6.Paragraf Proses
Pola yang menggunakan pengembangan proses, gagasan yang akan diungkapkan merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menghasilkan sesuatu. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan paragraf proses, yaitu:
1.Harus diketahui perincian-perincian ide secara menyeluruh,
2.Proses yang dimaksudkan dibagi atas tahap-tahap kejadian, dan
3.Menjelaskan tiap tahap dalam detail yang cukup tegas sehingga pembaca dapat melihat seluruh proses yang telah diungkapkan.
7.Paragraf Sebab-Akibat
Pola yang menggunakan pengembangan sebab-akibat, ide pokok yang diungkapkan berkedudukan sebagai sebab, sedangkan ide-ide penjelasnya berfungsi sebagai akibat. Sebaliknya, akibat bisa juga berkedudukan sebagai ide pokok. Untuk memahami sepenuhnya akibat yang ada perlu diungkapkan sejumlah sebab sebagai rincian ide penjelasnya.
8.Paragraf Umum-Khusus
Pola yang dapat dikembangkan dengan cara menempatkan ide pokok pada awal paragraf, sedangkan rincian ide penjelasnya terdapat dalam kalimat-kalimat berikutnya. Paragraf seperti itu bersifat deduktif (umum-khusus). Sebaliknya, rincian-rincian penjelas bisa diungkapkan lebih dulu lalu diakhiri dengan generalisasinya. Paragraf demikian bersifat induktif (khusus-umum). Sebuah variasi dari kedua pengembangan tersebut, pada awal paragraf terdapat ide pokok, tetapi pada akhir paragraf ide pokok tersebut diulang lagi.
9.Paragraf Klasifikasi
Klasifikasi ialah pengelompokan hal-hal yang dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu. Dalam klasifikasi ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu mempersatukan satuan-satuan ke dalam suatu kelompok dan memisahkan kesatuan-kesatuan tersebut dari kelompok yang lain. Dengan demikian, paragraf yang dapat dikembangkan dengan cara klasifikasi apabila gagasan-gagasan yang akan diungkapkan dalam paragraf tersebut dapat dikelompok-kelompokkan berdasarkan kesamaan-kesamaan tertentu.
10.Paragraf Definisi Luas
Pola yang menggunakan pengembangan definisi luas bila gagasan yang akan diungkapkan merupakan suatu istilah. Agar istilah itu dapat dipahami oleh pembaca, istilah tersebut didefinisikan. Definisi yang digunakan biasanya merupakan definisi luas, bukan hanya definisi formal biasa, definisi yang hanya menerangkan etimologi kata, atau definisi yang menerangkan sinonimmya saja.
F.Teknik Menarik Minat Pembaca