Mohon tunggu...
Annisa Nurul Koesmarini
Annisa Nurul Koesmarini Mohon Tunggu... Wirausaha - Do Good, Feel Good

Saya Senang Membaca-Menulis-Menonton-Berbisnis Jika membaca diibarat menemukan harta karun. Maka menulis seperti menjaga harta karun itu tetap abadi. Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya - Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemudik, Ini 4 Hal Yang Perlu Disiapkan Sebelum Memasuki Tol Cipali Agar Aman, Selamat, Lancar Sampai Tujuan

16 Juli 2015   02:58 Diperbarui: 16 Juli 2015   02:58 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pemudik, Ini 4 Hal Yang Perlu Disiapkan Sebelum Memasuki Tol Cipali Agar Aman, Selamat, Lancar Sampai Tujuan [Foto: http://chemistrahmah.com/wp-content/uploads/2015/07/22-Ramadhan-1436-H-Persiapan-Mudik-Lebaran.jpg]"][/caption]

1] Isi Penuh Tangki Bensin Kendaraan Anda

Mengapa? Karena di Tol Cipali satu jalur baru memiliki 2 SPBU, yaitu di Rest Area Tipe A (Km.102 dan Km.166 jika Anda melewati jalur Cikopo-Palimanan, sedangkan arah sebaliknya Palimanan-Cikopo SPBU berada di Km.164 dan Km.101). Jarak antara satu SPBU dengan SPBU lainnya lumayan jauh, kira-kira berjarak 60 kilometer. Dikhawatirkan dengan kondisi jalan yang padat merayap menjelang H-2 dan H-1 lebaran ini bensin Anda bisa lebih cepat habis di jalan. Oleh sebab itu, disarankan bagi Anda pemudik yang memanfaatkan Tol Cipali untuk mengisi penuh tangki bensin kendaraan Anda sebelum memasuki Tol Cipali, selain supaya perjalanan Anda lebih tenang bin rileks karena tidak khawatir kehabisan bensin di jalan tol (dan mungkin parahnya kalau harus dorong mobil di tol akibat bensin habis hehe..just kidding), Anda juga turut membantu mengurangi antrian pengisian BBM di ruas jalan Tol Cipali.

Salah Satu Antisipasi dari Pertamina dalam Melayani Pemudik di Tol Cipali, yaitu Menyediakan BBM Dalam Kaleng [Foto: http://www.hariandepok.com/wp-content/uploads/2015/07/tamax-637x367.jpg]

Memang betul, pihak Pertamina sudah mengantisipasi kebutuhan BBM saat arus mudik dengan menyediakan BBM dalam kaleng di tengah Rest Area Tipe B (non-SPBU) dan menyediakan mobil tangki BBM di sekitar pintu Tol Cipali. Namun, ada baiknya Anda mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang, sehingga terhindar dari kejadian-kejadian yang tidak Anda inginkan terutama yang berkaitan dengan padatnya pemudik di jalan. Saya jadi teringat kata pepatah, “expect/hope for the best, but always prepare for the worst”. So, jangan remehkan masalah pengisian bahan bakar ini ya.

2] Ketahui Medan Tol Cipali

Tol sepanjang 116,75 km ini bisa dibilang sangat mulus dan lurus. Tidak aneh banyak pembalap yang mengistilahkan Tol Cipali ini “smooth like butter”, yang pada akhirnya banyak membuat pengendara jadi terlena. Tanpa sadar, pedal gas ditekan terus, speedometer bahkan tak terasa telah menunjukkan angka 130 km/jam (melewati kecepatan 100 km/jam yaitu kecepatan maksimal yang disarankan ketika melewati Tol Cipali). Akibatnya, bisa Anda tebak sendiri ujungnya. Ngebut berujung maut. Naudzubillahi min dzalik..

Jalan tol yang begitu panjang dan mulus ini seringkali membuat pengemudi menjadi mengantuk. Kalau sudah urusan mengantuk, maka tidak ada obat lain yang mujarab selain beristirahat atau tidur. Untuk itu keberadaan rest area yang nyaman dan dapat memenuhi kebutuhan pengemudi serta penumpang (seperti hasrat untuk buang air kecil/besar, makan/minum, istirahat, sholat/ibadah) perlu kita ketahui sebelum memasuki Tol Cipali agar Anda bisa memperkirakan kapan waktu yang tepat untuk rehat sejenak melepaskan penat.

Mengetahui medan jalan Tol Cipali juga penting, mengingat beberapa kecelakaan yang terjadi di jalan tol ini terjadi karena ada hewan liar (biasanya babi hutan) yang menyeberang di jalan tol (akibat kanan kiri masih hutan dan sawah serta pembatas luar jalan tol yang hanya berupa patok diselingi kawat berduri sehingga mudah ditembus oleh hewan liar) dan bisa Anda bayangkan saat pengemudi berusaha untuk menghindari hewan tersebut, mereka malah terperosok ke parit jalan yang lebarnya cukup curam.

Dari Infografik nan kreatif buatan Mas Andhika Akbaryansyah yang saya dapatkan di detik.com, kita mungkin bisa belajar untuk mengenal lebih dalam medan Tol Cipali.

Panduan Melewati Tol Cipali [Foto: http://images.detik.com/community/media/visual/2015/07/13/d54d1297-1d61-4449-8188-4095269c047c.jpg?w=780&q=90]

3] Mempersiapkan Uang Pas Ketika Membayar Tarif Tol

Antrian yang mengular di gardu Tol Cipali hingga beberapa puluh kilometer ketika mudik biasanya karena petugas tol (yang terbilang masih baru) belum cakap/terampil dalam melayani pembayaran sekaligus mengembalikan uang kembalian. Waktu standar yang seharusnya 7 detik untuk melayani 1 mobil di gardu tol, menjadi 15-30 detik akibat mereka harus mengembalikan kembalian yang nominalnya kerapkali tidak bulat. Misalkan saja untuk tarif termahal Tol Cikopo-Palimanan golongan I yang normalnya 96 ribu setelah di diskon 25 % dari tanggal 7 Juli-22 Juli 2015 menjadi 72 ribu, lalu tarif termahal golongan II yang normalnya 144 ribu di diskon 25 % menjadi 108 ribu, kemudian tarif termahal golongan III 192 ribu menjadi 144 ribu. Nah, yang paling susah kalau kembaliin uang kembalian golongan IV tarif termahal Cikopo-Palimanan yang seharusnya Rp.288.500 dikorting 25% menjadi Rp.216.375. Tuh kan temen-temen jadi ikutan ribet ngurusin kembaliannya. Hahaha...

Tarif Tol Cipali [Foto: https://assets.kompas.com/data/photo/2015/06/20/0046185Tarif-Tol-Cipali1780x390.jpg]

Jadi, alangkah baiknya kita sebagai pemudik yang baik, tidak sombong dan suka menabung (loh..) bisa membantu meringankan tugas mereka (petugas di gardu tol) dengan cara sudah menyiapkan uang pas sebelum memasuki Tol Cipali atau bisa juga menyiapkan kartu elektronik (sekelas e-toll card atau e-money jika infrastruktur pembayaran sudah bisa dengan menggunakan non tunai) sehingga waktu antrian bisa direduksi. Coba saja Anda bayangkan jika semua pengendara diwajibkan membayar uang pas atau menggunakan non tunai saat membayar tarif tol jika melewati Tol Cipali (atau bahkan di seluruh ruas tol), niscaya flow/arus mobil akan sangat lancar, efisiensi waktu, efisiensi bahan bakar juga bisa dicapai. Jika kita asumsikan saja ada 2000 mobil yang melintas di 1 gardu Tol Cipali saat itu, kemudian Anda kalikan dengan waktu yang bisa direduksi akibat penerapan bayar uang pas & non tunai ini (katakanlah 8 detik yang didapat dari pengurangan 15 detik dengan 7 detik), maka didapatkan hasil 16.000 detik atau setara dengan 4,4 jam penghematan waktu. Itu belum termasuk penghematan bensin loh..

4] Fisik dan Mental Yang Sehat

Dengan fisik yang sehat, tentunya pandangan mata menjadi lebih awas dan fokus lebih terjaga. Dengan fisik yang sehat, napas lebih panjang, oksigen lebih banyak masuk ke otak, sehingga tidak mudah lelah, tidak mudah mengantuk, dan tidak mudah pusing. Dengan mental yang sehat, maka emosi lebih tertata, sabar menjadi penjaganya, tenang menjadi kesehariannya, dan tidak mudah panik ketika kondisi luar berjalan tidak sesuai dengan yang ia inginkan. Dan pada akhirnya, apabila ada hal-hal menarik yang ditemukan dalam perjalanan, nikmatilah. Karena sesungguhnya bersenang-senang adalah esensi terpenting dalam sebuah perjalanan.

 

Mudah-mudahan infonya bermanfaat ya teman-teman..

Selamat mudik bagi yang mau mudik hari ini dan selamat sahur bagi yang sahur sekarang.

Wassalam…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun