Mohon tunggu...
Annisa Novasari
Annisa Novasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Annisa Novasari merupakan mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Parsel atau "Parcel"? Berikut Tips Selektif dalam Membeli "Parcel" Lebaran dan Ketepatan Penulisannya

5 Mei 2021   10:37 Diperbarui: 12 Mei 2021   16:44 6602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instagram: collins.parcel

Hari Raya Idulfitri tinggal menghitung hari. Momen ini merupakan momen yang paling ditunggu-tunggu oleh sebagian orang. Banyak dari mereka yang memanfaatkan momen Hari Raya Idulfitri untuk mengunjungi keluarga dan sanak saudara guna mempererat tali silaturahmi. Tentunya mereka tidak datang dengan tangan kosong, melainkan membawa parcel sebagai bingkisan lebaran.

Dengan adanya pandemi Covid-19, tradisi tersebut sedikit berubah. Dari yang awalnya saling berkunjung dengan membawa parcel lebaran menjadi saling mengirimkan parcel lebaran dari rumah masing-masing. Namun, hal itu tidak mengurangi maksud dan tujuan dari pengiriman parcel lebaran yaitu sebagai bentuk terima kasih, sebagai ucapan lebaran, dan salah satu wujud berbagi.

Parsel atau Parcel?

Sebelum membahas tips selektif dalam membeli parcel lebaran, kita harus mengetahui terlebih dahulu mengenai penulisan istilah parcel yang tepat. Ternyata selama ini kita salah dalam menulis kata parcel. Sebenarnya, di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tidak terdapat istilah parcel. Istilah yang tepat adalah parsel. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, parsel merupakan bingkisan yang berisi berbagai hadiah, seperti aneka kue, makanan dan minuman dalam kaleng, barang pecah belah, yang ditata apik dalam keranjang dan dikirimkan kepada orang-orang tertentu pada hari raya. Sedangkan, istilah parcel merupakan kata dalam bahasa Inggris yang artinya bungkusan, paket, bingkisan. Jadi, istilah parsel adalah kata yang tepat ketika merujuk pada bingkisan lebaran.

Tips Selektif dalam Membeli Parsel Lebaran

Mendekati Hari Raya Idulfitri, mulai banyak toko yang menyediakan bingkisan lebaran dengan ukuran dan jenis yang beraneka macam. Mulai dari parsel makanan, parsel peralatan ibadah, parsel kue kering, parsel pecah belah dan lain sebagainya. Dari berbagai jenis parsel tersebut terdapat salah satu parsel yang perlu perhatian khusus ketika membelinya. Parsel yang dimaksud adalah parsel makanan.  Oleh karena itu, berikut tips selektif yang dapat dilakukan dalam membeli parsel lebaran:

1. Amati isi parsel dengan baik

Perhatikan berbagai produk dalam parsel yang telah disusun sedemikian rupa tersebut. Pilih parsel yang isinya dapat dilihat dengan jelas. Jangan ragu untuk menanyakan isi parsel kepada penjual agar tidak menyesal dikemudian hari.

2. Perhatikan tanggal kedaluwarsa produk dengan teliti

Biasanya, tanggal kedaluwarsa produk dicantumkan dengan tulisan yang sangat kecil. Maka, usahakan teliti untuk mencari tanggal kedaluwarsa setiap produk. Pilih produk yang memiliki tanggal kedaluwarsanya lama, minimal satu tahun agar aman dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu.

3. Perhatikan setiap kemasan produk dalam parsel

Parsel yang disusun secara bertumpuk merupakan salah satu taktik untuk menyiasati jika ada kerusakan pada salah satu kemasan produk. Kita diharuskan cermat ketika memeriksa setiap produk dalam parsel. Jika terdapat kemasan yang rusak, dikhawatirkan makanan tersebut tidak layak konsumsi.

4. Pastikan semua produk memiliki logo halal dari MUI

Perhatikan label halal yang tertera pada setiap produk. Biasanya, label halal yang palsu berukuran kecil dan bulat tanpa bertuliskan MUI. Maka, pilihlah produk yang memiliki label halal resmi dengan ciri-ciri berbentuk logo bulat, tertulis nama MUI, dan bernomor sertifikat.

5. Cek kembali komposisi makanan yang tertera di balik produk

Kini, toko atau swalayan di Indonesia telah menyediakan berbagai makanan impor dari Malaysia, Cina, Korea, dan lain-lain. Jika ada keraguan perihal kehalalan dari komposisi makanan impor tersebut, lebih baik tetap memilih makanan dari Indonesia yang sudah jelas berlogo halal dari MUI agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

6. Periksa harga parsel

Tips yang satu ini tidak kalah penting dari tips sebelumnya. Sesuaikan harga parsel yang akan dibeli dengan anggaran dana yang telah dipersiapkan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah membandingkan harga parsel yang ada. Perhatikan isi, jenis, dan aksesoris dalam parsel. Jangan berlebihan dan jangan pula tergiur dengan harga parsel yang terlalu murah.

Demikian informasi yang dapat saya bagikan. Semoga tips tersebut dapat bermanfaat bagi Anda serta menambah wawasan mengenai ketepatan penulisan parsel yang sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Annisa Novasari

Mahasiswi PBSI FKIP Universitas Ahmad Dahlan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun