Korupsi adalah tindakan tidak jujur yang memanfaatkan jabatan atau kuasa untuk mendapatkan keuntungan bagi diri sendiri atau orang lain. Di Indonesia, korupsi diatur dalam UU No. 31 Tahun 1999, yang mendefinisikan korupsi sebagai perbuatan yang melawan hukum untuk memperkaya diri, orang lain, atau korporasi dengan dampak merugikan keuangan atau perekonomian negara.
  Secara global, korupsi telah menjadi masalah lama. Skandal besar, seperti Skandal Watergate di Amerika Serikat pada 1970-an, menunjukkan bahwa korupsi bisa menyebabkan ketidakstabilan politik hingga pengunduran diri presiden. Di Indonesia, perkembangan undang-undang korupsi mencakup pembentukan KPK dan revisi berbagai undang-undang yang terkait dengan korupsi.
  Membahas secara singkat tentang apa itu korupsi dalam konteks Indonesia dan memperkenalkan salah satu kasus korupsi yang telah diputuskan oleh pengadilan sebagai contoh penerapan teori Jack Bologna.
Pengertian Korupsi dalam Konteks Indonesia
Korupsi adalah tindak pidana yang melibatkan penyalahgunaan wewenang untuk keuntungan pribadi atau kelompok yang merugikan keuangan negara. Di Indonesia, korupsi sering terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari penyalahgunaan anggaran negara, suap, hingga gratifikasi. Berdasarkan data Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kasus korupsi di Indonesia terjadi di berbagai tingkatan pemerintahan dan sektor swasta, serta melibatkan berbagai kalangan, mulai dari pejabat tinggi hingga pengusaha.
Contoh Kasus: Korupsi Proyek e-KTP
Salah satu contoh kasus korupsi besar yang dapat dijadikan studi adalah kasus korupsi proyek e-KTP yang melibatkan penggelapan dana proyek bernilai triliunan rupiah. Kasus ini melibatkan banyak pejabat dan telah menjadi perhatian publik karena dampaknya yang besar terhadap keuangan negara. Di kasus ini, dana yang seharusnya digunakan untuk proyek pengadaan KTP elektronik dialihkan untuk keuntungan pribadi dan kelompok, mengakibatkan kerugian negara yang sangat signifikan.
WHY
Bagaimana korupsi di Indonesia dapat dipandang dalam konteks penyebab sistemik yang lebih luas.
Signifikansi Kasus Korupsi di Indonesia
Kasus-kasus korupsi seperti proyek e-KTP penting karena mengungkap kelemahan sistem pengawasan di Indonesia. Hal ini juga menunjukkan bagaimana korupsi bisa melibatkan banyak pihak, yang membuatnya menjadi kejahatan kolektif dan terstruktur. Korupsi ini penting untuk dianalisis karena memiliki dampak luas terhadap kepercayaan publik terhadap pemerintah dan instansi terkait. Penggunaan pendekatan Jack Bologna memungkinkan kita memahami faktor-faktor penyebab korupsi dalam kasus ini, serta mencari cara untuk mencegah kasus serupa di masa depan.
Melihat fenomena korupsi massal di Indonesia yang bersamaan dengan diterapkannya konsep desentralisasi maka tentu tidak dapat dipisahkan dengan model birokrasi patrimonial di Indonesia sehingga praktik korupsi yang melibatkan aparat birokrasi terus terjadi. Budaya berfikir kritis tentu tidak akan lahir bila kultur patrimonial masih di praktekkan dalam birokrasi di negara ini.Â