Mohon tunggu...
Annisa NurOctavia
Annisa NurOctavia Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Pamulang

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sang Lintah Perenggut Kebahagiaan (Kritik Sastra)

6 April 2021   23:15 Diperbarui: 6 April 2021   23:18 1297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari resistansi yang dilakukan oleh tokoh-tokoh perempuan, hal yang tampak menarik dari strategi penarasian dengan menggunakan sudut pandang orang pertama dengan tokoh "saya" yaitu Maha dan orang ketiga adalah hadirnya subjek laki-laki di mata tokoh "saya" (perempuan). Pemberian nama tokoh laki-laki dengan nama binatang menjadi sebuah usaha untuk menyamakan sifat laki-laki dengan nama-nama. Laki-laki lintah identik dengan hewan lintah yang mengisap darah dan tidak akan berhenti mengisap jika belum benar-benar kenyang.

Kekurangan dari cerpen "LINTAH" karya Djenar Mahesa Ayu ini hanyalah terletak di bagian pertengahan cerita. Akan sangat membingungkan apabila tidak membaca dengan tidak sungguh-sungguh, akan sulit dipahami alurnya bagaimana jika kita tidak membacanya dari awal dan penuh penghayatan. Pengarang lebih mengeksploitasi kekerasan dan unsur seksualitas secara berlebihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun