Mohon tunggu...
Mohammad Imam Farisi
Mohammad Imam Farisi Mohon Tunggu... Dosen - Pendidikan IPS

FKIP Universitas Terbuka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Merdeka Belajar: Merdeka dalam Jurnal Ilmiah

16 Desember 2021   13:59 Diperbarui: 16 Februari 2022   16:17 1420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.scimagojr.com/

Kelima prasyarat ini penting dan niscaya, agar tercapai konsensus bersama di kalangan komunitas akademik terkait dengan makna baru (a new meaning) jurnal ilmiah bereputasi yang diajukan. Jika prasyarat ini tidak terpenuhi, mustahil SINTA bisa menjadi “successor paradigm.”

Apalagi, lazimnya dalam komunitas apapun, niscaya ada kelompok-kelompok penganut kekal (enduring groups) paradigma lama. Rogers menamakan mereka sebagai kelompok skeptis dan tradisional. 

Kelompok mereka sangat sulit dan lambat untuk menerima gagasan baru, betapapun inovatifnya, bahkan tak jarang mereka menolak sama sekali. 

Membangun kepercayaan mereka atas atribut-atribut inovasi yang terdapat di dalam gagasan MJI dan SINTA juga merupakan keniscayaan yang harus dipertarungkan.

Wallahu ‘alam.

Tangsel, 16 Desember 2021

_________________________

Penulis adalah Dosen prodi Pendidikan IPS FKIP, dan Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Terbuka (LPPM-UT).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun