Â
Seperti diketahui, pemerintah menerapkan imbauan pada warga untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah saja untuk memutus mata rantai penularan virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19.
Di masa awal pandemi masuk ke Indonesia, sekitar awal Maret 2020, banyak penghuni  Mahasiswa Papua dari berbagai Kota studi  memilih meninggalkan Kota study  dan kembali ke daerah asal. Namun, ada pula yang memutuskan bertahan di Kost maupun  asmara, dengan berbagai pertimbangan.
Sebagai pengenalan,Asrama Jayawijaya  Lenteng Agung Jakarta Selataan  merupakan tempat bernaung putra daerah asal Kabupaten Jayawijaya, Asrama Mahasiswa (Sali ) juga tempat bernaung putri, dari daerah yang sama.
Selain berfungsi sebagai tempat tinggal, asrama berfungsi sebagai tempat pembentukan karakter agar para penghuni bisa menjadi pribadi yang lebih baik,
Jauh di tanah rantau, dalam kondisi pandemi COVID-19, memang tak mudah. Selain sudah rindu keluarga dan seluruh kebiasaan di rumah, asa untuk pulang ke rumah dalam waktu dekat masih tak pasti seiring kasus positif COVID-19 yang belum menunjukkan tanda penurunan.
Kondisi seperti ini tak lepas dari perhatian pemerintah dari level terendah, pihak kampus, hingga warga sekitar asrama.
Pada 7 April 2020  lalu, Empat Asrama Jayawijaya Kota study Jakarta   memperoleh bantuan Bama  Dari Pak Hironimus Hilapok Selaku Komisaris BUMN Pada PT. Adhy Karya  Kami  mendapatkan alat kesehatan  berupa thermogun, masker,  hand sanitizer.Beras, Sarden,Mie,Kornet,Telor,Gula Pasir, Teh Kotak, Miyak Goreng dll
"Bantuan tersebut berguna sekali. Kami tak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk makan sehari-hari. Ada keberkahan selama pandemi COVID-19 selama kami tinggal di asrama,"
Sejak pandemi virus corona (covid-19) merebak dan meluas hampir ke seluruh penjuru dunia membuat aktivitas penduduk di seluruh dunia menjadi terhambat yang memaksa semua orang harus diam di rumah mengisolasi diri agar terhindar dari virus, terutama aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan, untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Pandemi ini menuntut semua orang untuk beradaptasi secara cepat dengan pola kehidupan yang baru seperti menjaga jarak, selalu memakai masker apabila keluar rumah , rajin cuci tangan atau menggunakan handsanitizer, dan menjaga imun tubuh dengan vitamin atau ramuan herbal.
Sebagian besar pekerja harus merubah kegiatannya menjadi Work From Home (WFH), Mahasiswa dan anak sekolah pun harus belajar secara online begitu juga dengan pelaku usaha dimana ada perubahan pola konsumsi masyarakat menjadi secara online. Walaupun banyak kegiatan yang harus berjalan secara tidak biasa/normal, namun ternyata ide yang baik dilakukan oleh Mahasiswa Papua Asal Jayawijaya;
Berikut  ini jenis usaha Mahasiswa JAYAWIYA  untuk  bertahan hidup  di masa pandemi :
Meminta Lahan Kosong di pemukiman Warga  di pinggir Kali Ciliwung, Lenteng agung Jakarta Selatan. Memilih untuk berkebun tanam sayur  untuk menopang hidup mereka,
Berkebun tanam sayur Semoka  atau yang disebut Dengan Sayur daun Ubi, dan tanam singkong, untuk  menjadi sektor penopang bagi Mahasiswa asal Jayawijaya namun  tidak mungkin  seperti  tanam sayur,atau tanam singkong  dalam satu minggu langsung berbuah hasil  , itu tidak mungkin. Jadi  mereka harus sabar,  dirawat terus," untuk  memenuhi kebutuhan pangannya dari sana;
Bahan pangan kebutuhan pokok hasil dari berkebun  di pinggiran kali Ciliwung  sayur-sayuran, umbi-umbian  Tak lupa  hasilnya setelah  Panen  mereka membagikan ke  setiap Asrama Kontrakan Jayawijaya di Jakarta hal ini menjadi  salah satu kebutuhan sehari-hari  bagi mahasiswa Asal Jayawijaya ini untuk bertahan hidup di kondisi pandemi covid 19 ;
Di waktu senggang, mereka berbagi cerita menghadapi masa sulit. Orang tua di kampung halaman kesulitan pendapatan di tengah wabah Corona.
"Biasa, orangtua  mengirim uang makan sehari-hari. Namun Sekarang, benar-benar berhenti mengirimkan uang makan,  berpikir untuk balik ke Papua  Tiket memang Mahal . Khawatirnya juga  nanti kalau pulang, dan kembali ke kota studi  bisa terhambat , hal  Itu yang buat Mahasiswa Papua ini tidak bisa pulang,"
Mahasiswa Papua asal Jayawijaya kota studi Jakarta  menceritakan kondisi  saat ini bersama teman-teman  Mereka kesulitan memenuhi kebutuhan perut. "Untuk sekarang kondisi  mereka  benar-benar krisis. Makanan, dana, dan butuh kuota internet (untuk kuliah online). Supaya kuliah  tetap jalan di kondisi seperti ini,
"Tolong perhatiannya. Minimal, kalian tahu bagaimana kehidupan di luar PAPUA di massa-massa krisis seperti ini;
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H