Mohon tunggu...
Michael Himan
Michael Himan Mohon Tunggu... Pengacara - Criminal Lawyer depense

"Tidak ada manusia yang terlahir untuk saling membenci dikarenakan warna kulit"

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Coretan Kecil, Pelarangan Memakai Koteka di Ruang Persidangan

19 Mei 2021   14:57 Diperbarui: 13 Agustus 2021   03:18 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PERADILAN SESAT DISKRIMINATIF TERHADAP  BUDAYA PAPUA

Berawal dari  Tindakan Rasisme di Surabaya Tahun 2019  Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan 10, Surabaya, Sabtu, 17 Agustus 2019. Evakuasi puluhan mahasiswa tersebut dari asramanya berlangsung mencekam. penangkapan 43 mahasiswa Papua di Surabaya dan penganiayaan terhadap massa di Malang merupakan tindakan rasisme.

"Masih hidup penyakit rasisme dalam tubuh aparatur negara dan warga negara Indonesia,"
Pada peringatan Hari Kemerdekaan RI pada Sabtu lalu, 17 Agustus 2019, terjadi penggerebekan Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Nomor 10, Pacar Keling, Kota Surabaya, Jawa Timur.

Penggerebekan dilakukan oleh aparat TNI diikuti pengepungan Satpol PP dan ormas. Sebanyak 42 mahasiswa digelandang ke Kantor Polres Surabaya.


Diduga penggerebekan dipicu kesalahpahaman setelah Bendera Merah Putih milik Pemerintah Kota Surabaya jatuh di depan asrama. Sedangkan di Malang terjadi bentrokan polisi dengan mahasiswa asal Papua yang demonstrasi pada 15 Agustus 2019.

Peristiwa rasisme di Surabaya, pada tanggal 16 -17  Agustus 2019 terhadap mahasiswa Papua di Kamasan Surabaya. Dalam peristiwa ini terjadi dengan ujaran "Monyet" dan "Usir Papua" " Pada video singkat lainya "Hai monyet, keluar," cemoohan pada para mahasiswa Papua.

Rasisme di Surabaya juga memicu demonstrasi besar-besaran di beberapa daerah di provinsi Papua dan Papua Barat, Atas peristiwa ini sejak tanggal 18 Agustus 2019 hingga september 2019 terjadi penyampaian protes luas rakyat papua dengan cara menyampaikan pendapat dimuka umum yang terjadi di berbagai tempat Jayapura, Manokwari, Nabire,Sorong, Sorong Selatan, Maybrat, Fakfak, Mimika, Degiyai, Raja ampat, Wamena,Merauke.

Tidak hanya dipapua terjadi unjuk rasa di kota-kota indonesia lain Jakarta,Bandung, Makassar, Medan, Bali, Ambon, Semarang, Ternate. Semua menolak ujaran rasial ;

Pada tanggal 28 Agustus 2019. Adalah para Mahasiswa Papua di Jakarta dilakukan penyampaian pendapat dimuka umum dengan damai, tanpa adanya kekerasan kepada orang atau barang, tidak ada pengrusakan terhadap fasilitas publik atau melakukan tindak pidana lainnya .

Sejatinya RASISME itu tumbuh subur DIDALAM PERADILAN TEMPAT TERAKHIR, TEMPAT PENENTUAN PARA PENCARI KEADILAN  DIMANA  persidangan berdasarkan prinsip-prinsip peradilan yang bersih, jujur (fair), demi tegaknya hukum dan keadilan.

Sejatinya, koteka adalah pakaian tradisional yang harus terus lestari sebagai bukti identitas diri budaya berkoteka yang merupakan warisan nenek moyang," 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun