3] Mempersiapkan Uang Pas Ketika Membayar Tarif Tol
Antrian yang mengular di gardu Tol Cipali hingga beberapa puluh kilometer ketika mudik biasanya karena petugas tol (yang terbilang masih baru) belum cakap/terampil dalam melayani pembayaran sekaligus mengembalikan uang kembalian. Waktu standar yang seharusnya 7 detik untuk melayani 1 mobil di gardu tol, menjadi 15-30 detik akibat mereka harus mengembalikan kembalian yang nominalnya kerapkali tidak bulat. Misalkan saja untuk tarif termahal Tol Cikopo-Palimanan golongan I yang normalnya 96 ribu setelah di diskon 25 % dari tanggal 7 Juli-22 Juli 2015 menjadi 72 ribu, lalu tarif termahal golongan II yang normalnya 144 ribu di diskon 25 % menjadi 108 ribu, kemudian tarif termahal golongan III 192 ribu menjadi 144 ribu. Nah, yang paling susah kalau kembaliin uang kembalian golongan IV tarif termahal Cikopo-Palimanan yang seharusnya Rp.288.500 dikorting 25% menjadi Rp.216.375. Tuh kan temen-temen jadi ikutan ribet ngurusin kembaliannya. Hahaha...
Jadi, alangkah baiknya kita sebagai pemudik yang baik, tidak sombong dan suka menabung (loh..) bisa membantu meringankan tugas mereka (petugas di gardu tol) dengan cara sudah menyiapkan uang pas sebelum memasuki Tol Cipali atau bisa juga menyiapkan kartu elektronik (sekelas e-toll card atau e-money jika infrastruktur pembayaran sudah bisa dengan menggunakan non tunai) sehingga waktu antrian bisa direduksi. Coba saja Anda bayangkan jika semua pengendara diwajibkan membayar uang pas atau menggunakan non tunai saat membayar tarif tol jika melewati Tol Cipali (atau bahkan di seluruh ruas tol), niscaya flow/arus mobil akan sangat lancar, efisiensi waktu, efisiensi bahan bakar juga bisa dicapai. Jika kita asumsikan saja ada 2000 mobil yang melintas di 1 gardu Tol Cipali saat itu, kemudian Anda kalikan dengan waktu yang bisa direduksi akibat penerapan bayar uang pas & non tunai ini (katakanlah 8 detik yang didapat dari pengurangan 15 detik dengan 7 detik), maka didapatkan hasil 16.000 detik atau setara dengan 4,4 jam penghematan waktu. Itu belum termasuk penghematan bensin loh..
4] Fisik dan Mental Yang Sehat
Dengan fisik yang sehat, tentunya pandangan mata menjadi lebih awas dan fokus lebih terjaga. Dengan fisik yang sehat, napas lebih panjang, oksigen lebih banyak masuk ke otak, sehingga tidak mudah lelah, tidak mudah mengantuk, dan tidak mudah pusing. Dengan mental yang sehat, maka emosi lebih tertata, sabar menjadi penjaganya, tenang menjadi kesehariannya, dan tidak mudah panik ketika kondisi luar berjalan tidak sesuai dengan yang ia inginkan. Dan pada akhirnya, apabila ada hal-hal menarik yang ditemukan dalam perjalanan, nikmatilah. Karena sesungguhnya bersenang-senang adalah esensi terpenting dalam sebuah perjalanan.
Â
Mudah-mudahan infonya bermanfaat ya teman-teman..
Selamat mudik bagi yang mau mudik hari ini dan selamat sahur bagi yang sahur sekarang.
Wassalam…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H