Hari ini seharusnya menjadi acara lamaran kami. Seharusnya. Tapi sudah taka da lagi kami. Akhirnya aku memulai memberanikan diri membuka Hp ku, banyak pesan masuk disana yang aku buka satu-persatu.
Aku terkejut, banyak WA masuk dari Mba Embun yang menanyakan kabarku, dan bagaimana lanjutan acaraku. Ada juga doa dan ucapan selamat yang Ia kirimkan tadi malam, karena aku sama sekali tak pernah membalas WA nya. Aku pun menangis.
***
Siang hari aku begitu bosan, aku ingin Es Kopi dingin. Kemudian aku menuju Indomaret untuk mendapatkan kopi. Ternyata ada Mba Embun disana, juga sedang memesan kopinya.
“Senja?” Dia terkejut melihatku.
“Assalamualikum mba.” Sapaku tak berdaya.
“Gimana, kok ga ada kabar? Aku pikir kamu marah samaku?” Tanya nya sambil menuntunku untuk duduk.
“Alhamdulillah mba, acaranya gagal.”
Dia hanya terdiam.
“Seminggu sebelum acara, Mas Indra bicara padaku, bahwa dia tidak bisa melanjutkan perjalanan kami.” “Hatiku hancur mba.” Tak tersa air mataku menetes.
Mba Embun memelukku.