Mohon tunggu...
annisaningrum yuliastuti
annisaningrum yuliastuti Mohon Tunggu... -

belajar menulis..dan belajar mengeluarkan apa yang ada di otak...:)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Harus Lebih dari Sekedar Pencapaian

28 Maret 2011   06:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:22 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Weekend kemarin saya teringat masih meminjam sebuah buku yang belum sempat saya baca, judulnya Barakallahu Laka, Bahagianya Merayakan Cinta, yang ditulis oleh Salim A Fillah. Sebenarnya itu adalah buku tentang pernikahan dan saya baru membaca bab pertama. Tetapi ada bagian yang membuat saya terinspirasi. Dan saya pikir hal tersebut bisa diaplikasikan dalam berbagai aspek kehidupan, makanya saya share disini.

Setiap manusia pasti memiliki suatu target dalam hidupnya. Sekalipun target tersebut hanyalah sesuatu yang kecil dan sederhana. Namun, sekecil sesederhana apapun target tersebut, tentu setiap manusia berkeinginan untuk mencapainya dan itu berarti perlu ikhtiar untuk mencapainya. Ada yang bekerja keras sekuat tenaga, ada yang berdoa sepanjang hari. Banyak sekali cara berikhtiar untuk mencapai target tersebut. Namun, ada suatu hal yang penting juga, yaitu keberkahan atas target yang akan dicapai tersebut.

Kenapa sih harus berkah..? Sering juga kan ya, kita mendengar ketika kita diberi nikmat, orang akan mendoakan supaya menjadi berkah. Jika sedang ultah, sering juga didoakan semoga umur kita berkah. Jika sedang menuntut ilmu, berdoa juga supaya ilmu kita penuh keberkahan. Jadi sebenarnya apa sih makna barakah.

Di buku tersebut disebutkan bahwa barakah adalah bertambahnya kebaikan dalam setiap kejadian yang kita alami dari waktu ke waktu. Kejadian ini tidak hanya berupa yang baik saja, tetapi juga kejadian yang buruk. Nah, sebenarnya ketika kita meminta sesuatu kepada Allah, kita ga pernah tau, apakah sesuatu itu sebenarnya baik atau tidak untuk kita. Bisa jadi ketika kita meminta sesuatu, Allah mungkin akan mengabulkannya, tetapi setelah hal tersebut terkabul ternyata justru tidak mendatangkan manfaat untuk kita, malah menimbulkan keburukan untuk kita. Nah disinilah barakah bekerja.

Intinya memang hidup itu hanya ada dua kondisi. Kondisi yang baik dan buruk. Dan dengan adanya barakah itu, pada kondisi yang baik, barakah akan membuatnya semakin indah. Sebalikanya pada kondisi buruk, barakah akan membuatnya bertahan. Dengan cara itu Allah akan menambah kebaikan pada hamba Nya. Dan sebenarnya apapun yang Allah berikan, itu sejatinya adalah baik untuk kita. Kuncinya ketika menghadapi itu semua adalah sabar dan syukur.


"Menakjubkan sungguh urusan orang beriman. Segala perkaranya adalah kebaikan. Dan itu tidak terjadi kecuali pada orang yang beriman. Jika mendapat nikmat, ia bersyukur, dan syukur itu baik baginya. Jika ditimpa musibah dia bersabar, dan sabar itu baik baginya." (HR Abu Dawud dan At Tirmidzi)

Dan untuk memperolah barakah itu, perlu ikhtiar lebih karena sesuatu yang baik itu harus diperoleh lewat jalan yang baik juga. Di buku tersebut dijelaskan bagaimana sesuatu yang berkah itu harus melalui proses yang baik pula. Proses yang pertama adalah niat yang baik. Yup, niat akan berperan penting dalam menentukan arah. Dan hal yang pertama dicatat adalah niat.


"Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapat sesuai niatnya. MAka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan RasulNya, maka hijarhanya itu kepada Allah dan RasulNya. Barang siapa hijrahnya itu karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya."

Jadi, yang ditekankan disini adalah niat yang baik sebagai awal untuk mencapai hal yang baik.

Proses kedua adalah azzam atau tekad yang baik. Niat saja tidak cukup, tetapi harus didukung juga dengan tekad yang baik untuk mencapai target yang sudah ditentukan. Tekad yang baik untuk membuat rencana-tencana pencapaian target. Proses selanjutnya adalah komitmen. Ini yang sulit juga. ketika niat dan tekad sudah baik, kadang tidak diikuti dengan komitmen dan keistiqomahan. Yang sering terjadi adalah perjuangan berhenti di tengah jalan karena tidak ada keistiqomahan untuk meraih target tersebut.

Kemudian, proses yang terkahir adalah amal. Amal yang baik ini juga merupakan jalan untuk mencapai keberkahan itu. Amal yang baik berarti amal yang tidak menabarak batas-batas yang telah ditetapkan Allah.

Itulah empat proses yang harus dilalui untuk mencapai target yang berkah. Tentunya tak lupa kita juga harus berdoa kepada Allah. Semoga target yang kita inginkan itu bisa tercapai. Akhir tulisan ini, saya juga ingin mengutip sedikit kata dalam buku tersebut. "Jika kita jujur kepada Allah atas target kita, maka Allah akan menggenapkannya untuk kita."  Barakallahu, semoga kita semua mendapat target yang berkah sesuatu yang kita inginkan.














Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun