Mohon tunggu...
Mohammad Imam Farisi
Mohammad Imam Farisi Mohon Tunggu... Dosen - Pendidikan IPS

FKIP Universitas Terbuka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Merdeka Belajar: Merdeka dalam Jurnal Ilmiah

16 Desember 2021   13:59 Diperbarui: 16 Februari 2022   16:17 1420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dosen memerhatikan memo. (sumber: SHUTTERSTOCK via kompas.com)

Berdasarkan data ini, bisa dipastikan bahwa era rezim Scopus belum akan berakhir dalam waktu yang juga belum bisa diprediksi. Tapi pasti, tidak dalam waktu dekat. Alih-alih, persyaratan tampaknya akan semakin selektif dan dinaikkan. 

Gagasan MJI secara substantif memang menawarkan kemerdekaan dan otonomi yang lebih terbuka kepada dosen/peneliti dalam berpublikasi. 

Sebuah fitrah paling asasi dari eksistensi manusia, yang memungkinkan lahir kreativitas dan perubahan. Tetapi, karena secara substantif dan sintaktik gagasan MJI belum berwujud, ia belum bisa menjadi kandidat paradigma lama yang dikonstruksi di dalam PO-2014 & PO-2019.

SINTA: Menyiapkan Paradigma Tandingan

Science and Technology Index (SINTA), sebuah institusi pengindeksan kinerja peneliti, penulis, author, kinerja jurnal, dan kinerja institusi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dikembangkan oleh Kemdikbudristek (sebelumnya Kemenristekdikti//BRIN) sejak 2017 diproyeksi akan menjadi “a new candidate for paradigm,” dan bahkan “successor paradigm” Scopus, WoS, dan sejenisnya. 

Dalam sistem pengindeksan SINTA , kualitas jurnal terbitan nasional dikategorisasikan menjadi SINTA-1 (S1) sampai SINTA-6 (S6). Kemenristekdikti//BRIN mengklaim bahwa SINTA dikembangkan sebagai portal pengindeks global (Internasional) seperti Scopus.

Karenanya, SINTA kerap disebut sebagai Scopus ala Kemenristekdikti//BRIN. Jurnal yang akan masuk ke SINTA juga harus sudah lolos akreditasi jurnal nasional melalui portal ARJUNA (Akreditasi Jurnal Nasional) dengan alamat url: http://arjuna.ristekdikti.go.id/

Komunitas akademik tentu sangat berharap, SINTA bisa menjadi perwujudan dari gagasan MJI. Namun demikian, SINTA masih harus running untuk bisa menjadi “successor paradigm” yang bersetara dengan Scopus atau ISI Web of Science

Apalagi, hingga saat ini SINTA masih berusia kurang dari lima tahun (balita). Artinya, perjuangan SINTA di arena tarung akademik masih cukup panjang. 

Peluang masih terbuka luas, dan tentu saja dukungan seluruh dosen dan tenaga peneliti Indonesia sangat diperlukan untuk pada akhirnya mencapai konsensus bersama atas paradigma baru “apa itu jurnal ilmiah bereputasi”.

Dari persepektif teori difusi inovasi (Rogers, 1983) atau teori perubahan pendidikan (Fullan, 2007) pun, SINTA sebagai gagasan inovatif yang akan didifusikan kepada lingkungan komunitas  dosen dan peneliti Indonesia, harus memiliki atribut-atribut sebuah inovasi, yaitu keunggulan relatif, kesesuaian, kompleksitas, keterujian, dan keteramatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun