Masyarakat luas hanya menginginkan terjadinya demokrasi yang adil bagi seluruh masyarakat Indonesia. Mereka hanya ingin hidup dengan tenang tanpa ada gangguan yang dapat membuat mereka terpecah belah. Jika kita renungkan dengan kegiatan politik uang ini pasti akan terjadi perpecahan yang dapat merusak tatanan berbangsa dan bernegara.
Seperti yang baru terjadi di Madura kejadian itu berlangsung begitu cepat hingga dapat melayangkan nyawa manusia. Awal mula kejadian tersebut muncul akibat dari perbedaan pilihan calon yang akan menjadi pimpinan daerah tersebut karena salah satu orang yang tidak mau menerima kalau didaerah tersebut terdapat perbedaan pilihan calon maka dia dan beberapa orang suruhannya melakukan tradisi carok dan korban yang berbeda suara tersebut harus kehilangan nyawanya ditengah lapangan karena dihujam oleh senjata tajam.
Begitu miris kita lihat dampak dari kegiatan gelap yang dilakukan untuk kemenangan semata pada kontestasi politik hingga menyebabkan nyawa yang merupakan harta paling berharga pun hilang begitu saja. Apakah para partai politik yang mengusungkan calonnya mampu menjadikan kontestasi politik ini menjadi salah satu kontestasi yang diselenggarakan dengan bersih tanpa kecurangan?. Hal ini harusnya ditegakan guna menciptakan demokrasi yang sesungguhnya.
Apabila demokrasi tersebut dilaksanakan dengan benar, tentu tidak akan ada lagi dampak buruk yang dirasakan oleh rakyat Indonesia. Indonesia dapat menentukan pemimpinnya yang baik dan dapat mengayomi rakyatnya. Namun sebelum itu diperlukan juga kesadaran rakyat bahwa politik uang, menjatuhkan pasangan calon lain dan menyebarkan berita hoax dapat merusak tatanan demokrasi yang sudah ditentukan. Hal ini dapat dilakukan melalui edukasi pada setiap orang yang sudah memiliki hak suara untuk memilih.
Jika hal tersebut dapat terselenggarakan dengan baik maka akan menciptakan demokrasi yang diingikan. Demokrasi itu sesungguhnya berasal dari rakyat kemudian untuk rakyat kembali demokrasi itu. Demokrasi bukanlah untuk petinggi atau pemegang kekuasaan yang tak bertanggung jawab. Apakah akan ada harapan pada pilkada 2024 untuk terwujudnya demokrasi? Atau hanya menemukan kebuntuan dan berujung tantangan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H