Sejak saat itu, mereka mulai lebih akrab. Keterbukaan yang muncul selama pengerjaan tugas membuat keduanya lebih saling memahami. Cekcok yang sebelumnya sering terjadi kini tergantikan dengan tawa dan obrolan ringan. Sinta menemukan diri semakin sering memikirkan Bayu, entah itu saat belajar atau ketika menonton film di bioskop. Ia menyadari bahwa perasaannya telah berubah. Yang dulu hanyalah teman biasa, kini telah menjadi seseorang yang istimewa.
Suatu sore, saat mereka berjalan pulang dari sekolah, Sinta memberanikan diri untuk bertanya, "Bayu, kamu suka nggak sih sama seseorang?"
Bayu menatapnya dengan wajah bingung, lalu menjawab, "Hmm... Ada sih. Kenapa? Kamu?"
Jantung Sinta berdebar. "Mungkin. Tapi... siapa tahu kita bisa saling suka, ya?"
Bayu menatapnya lekat, dan dalam sekejap, senyumnya berubah menjadi lebih manis. "Sinta, mungkin kita sudah mulai menyukai satu sama lain sejak tugas itu, ya?"
Sinta terdiam, terkejut oleh pengakuan Bayu. Namun, di dalam hatinya, ia merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Mereka berhenti sejenak, saling bertukar tatapan penuh arti. Sejak saat itu, hubungan mereka bertransformasi menjadi sesuatu yang lebih dari sekadar teman. Cinta yang tumbuh dari cekcok dan ketidakcocokan sebelumnya kini mengubah kehidupan mereka berdua di SMA Nusa Indah menjadi lebih berwarna.
Hari-hari di sekolah pun semakin ceria, karena Sinta dan Bayu tak hanya saling menyemangati dalam belajar, tetapi juga belajar untuk saling mencintai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H