Mohon tunggu...
Annisa Nurul Koesmarini
Annisa Nurul Koesmarini Mohon Tunggu... Wirausaha - Do Good, Feel Good

Saya Senang Membaca-Menulis-Menonton-Berbisnis Jika membaca diibarat menemukan harta karun. Maka menulis seperti menjaga harta karun itu tetap abadi. Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya - Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Film The Eagle Huntress, Perjuangan Suku Nomaden, dan Keberanian

20 Juli 2017   19:56 Diperbarui: 17 Agustus 2017   22:07 1730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Pemburu Elang Wanita Pertama di Mongolia (foto: dokpri)

kepada burung elangnya.

Aisholpan dan elangnya (foto: dokpri)
Aisholpan dan elangnya (foto: dokpri)
Kehidupan Aisholpan juga sama dengan anak-anak lain pada umumnya. Ia bersekolah di dekat sungai Syr, yang bisa dibilang cukup jauh dari rumahnya. Sekolahnya juga ada asramanya. Ia bersekolah selama 5 hari dan pada hari Jum'at ia pulang ke rumah. Adiknya Aisholpan juga tinggal bersamanya di asrama. Nilai-nilainya juga sangat bagus di sekolah, karena ia bercita-cita menjadi Dokter. Namun, saat ini menjadi pemburu elang, selalu menjadi hal yang ia pikirkan setiap hari.

Aisholpan banyak belajar dasar-dasar tentang menjadi pemburu elang dari burung ayahnya. Ia bermimpi suatu saat nanti, Ia juga punya burung elangnya sendiri. Ayahnya melihat keseriusannya berlatih, akhirnya membolehkannya untuk memiliki burung elangnya sendiri dan melatihnya.

Pada hari yang ditentukan, Ai mendapatkan kesempatan yang amat langka untuk mendapatkan bayi elang berumur 3 bulan di gunung terdekat. Sebagai informasi saja, anak burung elang cukup kuat bertahan di sarang tanpa induknya, selama beberapa hari setiap tahunnya. Anak elang ini juga belum cukup umur untuk terbang. Singkat cerita, Ai menunjukkan keberaniannya saat berhadapan dengan anak elang tersebut di sarang burung elang (ini jujur cukup membuat saya deg-deg-an sebagai penonton) dan akhirnya berhasil mendapatkan anak burung elang tersebut, meski sempat ia terpeleset sedikit.

Burung elang tersebut ia rawat dengan kasih sayang, dan ia berniat untuk membesarkannya dan akan ikut festival elang. Nah, bagaimana kelanjutan film The Eagle Huntress ini? Akankah Aisholpan berhasil menjadi pemburu elang pertama di Mongolia? Akankah para tetua di lingkugannya mau mengakui Aisholpan sebagai pemburu elang?

Silahkan teman-teman temukan jawabannya di film The Eagle Huntress ya.

Kisah Pemburu Elang Wanita Pertama di Mongolia (foto: dokpri)
Kisah Pemburu Elang Wanita Pertama di Mongolia (foto: dokpri)
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun