic covid-19, degan berlakunya PSBB yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah No 21 Tahun 2020. 

Dengan adanya PSBB tersebut semua kegiatan yang biasa dilakukan terpaksa terhenti. Seluruh kegiatan dibidang indutri maupun perkantoran untuk sementara waktu terpaksa berhenti untuk beroperasi. Selain itu, sektor pendidikan, layanan publik, seluruh tempat beribadah, pusat perbelanjaan, rumah makan maupun tempat pariwisata juga mengalami hal yang sama. Sosial atau physical distancing ini membawa pengaruh pada penurunan aktivitas ekonomi secara keseluruhan (Iskandar et al, 2020).

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan dan data dari BPS Kabupaten Langkat, peneliti memperoleh informasi bahwasanya pandemi Covid-19 ini memberikan pengaruh besar terhadap keadaan ekonomi di Kabupaten Langkat, terutama di bidang perdagangan, pertanian, dan juga transportasi. 

Hal ini didukung oleh data dari BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten Langkat, dimana laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Langkat mengalami penurunan yang cukup drastis dimana laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Langkat pada tahun 2019 sebesar 5,07%, turun drastis menjadi -0,86% pada tahun 2020. Kabupaten Langkat mengalami penurunan sebesar 5,93% dari tahun 2019 ke
tahun 2020. Hal ini dikarenakan pada tahun 2020 kasus Covid-19 di Kabupaten Langkat meningkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun