Implementasi Perbedaan Tipologi dan Individual dalam BelajarÂ
 Philip R.E. Verson dalam Hamalik (2009) menyatakan bahwa perbedaan  individu sebenarnya mencerminkan perbedaan dalam kesiapan belajar. Setiap anak  yang memasuki sekolah memiliki tingkat kecerdasan, perhatian, dan pengetahuan  yang bervariasi, serta kesiapan belajar yang berbeda-beda. Mereka juga memiliki  potensi dan karakter yang unik. Tantangannya adalah menentukan jenis pendidikan  yang sesuai untuk mendukung perkembangan optimal masing-masing individu sesuai  dengan kapasitas dan kecenderungan mental mereka. Secara praktis, menurut Syaiful  Bahri Djamarah, Aswan Zain (2010), dan Khadijah (2006), pendekatan individual  sangat penting dalam pengajaran. Pengelolaan kelas membutuhkan pendekatan ini,  dan pemilihan metode harus mempertimbangkan pentingnya pendekatan individual.  Oleh karena itu, guru sebaiknya selalu menerapkan pendekatan individual dalam  pengajaran, terutama untuk mengatasi kesulitan belajar pada siswa.
 Khadijah (2006) juga menjelaskan bahwa perbedaan gender  dalam kinerja kognitif dapat dilihat dari tiga perspektif: (1) genetik/fisiologis yang  menyatakan bahwa gen laki-laki memengaruhi morfologi otak secara berbeda, (2)  sosialisasi yang menunjukkan bahwa perbedaan ini dipengaruhi oleh nilai-nilai dalam  masyarakat yang ditransfer melalui keluarga, teman, dan guru, serta (3) pengalaman  yang berbeda yang disebabkan oleh perlakuan yang berbeda terhadap anak laki-laki  dan perempuan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H