Pembelajaran adalah proses dimana seseorang memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman baru. Dalam dunia pendidikan tentunya pembelajaran merupakan hal yang sangat penting. Karena hal tersebut merupakan proses utama dimana siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang diperlukan.Â
Lalu apakah semua pembelajaran dapat meningkatkan pengetahuan siswa? Apakah siswa menjadi terampil saat mengikuti pembelajaran di sekolah? Jawabannya adala belum tentu. Mengapa? Karena tidak semua pembelajaran berjalan dengan efektif. Efektif yang dimaksud yaitu tersampaikannya informasi atau ilmu dengan jelas dan dapat dipahami oleh siswa, sehingga tercapailah hasil yang diinginkan.
Menurut salah seorang ahli yaitu Robert Coe, pembelajaran efektif adalah pembelajaran yang mengarah pada peningkatan prestasi belajar siswa. Nah disini tujuan yang ingin dicapai adalah peningkatan prestasi belajar siswa.
Pembelajaran yang efektif tidak akan serta merta terwujud dengan sendirinya, perlu usaha bersama dari pihak yang berkepentingan, seperti kepala sekolah, orangtua, siswa, terutama guru. Dalam pembelajaran, guru adalah pemimpin sekaligus fasilitator bagi siswa-siswanya. Maka hal pertama yang perlu kita perhatikan adalah dari sisi guru atau pendidik. Berdasarkan artikel dari Robert Coe, dkk, terdapat enam komponen dalam pembelajaran yang efektif.
1.Kemampuan Pedagogis
Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran efektif yaitu kemampuan pedagogis guru. Kemampuan pedagogis merujuk pada penguasaan konten mata pelajaran. Guru yang menguasai konten materi pelajaran tentu akan mendukung penguasaan materi oleh siswa. Sebaliknya yang terjadi ketika guru tidak menguasai atau di bawah standar maka siswa akan kesulitan dalam memahami materi.
 Selain merujuk pada penguasaan materi, kemampuan pedagogis juga mengarah pada kemampuan memahami cara siswa berpikir tentang konten, mampu mengevaluasi pemikiran di balik metode siswa, dan mengidentifikasi kesalahpahaman umum yang dimiliki siswa.
2.Kualitas Pengajaran
Kualitas pengajaran menjadi hal penting karena berkaitan dengan kemampuan komunikasi dan pemberian intruksi oleh guru. Kualitas yang baik dalam pengajaran sangat berkaitan dengan praktik yang dilakukan langsung di kelas. Guru harus mampu menyajikan setiap bagian pembelajaran dengan baik, seperti memberikan respon kepada siswa, memberikan waktu praktik keterampilan, penggunaan evaluasi dan penilaian, dan lain-lain.
3.Iklim Kelas
Menurut Danielson's framework, iklim atau lingkungan kelas yang perlu dibangun adalah saling menghargai. Hubungan yang saling menghargai antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Sikap saling menghargai terbentuk dengan interaksi yang intens di dalam kelas, selain itu guru perlu mengajarkan nilai-nilai dalam berinteraksi. Iklim kelas yang baik akan meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, yang tentunya hal ini menjadi kunci dalam proses belajar siswa.
4.Manajemen Kelas
Selain iklim kelas, guru harus mampu menjalankan manajemen kelas dengan baik. Mencakup di dalamnya yaitu kemampuan guru dalam membagi waktu kegiatan, mengelola ruang, serta mengelola sumber daya (siswa) sesuai kemampuan siswa. Termasuk tata tertib atau aturan yang berlaku di dalam pembelajaran. Menurut Brophy (2010), guru yang mungkin berkomitmen terhadap hasil pencapaian tetapi tidak dapat mencapainya karena kurangnya keterampilan manajemen kelas.
5.Keyakinan akan Pembelajaran
Pembelajaran yang efektif tidak hanya berkaitan dengan praktek teknis di kelas, namun juga berkaitan dengan keyakinan guru terhadap pembelajaran itu sendiri. Pemaknaan dari setiap materi yang guru berikan ke siswa menjadi hal penting yang juga mempengaruhi keberhasilan siswa. Pemaknaan tersebut mencakup mengapa guru mengadopsi praktik tertentu, tujuan yang ingin mereka capai, teori mereka tentang apa itu pembelajaran dan bagaimana hal itu terjadi, serta model konseptualnya.
6.Tanggung Jawab Profesional
Tanggung jawab profesional guru juga mendukung terjadinya pembelajaran yang efektif. Mencakup di dalamnya yaitu merefleksikan dan mengembangkan praktik profesional, berpartisipasi dalam pengembangan profesional, mendukung rekan kerja, serta menjalin hubungan dan berkomunikasi dengan orang tua.
Keenam komponen ini harus diterapkan dalam rangka meningkatkan keberhasilan dalam proses pembelajaran. Meskipun dalam prakteknya, porsi dalam setiap komponen akan berbeda-beda, mengingat terdapat perbedaan dalam setiap kondisi siswa dan lingkungan siswa.
Referensi:
Coe, Robert, dkk. (2014). What Makes Great Teaching?. Durham University
Brophy, Jere. (2010). Research Linking Teacher Behavior to Student Achievement. Educational Psychologist. 23:3, 235-286
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H