Misalnya, orang tua dengan anak dmana pertanda sayang seorang ibu akan membelai anaknya pada saat berkomunikasi. Disituasi pandemi ini misal anaknya sedang melakukan studi diluar kota yang tidak diperbolehkan untuk pulang ke kampung halaman atau lockdown karena pandemi ini. Meskipun tetap bisa berkomunikasi lewat video call namun tidak bisa memeluknya. Sehingga pesan tertentu yang diwakili oleh bahasa tubuh dengan menyentuh tidak tersampaikan.Â
3. Hambatan SemantikÂ
Hambatan semantik mengarah pada tata bahasa atau kata-kata yang diucapkan oleh pengirim pesan. Dalam physical distancing ini misalnya pada saat kita berinteraksi melalui chat dengan seseorang cenderung bahasa yang digunakan bahasa singkatan, bahasa istilah masa kini, penggunaan huruf kapital yang tidak sesuai kaidah bahasa, ataupun ekspresi seseorang yang ditujukan dengan emoticon (simbol). Maka, cenderung pesan dapat salah diartikan dan dapat menimbulan miss communication.Â
4. Hambatan PsikososialÂ
Hambatan psikosial adalah hambatan yang paling berpengaruh dalam komunikasi interpersonal dimana kondisi emosi seseorang dapat menentukan apakah pesan yang dikirimkan oleh pengirim pesan dapat diterima dengan benar oleh penerima pesan sesuai dengan maksud yang ingin disampaikan.
Dalam hambatan psikososial pada kondisi Physical distancing juga dapat disebabkan oleh adanya perbedaan persepsi tentang cara penanganan pandemi ini, seperti layaknya perbedaan pendapat. Perbedaan persepsi tersebut membuat pengirim pesan dan penerima pesan akan terganggu kualitas hubungannya yang menyebabkan komunikasi interpersonal terhambat.
Maka dari itu, hilangkan unsur kontak fisik dapat mengurangi makna pesan yang tersampaikan dengan baik. Sehingga penggunaan media diragukan dapat menggantikan arti kontak fisik sesungguhnya pada hubungan interpersonal tertentu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H