Mohon tunggu...
Annisa Tang
Annisa Tang Mohon Tunggu... Full Time Blogger - www.bombonasam.club

Single Mom of 2 (Mom AFE). www.bombonasam.club / www.annisatang.com Blogger, Penulis, Mom, Social Media Life. Mami Keceh yang bawel, ceriwis, tajam setajam silet, namun hanya di atas kertas. Aslinya pendiam, hati saja yang masih suka berbicara menyuarakan keluh saat lidah sedang kelu. Walau sudah sendiri sejak 2019 silam, tapi bukan berarti menyendiri, karena asa berakhir ketika kontrak di dunia pun telah usai.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

City Designation dan Landmark sebagai Brand Image untuk Likupang

23 Februari 2022   18:12 Diperbarui: 23 Februari 2022   18:21 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Likupang Cover Article (shutterstock/Sony Herdiana, desain teks pribadi)

Sejak tahun 1970, pemerintahan Indonesia telah mencanangkan pemerataan pembangunan ekonomi melalui Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas, lalu disusul dengan pengembangan Kawasan Berikat pada tahun 1972, Kawasan Industri pada tahun 1989, Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) pada tahun 1996, dan yang terakhir adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pada tahun 2009 sampai sekarang.

Kawasan Ekonomi Khusus atau bisa disingkat dengan KEK ini merupakan kawasan dengan batasan tertentu yang memiliki geoekonomi dan geostrategi wilayah, serta diberikan fasilitas dan insentif khusus sebagai daya tarik investasi.

KEK sendiri ada dua sektor untuk dikembangkan sebagai langkah dalam melakukan pemerataan ekonomi, yaitu Sektor Industri dan Sektor Pariwisata.

Contohnya adalah Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) di Kutai Timur yang merupakan Kawasan Ekonomi Khusus Sektor Industri, seperti industri pengolahan kelapa sawit, industri energi dan industri logistik.

Begitupun dengan Mandalika yang masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus Sektor Pariwisata dengan dibangunnya Pertamina Internasional Mandalika Street Circuit, dimana sirkuit jalan raya tersebut merupakan sirkuit Internasional pertama di Indonesia Timur, dan untuk pertama kalinya pula dijadikan sirkuit MotoGP Indonesia 2022.

Indonesia Timur memang kaya akan sumber daya alam dan daya tarik wisata alam yang mampu memikat dunia jika dikelola dengan baik dalam hal infrastruktur, fasilitas, dan kemudahan lainnya, misalnya perihal aksesibilitas dan kemudahan perijinan dalam berinvestasi, sehingga mampu meningkatkan perekonomian negeri.

Salah satu daya tarik wisata alam Indonesia Timur yang masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus Sektor Pariwisata juga adalah Likupang, yang lokasinya berada di Kabupaten Minahasa Utara.

Likupang termasuk ke dalam KEK, karena dari segi geografi, lokasinya berdekatan dengan Bandara Internasional Sam Ratulangi dan Pelabuhan Bitung, dengan jarak sekitar 48 Km dari Kota Manado atau waktu tempuh sekitar satu setengah jam dengan berkendaraan.

Kemudian ada 5 persyaratan agar sebuah wilayah masuk sebagai daerah tujuan wisata, yaitu attraction, accomodation, accesibility, amenities, dan ancillary, dimana kelima komponen tersebut yang akan memenuhi seluruh kebutuhan wisatawan di sebuah destinasi wisata.

Likupang tentulah memiliki atraksi wisata yang dapat dilakukan di sana, khususnya bagi para pencinta pantai, keindahan alam, keindahan bawah laut, penelitian alam, dan sebagainya yang berkaitan dengan kekayaan alam yang dimiliki oleh Likupang itu sendiri.

Kemudian konsep Likupang yang kelak akan menghadirkan resor mulai kelas premium dan kelas menengah, serta dekat dengan pengembangan Kawasan Wallace Conservation Centre, dan Wisata Budaya diharapkan dapat menjadi destinasi wisata Internasional yang menarik dengan akomodasi dan atraksi wisata yang memadai.

Apalagi pembangunan jalan tol Manado - Bitung sudah rampung dan siap beroperasi sebagai salah satu jalan akses menuju Kawasan Ekonomi Khusus Likupang dari Kota Manado.

Meskipun demikian, bukan berarti Likupang bisa begitu saja mendatangkan tamu internasional dengan apa yang sudah disuguhkan dan disediakan, seperti aksesibilitas dan akomodasi yang mumpuni saja, jika masih kurangnya atraksi wisata yang unik disana, mengingat bukan sedikit wisata pantai yang ada di dunia ini.

Saya pernah mendengar mengenai legenda bidadari yang turun dari surga ke telaga Likupang bernama Lumalandung, dengan seorang petani yang bernama Mamanua, dimana Mamanua telah menahan bidadari cantik tersebut di dunia, untuk menikah dengannya.

Pernikahan itupun dikaruniai seorang putri yang cantik bernama Walangsendau.

Namun sayangnya, karena Mamanua telah melakukan kesalahan kecil, maka Lumalandung memutuskan untuk kembali ke khayangan dan meninggalkan Mamanua bersama Walangsendau di dunia.

Lumalandung hanya berpesan, jika anaknya menangis maka Mamanua harus menggendongnya menyusuri jalan melewati hutan, gunung dan sungai, sehingga ketika putrinya itu menangis, Mamanua pun segera melakukan apa yang dipesankan oleh Lumalandung.

Sayangnya perjalanan itu harus terhenti pada pesisir pantai yang indah, dengan lautnya yang sangat luas terhampar di hadapan.

Jernihnya air laut dapat membuat Mamanua melihat dengan jelas karang, koral, tumbuhan laut dan ikan-ikan di dasar lautan layaknya sebuah surga tersembunyi yang tidak pernah ia ketahui.

Namun karena luasnya lautan itu, maka Mamanua tak dapat melewatinya bersama Walangsendau seperti apa yang telah dipesan oleh Lumalandung, sampai datanglah seekor ikan bernama Pongkor yang memberi mereka tumpangan menuju istana bidadari.

Kisah antara Mamanua dan Lumalandung itu memang hanyalah sebatas legenda, namun pantai indah dengan laut jernih yang terhampar di hadapan Mamanua itu adalah nyata, sebuah surga tersembunyi yang berada di Likupang - North Sulawesi.

Ilustrasi Mamanua dan Walangsendau (desain pribadi melalui Canva).
Ilustrasi Mamanua dan Walangsendau (desain pribadi melalui Canva).

Legenda ini kemudian dilukiskan kembali oleh masyarakat setempat melalui tarian daerah bernama Tarian Tumatenden.

Memiliki cerita yang sangat unik dan menarik hati seperti ini, sebenarnya Likupang dapat serta merta mengangkat legenda tersebut menjadi brand image dari kawasannya melalui sebuah city designation.

Seperti halnya Aceh yang dikenal sebagai Serambi Mekkah, kemudian Bali yang terkenal dengan nama Pulau Dewata, Bandung yang populer dengan nama Kota Kembang, lalu masih ada Bogor yang dikenal dengan nama Kota Hujan, Balikpapan dengan motto Kota Beriman-nya, maka Likupang juga dapat mengambil cerira romansa bidadari tersebut menjadi sebuah nama yang kelak akan selalu diingat oleh setiap orang ketika mendengar nama Likupang.

Tarian Tumatenden pun dapat dijadikan pertunjukkan tetap sebagai bentuk penyambutan wisatawan yang datang ke Kawasan Wisata Likupang.

Jika dilakukan dengan konsisten, hal-hal itu dapat membuat wisatawan Internasional mengingat akan Wonderful Indonesia melalui Likupang, sementara itu keunikan Likupang yang tentunya hanya di Indonesia Aja bisa mereka temui juga selalu melekat di benak.

Meskipun demikian, bukan hanya sebuah city designation yang bisa membuat Likupang diingat oleh setiap wisatawan, melainkan juga dengan dibangunnya landmark yang dapat menjadi sebuah brand image bagi Likupang, akan sangat berperan penting dalam mendukung kegiatan pariwisata di Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK) ini.

Contohnya seperti Mandalika yang telah dibangun Sirkuit Internasional pertama di Indonesia Timur, sehingga kemudian langsung menjadi tempat diadakannya pertunjukkan balap MotoGP, dan seketika terkenal sebagai Sirkuit Mandalika, maka Likupang bisa saja memiliki skyway transport dengan jalur terpanjang di Indonesia, yang bisa digunakan wisatawan untuk melihat keindahan daerah Likupang dari ketinggian.

Hal itu tentu dapat menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung dan melakukan berulang kunjungan atau bahkan menularkan alias membawa pengaruh pada kerabatnya untuk ikut datang ke Kawasan Likupang.

Tapi tentunya tidak serta merta begitu saja disediakan atraksi wisata dan fasilitasnya di kawasan tersebut, tanpa pengelolaan dan perawatan yang baik, jika ingin membawa kawasan ini menjadi DSP Likupang, yaitu Destinasi Super Prioritas Likupang.

Dukungan fasilitas umum lainnya juga sangat diperlukan, seperti public toilet and changing room area, hospitality area, banking area, hospital area, restaurant area dan sebagainya yang juga harus memadai, setelah akomodasi dan aksesibilitas mumpuni tentunya, ditambah dengan dengan support system Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan kompeten di balik layar surga yang akan segera memancarkan keindahannya ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun