Belajar merupakan sebuah kewajiban bagi setiap orang yang dilakukan sejak ia lahir ke dunia sampai ia kembali ke tanah. Belajar bukan hanya berarti membaca, mengerjakan tugas, atau bahkan menghafal. Konteks belajar begitu luas dan universal, yang pada intinya belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan atau keterampilan seseorang.
Di dunia ini manusia dituntut untuk menguasai 2 bidang keilmuan yaitu bidang yang berkaitan dengan duniawi dan bidang rohani (agama). Kedua bidang tersebut bukanlah pilihan, tetapi menjadi kewajiban untuk dipenuhi dan dilaksanakan tanpa adanya alasan. Apabila hanya menguasai duniawi, manusia akan dilingkupi oleh hawa nafsu tanpa batas yang berujung pada melupakan siapa dirinya dan darimana ia berasal. Oleh karena itu, seorang manusia paling minimal harus memiliki guru agama dan belajar terkait ilmu agama secara rutin 1x per pekan. Tujuannya adalah agar manusia tetap hidup terarah dan ada yang mengingatkan ketika ia salah.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar.111) Mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Āli ‘Imrān [3]:104
Guna memenuhi perintah dalam ayat tersebut dapat dilalui dengan beragam cara, salah satunya yaitu tarbiyah (pendidikan islami). Tarbiyah ini merupakan sebuah upaya mempelajari Islam secara berkelompok dengan jumlah anggota terbatas sekitar 5-10 orang, duduk bersama membentuk lingkaran, yang bertujuan untuk mempelajari Islam lebih mendalam dari berbagai ranah dengan metode pembahasan atau diskusi bersama yang dibimbing oleh seorang murabbi/mentor.
Dalam mengikuti tarbiyah tidak ada persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh calon peserta didik. Tarbiyah dapat diikuti orang seluruh tingkat usia, dari anak kecil hingga orang tua, yang nantinya pembelajarannya disesuaikan kelompok umur dan gender. Selanjutnya dalam pembelajarannya tidak terpatok pada sebuah lokasi misal masjid, karena tarbiyah bisa dilaksanakan dimana saja misal rumah salah satu anggota, taman, dan objek wisata alam.
Latar Belakang Adanya Tarbiyah
Tarbiyah sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad saw. Untuk pertama kalinya tarbiyah dilaksanakan oleh para sahabat Nabi di rumah sahabat yang bernama Arqam, dibawah bimbingan Rasulullah itu sendiri. Dalam tarbiyah pertama ini bukan hanya bertujuan untuk menuntut ilmu, tetapi juga bertujuan untuk membentuk pribadi-pribadi sahabat yang kelak akan siap panggil dan tangguh dalam menghadapi medan dakwah.
Dalam tarbiyah yang dilaksanakan oleh Rasul, para sahabat tidak hanya mendengarkan terkait materi yang disampaikan oleh Rasulullah saw. Setelah daripada pembahasan agama, Rasul akan memberikan tugas dakwah kepada masing-masing sahabat untuk terjun langsung ke lapangan, mengamalkan daripada ilmu yang sudah diajarkan, dan memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh setiap orang.
Misalnya ada sahabat yang diberikan tugas untuk melakukan belajar mengajar dan menghafal Al-Qur'an kepada para muallaf (pemeluk Islam yang baru). Kemudian ada juga sahabat yang ditugaskan untuk melakukan penyambutan kepada kaum-kaum dari wilayah lain yang hendak mempelajari/mencari tau lebih dalam terkait Islam ke Mekkah.
Urutan Pembelajaran dalam Tarbiyah
Selayaknya dalam sebuah acara, terdapat susunan acara di dalamnya dimulai dari pembuka, inti acara, dan penutup. Tarbiyah juga memiliki susunan pembelajarannya sendiri, mengingat di dalam tarbiyah mempelajari Islam itu secara menyeluruh dari belajar Al-Qur'an, belajar ilmu agama berdasar bidangnya, membahas isu terbaru yang berhubungan Islam, mengenal nabi beserta sahabatnya, motivasi kehidupan, hingga mengenal dari setiap anggota secara mendalam sehingga dapat mempererat ukhuwah satu sama lain. Maka berikut ini urutan pembelajaran tarbiyah selengkapnya:
1. Pembukaan
Dalam setiap acara, bagian pembuka adalah hal penting dan sakral yang wajib dilakukan. Selain berguna sebagai penanda dimulainya sebuah kegiatan, dalam bagian ini juga terdapat doa bersama untuk meminta kelancaran dan keberkahan kegiatan kepada Allah swt. Biasanya dalam hal ini dimulai dengan kalimat pembuka, basmalah, dan pembacaan Ummul Qur'an yaitu Surat Al-Fatihah.
2. Tilawah Al-Qur'an Bersama
Sesi pembacaan Al-Qur'an bersama ini pada umumnya memakai surat tertentu yang sudah ditentukan sejak awal dengan bergilir antar satu sama lain. Setelah membaca ayat dalam tulisa arab, disambung dengan membaca terjemah daripada ayat yang dibaca guna mengetahui makna yang terkandung di dalamnya. Saat tilawah, murabbi memiliki peran penting untuk memantau bacaan para peserta didik. Apabila terdapat kesalahan dapat langsung ditegur dan diperbaiki.
3. Kultum yang berisi Sirah Nabawiyah/Sirah Shahabiyah
Kultum (Kuliah Tujuh Menit) menjadi salah satu bagian tarbiyah, dimana anggota akan ditunjuk secara bergilir di setiap pertemuan untuk menyampaikan materi yang bersumber dari kisah nabi ataupun para sahabatnya. Dalam kultum tersebut mendidik setiap anggota agar memiliki kemampuan public speaking dan pengetahuan lebih melalui mempelajari sejarah. Sehingga target akhirnya akan membentuk kader yang bijak, berani, dan percaya diri.
4. Penyampaian Materi Tarbiyah oleh Murabbi
Sesi penyampaian materi adalah bagian inti yang menjadi tanggung jawab murabbi/mentor untuk menyampaikan sebuah pembelajaran kepada para anggota tarbiyah. Dalam pemberian materi dapat disesuaikan dengan urgensi dan kebutuhan para peserta didik atau dengan berpacu pada kurikulum pembahasan tarbiyah yang sudah tersedia.
5. Sesi Tanya Jawab
Setelah penyampaian materi, anggota tarbiyah dapat bertanya terhadap sesuatu yang kurang dimengerti atau sesuatu yang berkaitan dengan materi yang sedang dibahas berupa isu-isu fenomenal di kalangan masyarakat.
Dalam sesi ini setiap anggota juga saling dapat menyampaikan sudut pandang dan pemahamannya masing-masing atas pembahasan tersebut. Hingga nanti di akhirnya, murabbi memberikan kesimpulan atas diskusi yang telah terlaksana.
6. Sesi Berbagi Cerita
Sesi bertukar kabar/saling bercerita satu sama lain merupakan bagian spesial dan paling ditunggu, karena disini setiap anggota akan mengerti kabar saudaranya, saling mengingatkan apabila ada yang salah, saling memberikan solusi jika ada masalah, berbagi suka duka bersama, hingga saling memotivasi satu sama lain. Sehingga pada akhirnya terbangun rasa kasih sayang serta eratnya hubungan anggota satu dengan yang lainnya.
7. Hafalan Al-Qur'an/Hadist
Tarbiyah tidak hanya menuntut seseorang untuk menimba ilmu, tetapi juga menuntut seseorang agar memiliki dasar ilmu melalui hafalan Al-Qur'an maupun hadist. Sehingga kelak diharapkan anggota dapat menjalani kehidupan dan setiap aktivitasnya sesuai dengan petunjuk aturan yang sudah tertera dalam Al-Qur'an maupun hadist.
8. Penutup
Sesi penutup merupakan penanda berakhirnya pelaksanaan tarbiyah. Dalam hal ini murabbi dapat memberikan wejangan akhir dan pengingat bagi para anggotanya, kemudian diiringi hamdalah dan pembacaan doa penutup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H