Mohon tunggu...
Annisa Ummi Nadlira
Annisa Ummi Nadlira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

Memiliki ketertarikan terhadap bidang kepenulisan terkait dengan isu pendidikan dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

CBIA sebagai Metode Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan dalam Berswamedikasi

27 Mei 2023   13:40 Diperbarui: 27 Mei 2023   14:15 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

CBIA dilaksanakan secara bertahap dengan peserta yang terbagi menjadi beberapa kelompok. Pada tahap pertama, setiap kelompok peserta diajak untuk mengingat kembali jenis penyakit minor yang pernah dialami dan langkah swamedikasi apa yang dilakukan. Setiap kelompok peserta diminta menuliskannya dalam tabel pengamatan yang telah disediakan. Kemudian secara bersama, akan dibahas oleh narasumber yang dipandu oleh fasilitator.

Pada tahap kedua, setiap kelompok peserta diajak untuk memahami informasi yang tertera dalam kemasan obat -- seperti bahan aktif yang terkandung, indikasi, aturan penggunaan, efek samping, serta kontraindikasi yang mungkin ditimbulkan -- sebagai informasi dasar sebelum dilakukan swamedikasi atas penyakit tertentu. Setiap kelompok peserta akan diberikan beberapa obat tanpa resep untuk diamati bersama terkait dengan informasi-informasi yang sekiranya diperlukan dalam melakukan swamedikasi. Peserta diminta menuliskannya dalam lembar kerja yang telah disediakan yang kemudian akan dilakukan pembahasan secara bersama.

Sebagai penutup kegiatan, pada tahap ketiga, setiap peserta diminta secara individu untuk mengumpulkan informasi-informasi yang dibutuhkan dalam melakukan swamedikasi secara cermat dari kemasan obat yang dipunya di rumah. Namun setiap tahapan dalam metode CBIA dapat dimodifikasi disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan. 

Metode CBIA merupakan upaya strategis untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam berswamedikasi. Sedemikian hingga keputusan penggunaan jenis dan jumlah obat dalam swamedikasi dibuat secara rasional untuk mencapai target terapi yang diinginkan. Tentunya hal ini akan berdampak pada penurunan angka kejadian penyalahgunaan obat (drug abuse) dan penggunasalahan obat (drug misuse) dalam berswamedikasi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun