Mohon tunggu...
Annisa Widiasari
Annisa Widiasari Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Assalamu'alaikum.. Hallo semuanya selamat datang. Terimakasih telah berkunjung ke profil saya..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta di Taman Sekolah

28 Oktober 2024   10:49 Diperbarui: 28 Oktober 2024   10:57 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sinta adalah gadis yang dikenal di SMA Nusa Indah sebagai sosok yang ceria namun tegas. Ia selalu bersikap lantang, terutama saat berhadapan dengan Bayu, teman sekelasnya yang dikenal pemalas dan suka mengabaikan tugas. Hubungan mereka di kelas tidak pernah akur,  setiap kali Sinta mengingatkan Bayu tentang tugas, jawaban yang didapat selalu berupa canda atau alasan yang tidak masuk akal. Cekcok kecil sering kali terjadi di antara mereka, membuat teman-teman sekelas hanya bisa tertawa melihat dinamika yang mereka miliki.

Suatu hari, saat pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, guru mereka memberikan tugas kelompok yang mengharuskan setiap kelompok terdiri dari lima orang. Sinta dengan semangatnya membentuk kelompok yang terdiri dari teman-temannya, tapi ketika menghitung, ia menyadari ada satu orang yang terpaksa harus dimasukkan, yaitu Bayu. Tak ada pilihan lain, Sinta harus menghadapinya.

"Jadi, Bayu, kita kerja bareng. Kamu jangan sampai bikin masalah ya!" Sinta mengingatkan dengan nada serius, meskipun hatinya sedikit berdebar.

Bayu hanya mengangkat bahu, "Oke, Santai. Tapi jangan berharap terlalu banyak, ya."

Malamnya, saat mereka mulai mengerjakan tugas, Sinta merasa jengkel dengan sikap santai Bayu yang terus-menerus bercanda. Ia mengerutkan dahi dan berkata, "Ini bukan waktu untuk main-main, Bayu! Kita harus serius!"

"Ya, ya... Tapi kan seru kalau ada sedikit canda," Bayu menjawab sambil tersenyum nakal.

Meski awalnya penuh ketegangan, perlahan-lahan mereka mulai menemukan ritme kerja yang nyaman. Saat Sinta menjelaskan ide-ide untuk tugas, Bayu mulai menunjukkan ketertarikan. Mereka saling bertukar pikiran dan bahkan mulai tertawa bersama. Dalam proses itu, Sinta mulai menyadari bahwa di balik sikap nakal dan ceroboh Bayu, ada kepribadian yang menggemaskan dan penuh kreativitas.

Setelah beberapa malam begadang, tugas mereka akhirnya selesai. Di hari penyerahan tugas, Sinta dan Bayu datang lebih awal ke sekolah. Mereka duduk di bangku taman sekolah, menikmati pagi yang tenang.

"Thanks ya, Sinta. Ternyata kita bisa kerja bareng dengan baik," Bayu berkata sambil tersenyum, sorot matanya berbinar-binar.

"Hmm, aku juga. Ternyata kamu bisa lebih dari yang aku duga," balas Sinta, merasakan sesuatu yang hangat di dalam hatinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun