Judul buku : Mereka Bilang, Saya Monyet
Penulis : Djenar Maesa Ayu
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Tahun : 2002
Isbn : 979-686-993-4
Jumlah halamam: 145/11 halaman
Cerpen berjudul "LINTAH" ini merupakan karya cerpenis Indonesia bernama Djenar Mahesa Ayu yang terbitkan dihalaman Kompas tahun 2002 yang terdapat pada buku kumpulan cerpen berjudul " Mereka Bilang,Saya Monyet". Djenar Mahesa Ayu adalah sastrawan Indonesia yang lahir di Jakarta pada tanggal 14 Januari 1973. Djenar adalah seorang penulis cerpen feminis, yang konsisten dengan karyanya. Djenar adalah salah satu penulis paling kontroversial di Indonesia. Banyak orang menganggap bahasa dan gaya penulisan Djenar terlalu kaku atau bahkan "menyinggung" bagi sebagian penikmat sastra salah satunya yang berjudul" LINTAH"
Dalam kehidupan dunia yang masih mengagungagungkan sistem patriarki, perempuan tidak akan mampu mempunyai arti banyak, kecuali dalam hal pengaruhnya terhadap kehidupan laki-laki. Ada anggapan bahwa perempuan hanyalah tokoh yang selalu menjadi target kekerasan untuk disakiti. Walaupun demikian, memang kebutuhan, harapan, ciri khas, dan sikap kaum laki-laki selalu dipentingkan secara menonjol. Perempuan adalah sosok yang mempunyai dua sisi. Di satu pihak, perempuan adalah keindahan pesonanya dapat membuat laki-laki tergila-gila. Di sisi lain, ia dianggap lemah. Anehnya, kelemahan itu dijadikan alasan oleh sebagian laki-laki untuk mengeksploitasi keindahannya. Bahkan, ada juga yang beranggapan bahwa perempuan itu hina, manusia kelas dua yang walaupun cantik tidak diakui eksistensinya sebagai manusia sewajarnya.
Cerpen "LINTAH" karya Djenar ini menceritakan tentang penderitaan seorang anak perempuan korban penindasan dari ibu dan pacarnya. Maha dalam cerpen "Lintah" merupakan tokoh utama dan tokoh protagonis. Maha adalah penyayang binatang, tetapi ia sangat membenci lintah. Lintah adalah nama yang ia berikan kepada pacar dari ibunya. Maha banyak mengalami penceritaan dalam cerpen ini, dan mengalami ketidakpuasan serta penindasan yang dilakukan oleh Ibu dan Lintah. Maha juga digambarkan sebagai pribadi yang memiliki sifat ingin tahu yang tinggi. Ia penasaran terhadap apa yang dilakukan oleh Ibunya dan Lintah di kamar, setiap Ibu pulang kerja. Ibu dalam cerpen ini merupakan seorang janda, yang memiliki seorang anak perempuan dan juga memiliki seorang laki-laki simpanan (Lintah).
Pemunculan kekerasan seksualitas dalam karya Djenar, "Lintah", memperlihatkan bahwa kurangnya akan pemahaman dan  pengetahuan seksualitas sejak dini . Cerpen "Lintah" lebih memperlihatkan pada pemberontakan yang bersifat revolusioner terhadap suatu konstruksi sosial terhadap kekuasaan sistem patriarki yang tercerminkan dalam karyanya ini. Feminisme akan menjadi pilihan yang tepat untuk mengkritisi "ketidaksenonohan" laki-laki terhadap perempuan yang terjadi dalam cerpen ini. Banyaknya tindak pelecehan seksual yang tergambarkan dalam cerpen ini cukup mewakilkan betapa perempuan dianggap sebagai makhluk rendah yang hanya dapat dijadikan sebagai sarana pelampiasan nafsu birahi laki-laki.
LINTAH yang memiliki sifat tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya selama ini. Tokoh Maha akan mengalami berbagai macam siksaan. Lintah merupakan pria simpanan ibu. Tetapi keberadaan Lintah di rumah tidak pernah disukai oleh Maha, karena tingkahnya yang buruk dan tidak sopan Lintah. Dari kejadian-kejadian yang sering dilakuakan lintah terhadap tokoh saya ini ia takut untuk melaporkan kejadian ini kepada ibunya. Sampai akhirnya ia menerima kenyataan bahwa lintah akan menjadi bapaknya selamanya.