Mohon tunggu...
Annisa Nurul Koesmarini
Annisa Nurul Koesmarini Mohon Tunggu... Wirausaha - Do Good, Feel Good

Saya Senang Membaca-Menulis-Menonton-Berbisnis Jika membaca diibarat menemukan harta karun. Maka menulis seperti menjaga harta karun itu tetap abadi. Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya - Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menyajikan Makanan Kepepet yang Tetap Enak, Tetap Sehat, dan Tetap Terasa Mewah di Rumah

29 Desember 2016   14:32 Diperbarui: 29 Desember 2016   14:59 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mie instan atau mie siap saji buat saya adalah pilihan makanan di saat sedang kepepet dan bener-bener lagi malas untuk memasak. Cara menyajikannya yang cuma dalam bilangan menit dan berbagai pilihan rasanya yang enak, menjadi pertimbangan utama dalam menetapkan mie instan menjadi menu utama, sekaligus menjadi makanan mewah di rumah saat tukang bakso dan tukang nasi goreng nggak lewat depan rumah karena hujan di Bogor nggak berhenti-berhenti turun. Hehehe…

Ketika pertama kali launching di pasar, saya melihat kotak kemasan (packaging-nya) dan warna hitam yang mendominasi kemasan Bakmi Mewah ini terlihat sangat elegan, premium, dan steril dengan kemasan plastik yang melingkupinya, dan kotak kemasan karton yang kokoh namun mudah ketika akan dibuka. Tapi, ketika saya ingin mencobanya kala itu, beberapa teman dan adik saya bilang, rasanya kurang sesuai dengan selera mereka, jika dibandingkan dengan mie toko sebelah. Hal itu membuat saya mengurungkan niat untuk mencobanya. Ternyata referensi dari teman dan orang terdekat, mampu membuat saya tidak berani mencoba varian mie instan yang berbeda dari yang sudah biasa saya konsumsi.

Nah, begitu ada pengumuman lomba blog dari Bakmi Mewah di Kompasiana, rasa penasaran saya muncul kembali. Coba ah rasanya. Kalau beneran nggak enak sesuai kata teman dan adik saya, maka saya nggak akan me-review, pikir saya saat itu. Singkat cerita, saat kemarin saya sudah agak bosan makan di luar terus alias jajan pas long weekend kemarin, muncul ide untuk masak di rumah aja untuk makan malam di tanggal 26 Desember silam, berhubung tanggal 27, keesokan harinya saya mesti masuk kantor lagi. Masak yang kira-kira mudah, simple dan nggak bikin repot dalam membuat dan menyajikannya, sehingga nantinya cuci piring dan peralatan masaknya juga nggak akan banyak, karena masaknya mudah. Akhirnya, setelah ngubek-ngubek isi lemari dapur, pilihan saya jatuh ke Bakmi Mewah. Lebih tepatnya, saya ingin coba rasanya, apakah sesuai dengan perkataan teman dan adik saya sebelumnya…jeng-jeng-jeng…

Setelah saya buka kemasannya yang sangat premium dan elegan ini, kemudian baca petunjuknya sekilas, langsung saya praktekkan. Rebus mie dan daun bawang kering ke dalam air mendidih selama kurang lebih 3 menit. Setelah direbus kurang lebih 3 menit, angkat dan tiriskan mie dan daun bawang. Tuangkan kecap dan minyak, lalu aduk rata. Kemudian tuangkan daging ayam asli, aduk secara merata. Tambahkan sambal sebagai pelengkap. Begitu yang saya baca pada petunjuknya.

Petunjuk cara pembuatan dan penyajian Bakmi Mewah (foto: dokpri)
Petunjuk cara pembuatan dan penyajian Bakmi Mewah (foto: dokpri)
Saya agak bingung ketika tidak mendapati bubuk cabe dan tambahan bumbu penyedap rasa yang biasanya selalu menghiasi paketan mie siap saji, dan malahan mendapati kemasan yang premium, bertuliskan daging ayam (chicken meat) yang sudah matang, sehingga tidak perlu dimasak. Kontan, akhirnya saya sadar dan mengerti, mengapa dulu teman saya dan adik saya bilang Bakmi Mewah ini kurang sesuai dengan selera mereka. Ini dikarenakan lidah mereka yang sudah terbiasa dengan bumbu penyedap rasa  yang mayoritas terdapat kandungan MSG (Mono Sodium Glutamat) di dalamnya.

Diantara beberapa brand mie instan yang pernah mampir di lidah saya, kebanyakan yang beredar di pasaran memang menggunakan bumbu tambahan penyedap rasa agar gurih enak yang bikin nagih. Bahkan kebanyakan bumbu penyedap rasa tersebut ini masih berasa sisa di kerongkongan dan terkadang buat kerongkongan saya terasa gatal. Berbeda halnya dengan mie yang satu ini. Bakmi Mewah.

Di dalam Bakmi Mewah ini, saya tidak menemukan sama sekali tambahan bumbu penyedap rasa. Inilah pembedanya dari mie siap saji lainnya. Tidak ada tambahan bumbu penyedap rasa, which is good. Mie ini lebih sehat. Bentuk mie-nya yang unik. Kemasannya yang premium. Serta ada tambahan daging ayam asli. Semua itu membuat positioning-nya sudah tepat. Benar-benar membuat makan di rumah menjadi lebih mewah dengan Bakmi Mewah. Hanya sedikit tambahan saran dari saya, kalau ayam-nya dikasih bumbu lada hitam (black pepper), tentu cita rasanya akan lebih enak lagi di lidah, terutama lidah saya. Hehehe…

Kecap, Minyak, dan Sambal, Tanpa Bumbu Penyedap (foto: dokpri)
Kecap, Minyak, dan Sambal, Tanpa Bumbu Penyedap (foto: dokpri)
Daging Ayam Asli dalam Setiap Paket Kemasan Bakmi Mewah (foto: dokpri)
Daging Ayam Asli dalam Setiap Paket Kemasan Bakmi Mewah (foto: dokpri)
Saran buat teman-teman yang sudah terbiasa dengan bumbu tambahan penyedap rasa, bisa tambahkan makanan ringan (snack) dan olahan kentang (bisa juga olahan talas) yang dikasih cabe dan kacang tanah (sayang ngga ada ikan teri-nya) seperti yang saya lakukan, sebagai pengganti kerupuk yang bikin kriukk..kriukk…

Buat teman-teman yang doyan pedas lagi, bisa tambahkan saus sambal lagi, saya biasa pake Belibis yang sudah pasti enak, atau sambal terasi ABC, buat teman makan. Sedikit saya tambahkan abon cap Ratu supaya mie lebih bergizi lagi dan saya pecinta pedas manis. Jadi kalau nggak abon, ya harus ada kecap, biar makanan terasa lebih manis. Tak lupa saya tambahkan buah tomat kesukaan saya sebagai tambahan pemanis (garnish) yang diakhir cerita, saya habiskan ludes, karena lycopene yang terdapat di dalamnya sangat baik sekali sebagai anti-kanker. Minumnya enak banget dengan teh melati yang di kombinasikan dengan green tea dari Your Tea. Semua ini membuat mood selera makan saya nambah malam itu. Hahaha…

Ramenya Kreasi Bakmi Mewah Buatan Saya (foto: dokpri)
Ramenya Kreasi Bakmi Mewah Buatan Saya (foto: dokpri)
Intinya, jika ada teman Anda yang bilang mie ini kurang sesuai dengan lidah mereka, atau sebaliknya. Itu hanya masalah perbedaan selera saja. Dan masalah selera tidak bisa diperdebatkan. If we talk about taste, it’s undebateable. Orang jawa mayoritas suka yang manis. Orang Sunda suka yang pedas dan asin. Orang Sumatra suka yang pedas. Itu semua selera masing-masing. Tidak ada yang lebih baik dibandingkan yang lain. Beruntungnya, dengan kehadiran Bakmi Mewah ini yang lebih seimbang bumbu penyedapnya, Anda bisa berkreasi sesuka hati Anda dan membuat makanan di rumah dengan mudah, tetap sehat, dan tetap enak. Karena terkadang enak dan sehat itu sulit akurnya.

Selamat mencoba kreasi Bakmi Mewah sesuai dengan selera Anda ya teman-teman.

Facebook

Twitter

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun