Mohon tunggu...
Annisa Widiasari
Annisa Widiasari Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Assalamu'alaikum.. Hallo semuanya selamat datang. Terimakasih telah berkunjung ke profil saya..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dua Hati

27 Oktober 2024   10:27 Diperbarui: 27 Oktober 2024   10:28 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Ilustrasi by Freepik

Mendengar kata-kata itu, Denis merasa hatinya hancur. Syila adalah segalanya yang ia inginkan, tapi ia juga tahu bahwa ada tanggung jawab yang ia pikul. Meninggalkan pasangannya bukanlah pilihan mudah. Ada kenangan, ada janji, ada kehidupan yang telah lama dibangun bersama.

Waktu seolah berhenti saat mereka duduk di sana, membiarkan keheningan mengisi ruang di antara mereka. Denis tahu, apapun yang ia putuskan, akan ada hati yang terluka---entah hati Syila, pasangannya, atau mungkin dirinya sendiri.

"Aku akan pergi, Den," ujar Syila pelan. "Sebelum semuanya menjadi lebih rumit. Terima kasih untuk setiap momen indah ini."

Tanpa menunggu jawaban, Syila berdiri dan meninggalkan Denis yang masih terpaku di tempatnya. Ia ingin mengejar, ingin berteriak dan memohon agar Syila tetap di sisinya. Namun, sesuatu menahannya. Ia tahu, bahwa terkadang mencintai tidak selalu berarti memiliki.

Di sudut kafe itu, Denis duduk sendiri, menyadari bahwa dalam cinta, pilihan tak pernah sederhana. Kadang kita harus melepaskan seseorang, bukan karena kita tidak mencintainya, tapi karena ada janji yang lebih besar yang harus kita penuhi.

Denis menatap kosong ke arah jalan. Syila sudah tak ada, tapi perasaannya masih tertinggal. Di antara dua hati, Denis sadar bahwa cinta memang rumit, dan kebahagiaan kadang datang dengan harga yang tidak murah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun