Mohon tunggu...
Annisa Rizky Madina
Annisa Rizky Madina Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Negeri Semarang

a full time storyteller.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengulik Kritik atas Maskulinitas dalam Cerpen "Dilarang Mencintai Bunga-Bunga" Karya Kuntowijoyo

23 Februari 2024   01:17 Diperbarui: 23 Februari 2024   09:28 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Google Books, Dilarang Mencintai Bunga-bunga)

Cerpen ini, menurut saya tidak hanya memberikan kritik namun juga menunjukkan bahwa tidak ada yang sangat benar atau sangat salah dalam hidup ini. Karakter Ayah sebagai sosok maskulin yang gagah, berotot, seram dan pekerja keras. Karakter ibu yang lembut, dan penyayang. Kemudian Kakek yang ceria, penuh wibawa, dan senang dengan bunga-bunga, menunjukkan bahwa hidup ini memberikan banyak pilihan. Hidup ini memberikan kebebasan. Kita bisa memilih apa saja yang kita suka, dan itu bisa saja berlandaskan dari apa yang kita yakini dapat memberikan kedamaian dan ketenangan jiwa. "...Malam hari aku pergi tidur dengan kenangan di kepala. Kakek ketenangan jiwa-kebun bunga, Ayah kerja-bengkel, Ibu mengaji-masjid."

Begitulah kiranya. Cerpen ini memberikan pesan bahwa, baik laki-laki maupun perempuan, tak masalah untuk memasak, mencuci, merawat tanaman, atau mencintai bunga-bunga, pun tak masalah juga untuk melakukan kerja kasar. Ketimpangan relasi gender yang ada saat ini merupakan konstruksi masyarakat yang terus dilanggengkan sehingga menjadi sesuatu yang memang sudah "normalnya" seperti itu. Sehingga, apabila tidak bisa terlepas dari ketimpangan itu, bisa saja merugikan keduanya. Baik laki-laki maupun perempuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun