Mohon tunggu...
Michael Himan
Michael Himan Mohon Tunggu... Pengacara - Criminal Lawyer depense

"Tidak ada manusia yang terlahir untuk saling membenci dikarenakan warna kulit"

Selanjutnya

Tutup

Financial

Memilih Berkebun di Masa Krisis Covid-19.

13 Agustus 2021   03:13 Diperbarui: 13 Agustus 2021   14:11 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doc.Pembukaan Lahan Baru

Pandemi ini menuntut semua orang untuk beradaptasi secara cepat dengan pola kehidupan yang baru seperti menjaga jarak, selalu memakai masker apabila keluar rumah , rajin cuci tangan atau menggunakan handsanitizer, dan menjaga imun tubuh dengan vitamin atau ramuan herbal.


Sebagian besar pekerja harus merubah kegiatannya menjadi Work From Home (WFH), Mahasiswa dan anak sekolah pun harus belajar secara online begitu juga dengan pelaku usaha dimana ada perubahan pola konsumsi masyarakat menjadi secara online. Walaupun banyak kegiatan yang harus berjalan secara tidak biasa/normal, namun ternyata ide yang baik dilakukan oleh Mahasiswa Papua Asal Jayawijaya;

Berikut  ini jenis usaha Mahasiswa JAYAWIYA  untuk  bertahan hidup  di masa pandemi :

Pembukaan Lahan Baru 
Pembukaan Lahan Baru 

Meminta Lahan Kosong di pemukiman Warga  di pinggir Kali Ciliwung, Lenteng agung Jakarta Selatan. Memilih untuk berkebun tanam sayur  untuk menopang hidup mereka,

Berkebun tanam sayur Semoka  atau yang disebut Dengan Sayur daun Ubi, dan tanam singkong, untuk  menjadi sektor penopang bagi Mahasiswa asal Jayawijaya namun  tidak mungkin  seperti  tanam sayur,atau tanam singkong  dalam satu minggu langsung berbuah hasil  , itu tidak mungkin. Jadi  mereka harus sabar,  dirawat terus," untuk  memenuhi kebutuhan pangannya dari sana;

Bahan pangan kebutuhan pokok hasil dari berkebun  di pinggiran kali Ciliwung   sayur-sayuran, umbi-umbian  Tak lupa  hasilnya setelah  Panen   mereka membagikan ke  setiap Asrama Kontrakan Jayawijaya di Jakarta hal ini menjadi  salah satu kebutuhan sehari-hari  bagi mahasiswa Asal Jayawijaya ini untuk bertahan hidup di kondisi pandemi covid 19 ;

Di waktu senggang, mereka berbagi cerita menghadapi masa sulit. Orang tua di kampung halaman kesulitan pendapatan di tengah wabah Corona.

"Biasa, orangtua  mengirim uang makan sehari-hari. Namun Sekarang, benar-benar berhenti mengirimkan uang makan,  berpikir untuk balik ke Papua  Tiket memang Mahal . Khawatirnya juga  nanti kalau pulang, dan kembali ke kota studi  bisa terhambat , hal  Itu yang buat Mahasiswa Papua ini tidak bisa pulang,"

Mahasiswa Papua asal Jayawijaya kota studi Jakarta  menceritakan kondisi  saat ini bersama teman-teman  Mereka kesulitan memenuhi kebutuhan perut. "Untuk sekarang kondisi  mereka  benar-benar krisis. Makanan, dana, dan butuh kuota internet (untuk kuliah online). Supaya kuliah  tetap jalan di kondisi seperti ini,

"Tolong perhatiannya. Minimal, kalian tahu bagaimana kehidupan di luar PAPUA di massa-massa krisis seperti ini;
***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun