Mohon tunggu...
Annisa Salsa Belvi Virgiana
Annisa Salsa Belvi Virgiana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

S1 Bimbingan dan Konseling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Bagaimana Perkembangan Kurikulum Bimbingan Konseling

7 Juni 2022   16:57 Diperbarui: 7 Juni 2022   17:13 2277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kurikulum tidak akan lepas dari revisi-revisi dan selalu mengalami perkembangan, dikarenakan semakin majunya suatu negara maka kurikulum harus mengikuti perkembangan zaman agar dapat membuat generasi bangsa dan anak bangsa menjadi generasi yang terdidik dengan baik dan dengan tahapan-tahapan Pendidikan yang sesuai dengan kurikulum yang telah di tetapkan.

Tidak hanya Kurikulum Sekolah saja yang ada di Indonesia, Tetapi masih banyak jenis-jenis kurikulum yang dimana salah satunya layaknya yang akan kita bahas kali ini yaitu mengenai Kurikulum Bimbingan Konseling. Yang dimana, jarang sekali orang mengerti bagaimana bentuk perkembangan Kurikulum Bimbingan Konseling di Indonesia sendiri. 

Kebanyakan, setiap orang memahami dan mengerti hanya mengenai Perkembangan Kurikulum Sekolah bagian umum saja layaknya bagaimana perkembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004 yang dikembangkan atau direvisi menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) hingga sekarang yang telah dilaksanakan dan digunakan masa kini yaitu Kurikulum 2013 yang biasa disebut K-13.

Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai Perkembangan Kurikulum tetapi didalamnya lebih cenderung memiliki bahasan mengenai bagaimana proses atau perkembangan Kurikulum Bimbingan Konseling di Indonesia. Yaitu yang membahas mengenai bagaimana Kurikulum Bimbingan Konseling di Indonesia sejak menginjak Kurikulum 1975 sampai dengan bagaimana bentuk Bimbingan Konseling pada K-13.

A. KURIKULUM 1975 DAN PPSP

Pada Kurikulum ini, yaitu Kurikulum 1975 menyatakan bahwa Bimbingan dan Penyuluhan merupakan bagian integral dalam Pendidikan sekolah di Indonesia. 

Dan adanya kurikulum ini menjadi bukti bahwa Bimbingan Konseling atau dulu biasa disebut Bimbingan dan Penyuluhan telah diresmikan dan resmi berada hingga diprogramkan pada sekolah-sekolah di Indonesia dan pada tahun ini juga mulai berdirinya Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI) (yang sekarang biasa dikenal dengan sebutan ABKIN) yang bertepatan di Malang yang didirikan pada tanggal 17 Desember 1975 didalam Konvensi Nasional Bimbingan dan Konseling yang pertama.

Dalam buku III-C (Pedoman Bimbingan dan Konseling) yang merupakan komponen kurikulum 1975/1976 itu, Bimbingan dan Konseling di sekolah dilaksanakan dengan kegiatan-kegiatan yang diprogramkan. Meliputi :

1. Tahap persiapan

2. Program Pengumpulan Data tentang Siswa

3. Pemberian Informasi dan Orientasi

4. Penempatan dan Penyaluran

5. Bantuan Konseling

6. Bantuan dalam Kesulitan Belajar

7. Pertemuan Staf

8. Latihan/ Penataran Petugas

9. Hubungan dengan Masyarakat

10. Penilaian dan Tindak Lanjut

B. KURIKULUM 1984

Pada Kurikulum 1984 ini, adalah kurikulum yang telah direvisi dan dikembangkan dari Kurikulum 1975 yang dimana menambahkan dan memasukkan Bimbingan Karir di dalamnya lalu  memang pada Kurikulum ini lebih difokuskan pada Bimbingan Karir.  

Bimbingan karir sendiri adalah Layanan bantuan yang diberikan konselor kepada siswa dengan tujuan agar siswa memahami dimana ia ingin melanjutkan kuliah/kerja, tidak hanya itu pemahaman tentang dunia kerja.

C. KURIKULUM 1994

Pada Kurikulum 1994 ini, bersamaan dengan berubahnya nama Bimbingan Penyuluhan menjadi Bimbingana Konseling. Dan, Dalam kurikulum 1994 terdapat perubahan dan tambahan pada kurikulumnya yaitu bagaimana bimbingan dan konseling (BK) dilaksanakan menjadi 4 bidang/kategori cara pelaksanaanya yaitu dilaksanakannya Bimbingan dengan Bidang/secara pribadi, sosial, hingga adanya bimbingan belajar dan karir.

D. KURIKULUM 2004

Masuk pada Kurikulum 2004 yang bisa dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Maka, disini Bimbingan Konseling memiliki pedoman dari kurikulum yang dimana menjelaskan Bimbingan Konseling di Sekolah memiliki kerangka kerja yang harus dilaksanakan dengan 4 Layanan Bimbingan Konseling yaitu seperti :

  • Layanan Dasar Bimbingan Konseling

Layanan yang diberikan kepada peserta didik dengan menggunakan kegiatan-kegiatan yang dapat memancing peserta didik untuk ikut aktif layaknya pembelajaran kelas atau luar kelas yang disajikan secara sistematis, dalam rangka membantu peserta didik untuk dapat mengembangkan potensi dirinya secara optimal.

  • Layanan Responsive

Layanan pada Bimbingan Konseling yang digunakan untuk siswa/murid yang memiliki masalah dan mendesak hingga segera harus diselesaikan. Seperti membantu peserta didik agar dapat mengatasi masalah yang dialaminya yang dilakukan melalui strategi layan konsultasi, konseling individual, konseling kelompok, reveral dan bimbingan teman sebaya.

  • Layanan Perencanaan Individual

Pada layanan ini adalah Layanan dimana seorang konselor sekolah memberikan dorongan dan masukan pada peserta didik agar mampu membuat keputusan sendiri untuk masadepannya. Tujuan layanan ini adalh agar peserta didik dapat memiliki kemapuan merumuskan tujuan, merencanakan atau mengelola pengembangan dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, social, belajar, maupun karir.

  • BK Menjadi Dukungan System

Dan pada layanan akhir ini adalah layanan dimana BK menjadi Dukungan System yang dimana menjadi pendukung siswa dalam melakukan segala hal dan menemani setiap proses perkembangannya.

E. KURIKULUM 2007

Kurikulum ini biasa disebut dengan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang dimana orientasi Bimbingan Konseling sendiri berpacu menjadi Mensukseskan dan Membantu Pengembangan diri pada Siswa. BK adalah bagian integral dari KTSP yang sesuai dengan UU No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 dan 6 , dan PP 19 tahun 2005 serta PERMEN No. 22,23 dan 24 tahun 2006.

F. KURIKULUM 13

Berhubung Kurikulum 13 ini adalah kurikulum terbaru dan yang telah dilaksanakan saat ini maka sangatlah penting peran Bimbingan Konseling ada di dalamnya. Layaknya Pemberian segala layanan yang telah dicetuskan pada Kurikulum-kurikulum sebelumnya, Pada Kurikulum 13 ini tidak ada banyak perubahan ataupun revisi revisi pada kurikulum yang lalu. 

Pada Kurikulum ini, Bimbingan Konseling memiliki konsep dimana Pentingnya Membentuk Karakter yang baik pada Peserta didik. Dimana, jaman yang semakin maju, maka Pendidikan karakter sangat diperlukan untuk membentuk karakter siswa/peserta didik yang terkadang ikut dengan arus globalisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun