Pemimpin yang mempraktikkan ketiga nilai ini akan mampu membawa keharmonisan dan keseimbangan dalam kehidupan pribadi dan kepemimpinannya. Filosofi ini juga mengajarkan bahwa kesiapan mental dan tindakan yang tepat waktu adalah kunci untuk menghadapi segala tantangan dengan sikap positif dan hasil yang baik.
PPT PROF. APOLLO - TM 8
Ajaran Semar MKG (Manunggaling Kawula Gusti)
Ajaran ini menekankan konsep penyatuan antara manusia (kawula) dan Tuhan (gusti). Dalam Islam, konsep ini disebut ittihad atau wahdat-al-wujud, yaitu menyatunya kehidupan manusia dengan Tuhan, yang diterjemahkan sebagai "hidup atas nama Tuhan" pada segala realitas. Konsep ini juga dikenal dengan istilah fana baqa, yang mengindikasikan kepemimpinan yang dilihat sebagai hubungan seperti buruh dengan majikan, yaitu kepentingan majikan (Tuhan) yang diutamakan.
Ajaran Semar Sangkan Paraning Dumadi
Merupakan konsep tentang keberadaan manusia di dunia, di mana hidup dianggap sebagai "hidup mampir minum". Konsep ini menggambarkan bahwa hidup adalah perjalanan sementara, dengan istilah seperti Cokro Manggilingan yang menggambarkan siklus kehidupan. Ajaran ini mencakup tiga aspek pemikiran ruang dan waktu, yaitu asal-usul (dari mana), keberadaan saat ini (di mana), dan tujuan akhir (ke mana). Konsep ini membagi waktu ke dalam tiga alam: alam purwo (asal usul), alam madyo (kehidupan sekarang), dan alam wasono (akhir kehidupan).
Ajaran Kasedan Jati
Ajaran ini mengajarkan agar manusia tidak melakukan tindakan buruk (ora ilok) untuk menghindari konsekuensi karma atau kuwalat. Hal ini berfungsi sebagai pengingat moral untuk menjaga sikap dan tindakan agar selalu baik dan bertanggung jawab.
Ajaran Semar Memayu Hayuning Bawana
Ajaran ini berarti berbuat baik untuk menjaga keharmonisan dunia, mengendalikan hasrat, dan memahami hukum alam. Dalam ajaran ini, manusia diajarkan tentang telos hidup atau tujuan kehidupan, yang terdiri dari "Memayu Hayuning Bawana" yaitu memperindah dunia. Ada konsep "Hamemayu Hayuning Bawono" yang mencakup menjaga keseimbangan di alam, baik itu di hutan, gunung, lautan, hingga budaya. Cara menjaga harmoni alam ini disebut Ni-Rokake, yang terdiri dari Ni (mengingat dan mengenali), Rokake (memahami), dan NaMbahi (memberi nilai baik pada alam).
PPT PROF. APOLLO - TM 8
Konsep "Tan Keno Kinaya Ngapa: Kapitayan"
Konsep ini membahas tentang Sanghyang Taya, suatu entitas yang tidak bisa dipikir, diraba, atau dijelaskan, namun eksistensinya dikenal melalui hukum alam. Sanghyang Taya adalah penggambaran dari "kekosongan" atau suwung, yang menggambarkan Tuhan dalam bentuk yang tak terbatas dan tak terjangkau.
Genealogi Kata Tuhan dalam Perspektif Semar
Semar menggambarkan Tuhan dalam dua kategori: Tu (baik) dan Han (kejahatan). Kata "Tu" menggambarkan Tuhan dalam konteks kebaikan, sedangkan "Han-tu" melambangkan kekuatan jahat. Misalnya kata Tugu, Tumbak, dan Tumpeng menggambarkan Tuhan sebagai jalan alam semesta, seperti konsep Tao yang bersifat transenden namun tetap hadir. Tuhan dalam perspektif ini memiliki satu substansi dengan banyak kategori dan sering disebut politeisme dalam manifestasinya.