Mohon tunggu...
Annis Naim
Annis Naim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Difafriends, Les Privat Jogja, Magister Pendidikan Luar Biasa UNY

Konsen Pendidikan Khusus dan Pendidikan Inklusi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menciptakan Lingkungan yang Mendukung di Rumah bagi Anak Berkebutuhan Khusus

3 Desember 2024   11:51 Diperbarui: 3 Desember 2024   12:58 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Lingkungan rumah adalah tempat terpenting bagi anak berkebutuhan khusus untuk berkembang secara optimal. Sebagai tempat pertama dan utama, rumah memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk perkembangan fisik, sosial, emosional, dan intelektual. Dalam bab ini kita akan membahas berbagai caa untuk menciptakan lingkungan rumah yang aman, mendukung, dan kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak berkebutuhan khusus, baik dari aspek fisik maupun emosional.

Penerimaan dan Penghargaan Terhadap Anak

Langkah pertama dalam menciptakan lingkungan yang mendukung adalah dengan membangun sikap penerimaan dan penghargaan terhadap keberadaan anak. Setiap anak layak untuk diterima dengan penuh kasih sayang, terlepas dari kondisi mereka. Orang tua harus menghilangkan perasaan bahwa anak berkebutuhan khusus hanya menjadi beban atau masalah. Orang tua harus fokus pada potensi anak dan pada apa yang dapat dilakukan daripada pada apa yang tidak dapat dilakukan.

Penerimaan orang tua terhadap anak berkebutuhan khusus akan membantu anak merasa dicintai dan dihargai, yang pada gilirannya dapat memperkuat kepercayaan diri dan perasaan aman di rumah. Anak-anak yang merasa diterima di rumah lebih mungkin untuk berkembang secara positif di semua aspek kehidupannya. Dan sebaliknya ketika anak-anak tidak merasa diterima maka akan mengalami peningkatan stres dan penurunan harga diri.

Menciptakan Ruang yang Aman dan Terstruktur

Lingkungan fisik rumah juga memiliki peran yang penting dalam mendukung perkembangan anak. Sebagai besar anak berkebutuhan khusus, seperti anak dengan autisme, ADHD, atau gangguan sensori, membutuhkan struktur dan rutinitas yang jelas dalam kehidupan sehari-hari mereka. Mereka merasa lebih nyaman dan aman ketika mereka tahu apa yang diharapkan dan kapan sesuatu akan terjadi.

Menciptakan lingkungan yang terstruktur berarti menyediakan rutinitas harian yang konsisten, seperti waktu makan, waktu bermain, tidur, dan belajar. Selain itu penggunaan jadwal visual atau gambar-gambar dapat dipertimbangkan, terutama untuk anak yang memiliki kesulitan dalam memahami instruksi verbal. Misalnya papan jadwal disertai gambar-gambar kegiatan seperti makan, bermain, dan lain-lain agar anak dapat memahami urutan aktivitas sehari-hari.

Menciptakan ruang yang aman berarti orang tua perlu memastikan bahwa ruang fisik rumah aman untuk anak-anak, seperti sudut tajam furnitur, kabel listrik, atau benda-benda yang dapat ditelan. Ruang fisik rumah perlu diaur ulang untuk memudahkan mobilitas anak, terutama bagi anak dengan hambatan fisik. Beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu menyingkirkan hambatan di lantai, memasang pegangan tangan di kamar mandi.

Menyesuaikan Lingkungan Berdasarkan Kebutuhan Sensorik Anak

Banyak anak berkebutuhan khusus, terutama yang memiliki gangguan spektrum autisme, gangguan pemrosesan sensorik, atau ADHD memiliki sensitivitas sensorik yang berbeda dibandingkan anak-anak lain. Beberapa mungkin akan sangat sensitif terhadap suara, cahaya, tekstur, atau bau. Maka penting untuk menyesuaikan lingkungan rumah agar sesuai dengan kebutuhan sensorik anak.

Beberapa hal yang dapat dilakukan, misalnya untuk anak-anak yang sensitif terhadap suara, orang tua dapat menyediakan ruangan yang lebih tenang dengan mengunakan peredam suara. Bagi anak-anak yang lebih sensitif dengan cahaya, orang tua dapat memasang tirai gelap di kamar atau menggunakan cahaya lampu yang lembut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun