Mereka mendapatkan berbagai keterampilan teknis maupun soft skills, mulai dari keterampilan pemasaran, teknik melakukan coding, hingga keterampilan berkomunikasi dan presentasi. Kini, 20 tim top regional tersebut sudah diciutkan menjadi 5 tim yang menjadi finalis. Dari top 5 ini akan dipilih menjadi top 3, yang berhak mendapatkan hadiah-hadiah menarik yang disebut dengan dengan 6M, yaitu Market Access (akses pasar), Marketing (publisitas), Mentoring (pelatihan dan pendampingan), Management Trip (study visit ke Silicon Valley, belajar langsung dari pelaku industri telekomunikasi di luar negeri), Money (uang tunai), dan Monetizing (peluang besar untuk memperoleh pendapatan melalui kolaborasi dengan stakeholder terkait).
Ada Tuntun (E Tourism), tim dari Bali yang mengembangkan aplikasi Tuntun Virtual Guide yang merupakan sebuah aplikasi mobile pada platform android, memiliki fitur utama Audio Streaming terkait deskripsi sejarah dan budaya dari tempat wisata. Ada Juru Parkir dari Yogyakarta (E Governance), aplikasi mobile pertama di Indonesia yang memanfaatkan teknologi cloud server untuk membantu pengelolaan usaha parkir jenis on street.
Terakhir, ada Kostoom (E-UKM), dimana aplikasi ini menawarkan sebagai penjahit online dan layanan stitching untuk para pengusaha fashion (yang baru memulai bisnis ataupun yang sudah berpengalaman) yang ingin memproduksi produk pakaian sendiri dengan harga yang spesial dan menggunakan merek label sendiri.
Melihat tayangan The NextDev 2016 dan melihat perjuangan Top 5 tersebut mengingatkan saya bahwa kita dapat membangun negeri dengan kreasi digital yang kita lakukan. Seperti sahabat-sahabat kita di Top 5 The NextDev 2016 tersebut yang telah berusaha untuk dapat menjawab tantangan kebutuhan masyarakat Indonesia dan menawarkan solusi aplikatif yang dapat memajukan pertanian Indonesia, memajukan UMKM di Indonesia, memajukan pariwisata di Indonesia, memajukan tata kelola pemerintahan di Indonesia, dan meningkatkan kebersihan lingkuungan di Indonesia. Ternyata, sungguh luar biasa ya peranan kreasi digital dalam membangun negeri.
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital
Geliat perkembangan start-up bisnis di Indonesia yang semakin nyata ini juga didukung dengan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, dimana gerakan ini dibentuk untuk mewujudkan potensi Indonesia menjadi The Digital Energy of Asia di tahun 2020 dengan mencetak 1000 startup yang diharapkan dapat menjadi solusi atas berbagai masalah (problem solver) dengan memanfaatkan teknologi digital. Gerakan ini muncul dan diinisiasi oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia bersama KIBAR di tahun 2016. KIBAR merupakan sebuah perusahaan yang bertujuan membangun ekosistem teknologi di Indonesia melalui inisiatif-inisiatif pembangunan kapasitas, mentoring dan inkubasi di berbagai kota.
Kreasi Digital di Dunia Asuransi
Salah satu bentuk kreasi digital di dunia asuransi ini diperlihatkan dengan jelas oleh salah satu perusahaan yaitu PT. Central Asia Financial yang merupakan bagian dari keluarga besar Salim Group, anggota dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) dan telah mendapatkan izin resmi beroperasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 13 Maret 2013, yang mana telah meluncurkan merek (brand) asuransi bernama JAGADIRI. Mengusung tagline sebagai asuransi tanpa beban, JAGA DIRI hadir seakan menjawab kebutuhan pelanggan akan Instant Protection (perlindungan instan dan langsung), Claim Certainty Process (jaminan penerimaan klaim) dan Best Transparent Price (biaya ringan dan transparan).
Banyak produk yang saya kira sangat inovatif dan berbeda dari asuransi lainnya. Salah satu pembeda utama yang menjadi keunggulan buat JAGADIRI adalah kenyamanan akses perlindungan yang mudah dan cepat, hanya melalui genggaman dan jari saja alias melalui mobile apps dan melalui website jagadiri.co.id. Ada fitur live chat (ngobrol langsung via website), email, telepon 1500 660, yang bisa kita pilih untuk bertanya maupun membantu kita dalam proses pemesanan dan klaim. Hal ini tentu membuat kita lebih fleksibel dalam melakukan pemesanan, tanpa merasa dikejar-kejar, tanpa ada paksaan. Semua pilihan ada di dalam genggaman jari kita. Hal ini juga sempat saya ulas pada artikel mengenai JAGADIRI di kompasiana ini.