Istilah Apresiasi berasal dari bahasa latin aprecetion yang berarti menghargai, mengindah. Dalam perkembangan istilah itu mengacu pada kualifikasi kualitas tertentu seperti memahami dan menyenangi, memberikan penghargaan dengan nilai yang tinggi, menjadi peka, menaksir dan menghargai secara kritis (Ahmadi, 1990). Penghargaan terhadap karya sastra yang ditulis oleh anak-anak sebagai hasil dari pengenalan, pemahaman, penafsiran, penghayatan, dan penikmatan yang didukung oleh nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dikenal sebagai apresiasi sastra anak. Kita dapat melakukan dengan berbagai cara untuk mengapresiasi sastra anak. Ini termasuk mengapresiasi secara langsung atau tidak langsung.Â
   Apresiasi secara langsung adalah dilakukan secara sadar untuk mendapatkan kepuasan dan manfaat dari karya sastra anak yang di apresiasi. Kegiatan apresiasi langsung  meliputi:
1. Kegiatan membaca karya sastra anak-anak
2. Mendengar sastra anak ketika dibacakan atau dideklamasikan
3. Menonton pertunjukan sastra anak ketika karya sastra anak tersebut dipentaskan. Â
   Apresiasi tidak langsung adalah suatu kegiatan apresiasi yang menunjang pemahaman terhadap karya sastra anak. Kegiatan Apresiasi tidak langsung meliputi:Â
1. Kegiatan mempelajari teori sastra
2. Mempelajari kritik/esai sastra
3. Mempelajari sejarah sastra.Â
    Prosedur sastra yang disebut prosa fiksi anak-anak terdiri dari paragraf yang tidak terdiri dari bait tunggal, tetapi sebaliknya menggabungkan elemen seperti tempat, waktu, suasana, kejadian, alur peristiwa, penokohan, dan tema yang dipilih secara imajinatif. Kata prosa berasal dari bahasa latin "Prosa" yang berarti "terus terang". Prosa adalah karya sastra yang ditulis secara bebas dan tidak teratur oleh norma menulis seperti Rima, diksi, irama.  Secara singkat, Prosa Fiksi adalah karya sastra yang menceritakan tentang sesuatu. Prosa fiksi didefinisikan sebagai karangan yang berisi narasi atau kisah yang didasarkan pada ide atau fantasi pengarang.Â
    Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengapresiasi prosa fiksi anak dengan memperhatikan penggunaan bahasa yang sesuai dengan tujuan:
1. Menggunakan Bahasa yang sederhana
2. Menggunakan Bahasa yang Menarik
3. Menggunakan Bahasa yang Sesuai dengan Umur
4. Menggunakan Bahasa yang Sesuai dengan Tingkat Pendidikan
5. Menggunakan Bahasa Sesuai dengan KeterampilanÂ
6. Menggunakan Bahasa Sesuai dengan Interaksi
7. Menggunakan Bahasa Sesuai dengan Emosi
8. Menggunakan Bahasa Sesuai dengan Motivasi
    Dengan demikian, Guru dapat mengaplikasi prosa fiksi pada anak dengan memperhatikan penggunaan bahasa yang sesuai dengan tujuan. Penggunaan bahasa dalam apresiasi prosa fiksi anak sangat penting untuk mengembangkan  bahasa, keterampilan, imajinati, keativitas, kesadaran sastra, dan mengembangan terhadap nilai-nilai sastra.
Referensi:
Ahmadi, M. (1990). Strategi Belajar Keterampilan Berbahasa dan Apresiasi Sastra. Yayasan Asih Asah Asuh (YA3).