Mohon tunggu...
ANNISA SHABIRAH
ANNISA SHABIRAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI

43223110043 Kampus Universitas Mercu Buana Meruya | Fakultas Ekonomi dan Bisnis | Prodi S1 Akuntansi | Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB | Dosen Pengampu : Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Quiz 13 - Diskursus G Peter Hoefnagels pada Skema "Criminal Policy" di Ruang Publik di Indonesia

6 Desember 2024   14:35 Diperbarui: 6 Desember 2024   14:35 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PPT PROF. APOLLO - TM 13

PENDAHULUAN

1. Biologis/Psikologis

Penyebab kejahatan ini berfokus pada faktor-faktor internal individu, seperti kondisi fisik, genetik, dan mental.

  • Pendekatan Biologis
    Menjelaskan bahwa beberapa individu mungkin memiliki kecenderungan bawaan untuk melakukan tindakan kriminal. Contohnya termasuk kelainan genetik atau kondisi neurologis yang memengaruhi kontrol impuls.
  • Pendekatan Psikologis
    Melibatkan aspek mental seperti gangguan kepribadian, trauma masa lalu, atau kondisi emosional yang tidak stabil. Contoh teori di sini adalah teori kepribadian kriminal (criminal personality theory), yang menyatakan bahwa ciri-ciri kepribadian tertentu cenderung mendukung perilaku menyimpang.

2. Sosiologis

Penyebab ini berasal dari lingkungan sosial seseorang, termasuk keluarga, teman, dan masyarakat.

  • Lingkungan Miskin atau Marginalisasi
    Kemiskinan, pengangguran, dan kurangnya akses pendidikan meningkatkan peluang seseorang terlibat dalam kejahatan.
  • Subkultur Kriminal
    Kelompok atau komunitas tertentu dapat mengembangkan norma yang mendukung perilaku kriminal sebagai cara bertahan hidup atau mencari status.
  • Struktur Sosial yang Tidak Seimbang
    Ketimpangan ekonomi dan sosial menciptakan situasi di mana individu tertentu merasa "dipaksa" untuk melanggar hukum demi memenuhi kebutuhan dasar.

3. Teori Penyimpangan Budaya

Pendekatan ini menjelaskan bahwa konflik nilai budaya dapat menjadi penyebab kejahatan.

  • Konflik Antarbudaya
    Ketika budaya minoritas memiliki norma yang berbeda dari hukum mayoritas, anggota budaya tersebut mungkin dianggap melanggar hukum.
  • Penyimpangan Budaya Internal
    Dalam masyarakat yang homogen, kelompok-kelompok kecil dapat mengembangkan norma yang bertentangan dengan norma dominan. Contohnya adalah geng jalanan yang menganggap tindakan kriminal sebagai simbol loyalitas.

4. Teori Kontrol Sosial

Teori ini berfokus pada lemahnya mekanisme kontrol sosial yang menyebabkan individu lebih rentan terhadap tindakan kriminal.

  • Ikatan Sosial yang Lemah
    Ketika seseorang tidak memiliki ikatan yang kuat dengan keluarga, teman, atau komunitas, kemungkinan mereka untuk melakukan kejahatan meningkat.
  • Institusi Sosial yang Tidak Efektif
    Kegagalan lembaga seperti sekolah, gereja, atau pemerintah dalam memberikan kontrol sosial yang efektif dapat menyebabkan peningkatan kejahatan.
  • Absennya Pengawasan
    Kurangnya pengawasan langsung dari keluarga atau otoritas juga berkontribusi pada perilaku menyimpang.

5. Teori Lain

  • Labeling Theory
    Menjelaskan bahwa ketika seseorang diberi label sebagai "kriminal", mereka cenderung mematuhi label tersebut, memperkuat perilaku kriminal.
    Contoh: Remaja yang dihukum karena pelanggaran kecil mungkin merasa sulit kembali ke masyarakat dan akhirnya terlibat dalam kejahatan yang lebih serius.
  • Conflict Theory
    Menekankan ketimpangan kekuasaan antara kelompok dominan dan subordinat dalam masyarakat. Kelompok yang lebih lemah sering kali melanggar hukum yang dibuat oleh kelompok dominan untuk melindungi kepentingan mereka.
    Contoh: Kejahatan oleh kelas bawah sering dikriminalisasi lebih ketat daripada pelanggaran oleh kelas atas.
  • Radical (Critical) Criminology
    Menghubungkan kejahatan dengan ketidakadilan sistemik dan kapitalisme. Pendekatan ini memandang hukum sebagai alat yang digunakan oleh kelompok berkuasa untuk menekan kelompok yang lemah.
    Contoh: Kejahatan korporasi sering kali diabaikan, sementara kejahatan kecil oleh individu miskin dihukum dengan keras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun