Mohon tunggu...
annisa nurlitiani
annisa nurlitiani Mohon Tunggu... -

sangat menakjubkan dan seorang mahasiswi fmipa UNJ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Globalisasi Membuat Tanah Air Menangis

19 Oktober 2013   21:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:18 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pada hari sabtu tanggal 19 oktober 2013 seperti biasa pukul 10.00 WIB kami masuk ke kelas untuk mengikuti mata kuliah olimpisme bersama om jay. Seperti biasa pula dengan sikap ramah tamah om jay menyapa kami semua dan mengajak kami untuk berdoa terlebih dahulu sebelum memulai perkuliahan. Setelah kami semua berdoa om jay memutarkan sebuah lagu anak-anak yang berjudul “cublak-cublak sueng” lagi yang mengingatkan saya pada masa kecil dimana lagu itu digunakan untuk permainan tradisional, tetapi dimana yang sudah sangat maju ini saya sudah tidak pernah lagi melihat anak-anak kecil memainkannya atau bahkan menyanyikannya, padahal itu adalah budaya Indonesia yang perlu kita lestarikan bukannya semakin berkembangan zaman malah menghilang, budaya itu adalah ciri khas dari suatu Negara, yang harus kita lestarikan. Hal ini merupakan dampak kecil dari adanya GLOBALISASI. Oleh karena itu pada pertemuan kuliah olimpisme ke enam ini om jay membahas tentang materi berjudul “ NILAI-NILAI OLIMPISME DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT GLOBAL”.

Sebelum membahas secara dalam apa itu nilai-nilai olimpiade dalam kehidupan masyarakat global, kita harus tau apa itu sebenarnya globalisasi. Mungkin kita sudah sangat sering mendengar dimana-mana orang mengatakan bahwa zaman sekarang ini adalah zaman global dimana zaman yang sangat maju. Dimana teknologi sudah berkembang pesat dan budaya asing sudah sangat mempengaruhi budaya asli Indonesia. Untuk itu inilah pengertian secara luas mengenai arti globalisasi :

Globalisasi adalah ….

“ KONDISI DAN SITUASI DIMANA TERJADI PROSES PERUBAHAN DI BERBAGAI SEKTOR YANG BERLANGSUNG BEGITU CEPAT DAN MENDUNIA (STANDAR GLOBAL) “

Seperti contoh kecil alat komunikasi pada zaman sekarang ini jarak antara benua asia dengan benua eropa pun terlihat sangat dekat dengan adanya kemajuan teknologi komunikasi yang sangat canggih kita bahkan dapat bertatap langsung dengan seseorang yang jaraknya ribuan kilometer dari kita.

“  GLOBALISASI  DIPICU  DAN DIPERCEPAT OLEH ADANYA KETERBUKAAN INFORMASI DAN PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN & TEKNOLOGI “

Maksudnya pasa zaman sekarang ini untuk mendapatkan suatu informasi kita tidak harus menunggu terlalu lama bahkan dengan sekali kita klik saja berita tersebut sudah ada dimana-mana dan dengan mudah kita dapatkan.

“ GLOBALISASI MENGAKIBATKAN  MENINGKATNYA  TUTUTAN  STANDAR KOMPETENSI  YANG HARUS DIMILIKI OLEH  SETIAP ORANG ”

“ KEKUATAN/ DAYA PIKIR (Kecerdasan, Kreatifitas,Inovasi)  LEBIH BERPERAN DALAM KESUKSESAN.”

Jadi karena di zaman globalisasi yang sangat maju ini kekuatan daya fikir kitalah yang menentukan bagaimana kita nantinya, mampukah kita membuat sesuatu yang biasa mampu menjadi sangat luar biasa atau bahkan mendunia.

INDIKATOR GLOBALISASI

·Perkembangan Iptek yang begitu cepat, seperti saat ini sudah banyak sekali merk alat komunikasi yang sudah semakin canggih dan dapat dengan mudah dimiliki oleh siapapun, bahkan televise pun sekarang sudah mulai menjadi multifungsi.


  • Keterbukaan informasi (melalui mutimedia & internet)
  • Persaingan/kompetisi di berbagai sektor usaha
  • Pergeseran kultur/budaya, politik secara global
  • Standarisasi kualitas secara global/Internasional

IMPEKNYA

- Modernisasi Vs kesiapan mental  masyarakat


  • Negara “kuat” = yang menguasai teknologi & Informasi. Jika Negara itu lemah berarti Negara itu tidak siap untuk mengikuti perkembangan globalisasi ini.
  • Kesenjangan ekonomi dan sosial yang makin lebar. Saat ini terlihat sekali perbedaan antara orang yang sangat kaya dengan orang yang sangat miskin.
  • Adopsi kultur yang bedampak “positif & negatif”
  • Tuntutan terhadap tuntutan kompetensi pendidikan
  • Ketergantungan masyarakat terhadap teknologi. saat ini segala sesuatunya sudah dapat dengan mudah kita dapatkan.

GLOBALISASI  DALAM MASYARAKAT  INDONESIA

Impek Globalisasi di Indonesia  :

·Pergeseran orientasi pada negara-negara barat, seperti sudah banyak sekali budaya barat yang masuk ke dalam budaya kita, sehingga banyak sekali wanita yang berpakaian tidak sopan, dan perilaku-perilaku yang tidak memerhatikan norma-norma.


  • Cenderung menjadi negara konsumen (objek pasar) Industri, dan perdagangan. Masyarakat kita saat ini sudah sangat menjadi konsumen mereka sangat gengsi dan terlalu mengikuti gaya budaya barat sehingga tidak menghargai budayanya sendiri.

  • Ketergantungan terhadap Negara lain yang  sangat tinggi terutama dalam pengelolaan sumberdaya alam

  • Kekalahan dalam persaingan global
  • Informasi mudah didapat  dan sangat transparan, saat ini berita pun sudah dapat kita dapatkan secara online dan dengan cepat sekali kita mengetahui berita apa yang sedang terbaru saat ini.
  • Peluang untuk belajar dan meningkatkan  kompetensi sangat  terbuka luas. Untuk mempelajari sesuatu pun kita tidak harus bertatapan muka dengan guru atau dosen.

  • Kesadaran terhadap pentingnya profesionalisme makin meningkat terutama pada kalangan generasi muda

·Kreativititas & inovasi meningkat kerena adanya teknologi informasi serta keterbukan


  • Masyarakat makin kritis

Dampak Negatif Masyarakat Karena Globalisasi


  • Pergeseran kultur budaya timur ke barat di berbagai aspek kehidupan masyarakat. Contohnya sudah banyak anak muda yang senang pergi malam hari dan mengikuti budaya barat dan bahkan sudah banyak yang terjerumus pergaulan bebas.

  • Berkembangnya sikap-sikap  negatif pd kelompok masyarakat  karena dampak negatif globalisasi dan modernisasi seperti : sikap individualis, egois,mau menang  sendiri,anarki , hedonisme

  • Menurunnya nasionalisme, rasa kebangsaan dan persatuan. Karena sudah semakin berpengaruh sekali budaya luar tersebut membuat rasa untuk mempertahankan dan meningkatkan budaya Negara sendiri.

  • Berpikir secara instan, kurang  semangat kerja keras,masabodoh. Karena informasi sudah snagat mudah didapat semua orang selalu menggampangkan segala sesuatunya.

Kondisi Penyeimbang Masyarakat Indonesia

·Kecintaan terhadap budaya Nasional masih terasa di lingkungan masyarakat dan generasi muda


  • Nilai nilai spiriual masih sangat berpengaruh di seluruh lapisan masyarakat, sehingga merupakan

fungsi kendali kehidupan social masyarakat


  • Masih bertahannya budaya positif : kepedulian masyarakat, family culture, sifat gotong royong, hormat pada orang yang lebih tua.

Kondisi seperti itulah yang seharusnya diciptakan agar masyarakat Indonesia dapat berfikir secara kritis dari dampak hadirnya globalisasi, sehingga tidak terjerumus ke dalam dampak negative.

Kondisi Masyarakat Pendidikan dan Usaha Yang Kurang Kondusif , Sebuah Tantangan Berat Dalam Globalisasi


  • SDM Kurang siap pakai karena links & match antara Pendidikan dengan Lingkungan Usaha tidak

berjalan sesuai harapan,sehingga menciptakan pengangguran elit. dapatkan Karena kurangnya rasa bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu maka hasil yang didapatkan hanya hasil predikat saja tidak ada tingkatan daya berfikir.


  • Pembinaan soft skill kepada siswa/mahasiswa yang kurang memadai (kemampuan interaksi,

keramah tamahan, daya juang), sehingga menurunkan kompetensi SDM secara signifikan


  • Adanya gab besar antara tujuan Pendidikan dan Industri/Usaha, yang menimbulkan frustasi berat masyarakat pendidikan & usaha.

Sesutau yang sangat menghebohkan ini fakta atau hanya berita atau hanya wacana sematakah?...

Apakah anda tahu berapa jumlah pengagguran yang ada di Indonesia saat ini? Mirisnya pengangguran yang ada di Negara kita ini bukanlah orang-orang yang tidah tahu huruf atau buta angka melainkan pengangguran terdidik dan jumlah terakhir adalah sekita 4,5 juta orang merupakan pendidikan terdidik. Pendidikan terdidik merupakan mereka yang secara pendidikan sudah mengenal bagaimana dunia pendidikan. Untuk itu renungkanlah bagaimana nasib kita kedepannya? Jika kita hanya berfikir untuk bekerja tetapi bukan memperkerjakan seseorang. Berfikir untuk mencari pekerjaan bukan malah membuat pekerjaan.

Kondisi Penyeimbang Lingkungan PendidikanDan Dunia UsahaDi I ndonesia


  • SDM potensial masih cukup tersedia, untuk disiapkan menjadi profesional  melalui program peningkatan kompetensi nyang terpadu dan berkesinambungan.

  • Peluang kerja masih terbuka lebar diberbagai sektor industri/usaha seperti :perminyakan, pertambangan,  kehutanan,pertanian,pariwisata, peternakan,pendidikan,manufaktur.

  • Meningkatnya kepedulian dunia usaha/industri terhadap pendidikan  dengan memberikan program- program pelatihan dan magang untuk meningkatkan soft skill siswa.

Sesungguhnya masyarakat membutuhkan nilai-nilai positif agar ia mampu mengembangkan semnagatnya untuk terus maju dan memperbaiki kehidupannya. Utnuk itu dengan menerapkan nilai-nilai olimpislah yang menjadi jawabannya.

Penerapan Nilai Olympism Dalam Kehidupan Masyarakat Global Agar Terbangun Lingkungan Yang Kondusif

Membangkitkan Sikap Respect Masyarakat , Meningkatkan danmenjaga kecintaan terhadap budaya luhur Bangsa, Kepedulian terhadap sesama, Selalu ingin beperan dalam setiaphal-hal positif, Menanamkan bahwa Persahabatan dan kedamaian adalah lebih utama dalam kehidupan bermasyarakat, Saling menghargai/toleransi.

Sikap Prestatif! Ini adalah cara untuk membangkitkannya:


  1. Tidak mudah menyerah dan selalu semangat
  2. Masyarakat yang dinamis, kreatif, inovatif dan selalu ingin berkarya dan belajar
  3. Tidak mudah puas diri dan kerja keras
  4. Melihat masalah sebagai tantangan & peluang

Sikap Jujur! Berikut adalah cara mewujudkannya:


  1. Membangun sikap sportif
  2. Membangun sistem kontrol yang baik untuk meminimalisasi penyakit sosial masyarakat (korupsi, menyogok, kolusi, dll)

  1. Mengurangi budaya malas dan instan
  2. Menghargai kejujuran

Dalam dunia ini kalah menang dalam suatu kompetisi itu sangat wajar jika semuanya menang atau semuanya kalah maka bukan kompetisi bukan namanya. Untuk itu sikap prestatif dan sikap jujur inilah yang nantinya akan membantu kita untuk meningkatkan rasa sprotifitas kita.

Dan sebelum om jay menutup perkuliahan kami semua bernyanyi bersama menyanyikan lagu yang berjudul “TOMBO ATI” itu adalah sebuah lagu yang menjadi perenungan kita agar mampu memperbaiki diri kita agar menjadi lebih baik lagi.

Demikianlah resume keenam ini. Semoga dengan semakin meningkatnya perkembangan zaman ini kita dapat memilih mana yang terbaik untuk kita sendiri, bangsa dan Negara dengan sesuatu yang sangat merugikan.

Kuis :


  1. Banyak orang berpendapat bahwa Globalisasi mengakibatkan “perubahan nilai dalam masyarakat global“, oleh karenanya“nilai olympism”menjadi kurang relevan lagi bagi masyarakat global Bagaimana tanggapan anda?
  2. Bagaimana menurut pandangan anda, agar nilai-nilai olimpiade menjadi perilaku kehidupan masyarakat Indonesia?
  3. Apa yang harus kamu lakukan agar tak menjadi pengangguran terdidik dalam masyarakat global?

Jawaban :

1.Memang benar dengan adanya perkembangan zaman yang sangat begitu liar biasa ini mengakibatkan perubahan nilai dalam masyarakat global sehingga nilai olimpus menjadi sangat kurang lerevan lagi bagi masyarakat global seperti contoh olimpisme mengajarkan kita saling menghargai setiap adanya perbedaan tetapi di zaman sekarang ini masyarakat sanagt minim sekali menghargai setiap perbedaan, mereka bahkan cenderung emosi jika adanya perbedaan makanya banyak sekali kriminalitas yang terjadi, kemudian nilai olimpis mengajarkan agar kita terus semangat dan berjuang untuk menjadi yang terbaik, akan tetapi dengan kemajuan yang sangat pesat ini dimana semuanya menjadi mudah, masyarakat selalu menganggap mudah semua yang ada sehingga menjadi manusia yang sangat konsumtif. Dan sikap cerdas, akan tetapi banyak masyakarat yang kurang cerdas memilih pengaruh dari berkembangnya teknologi saat ini sehingga mereka tidak tahu antara kebutuhan dan kepentingan. Oleh karena itulah sebabnya saat ini nila-nilai olimpis sudah sangat kurang relevan lagi.

2.Agar nilai-nilai olimpiade menjadi perilaku kehidupan msyarakat Indonesia, tentunya sebagai pendidik mulai sejak dini kita mengajarkan apa itu dan bagaimana itu nilai olimpiade, jika seseorang dididik dari sedini mungkin dia akan membiasakan diri dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik. Dan kita juga harus mencontohkan sikap-sikap olimpiade kepada masyrakat bahwa sikap-sikap olimpiadelah yang akan membatu kita menghadapi masa globalisasi yang sangat pesat ini, dengan kebiasaan menerapkan nilai-nilai olimpiade tentunya aka nada perubahan sedikit demi sedikit yang nantinya akan membuahkan hasil yang sangat luar biasa.

3.Menurut saya agar saya tidak menjadi pengangguran terdidik adalah dengan cara seperti belajar dengan sungguh-sungguh, menikmati segala proses yang ada, selalu bersikap kritis, beriskap tidak hanya mencari pekerjaan tetapi memiliki keinginan untuk mendirikan pekerjaan, karena dengan kita membuat atau mendirikan pekerjaan tentunya kita tidak hanya terhindar untuk menjadi pengangguran melainkan kita juga mampu mengurangi jumlah pengagguran yang ada dengan cara memperkerjakannya dan berfikir untuk tidak selalu melamar pekerjaan, dan berifikir untuk tidak selalu ingin dipimpin tetapi juga harus menjadi pemimpin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun