Mohon tunggu...
Annisa Muzammil
Annisa Muzammil Mohon Tunggu... Jurnalis - Pecinta Olahraga dan Traveling

Reach Your Dream

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini Bisa terhadap Alat Permainan Edukatif

18 Oktober 2021   12:21 Diperbarui: 18 Oktober 2021   12:25 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Hallo teman teman bacaku semua. Kembali lagi nih sama saya dalam tema alat permainan edukatif. Sobat baca semuanya, sudah tau belum kalau alat permainan edukatif bisa dapat mengembangkan pengembangan kognitif anak usia dini? Kalau belum tahu yuk simak artikel saya dibawah ini.....

Setiap manusia tentunga mengalami tumbuh dan kembang begitu juga yang terjadi pada anak usia dini. Terlebih lagi anak usia dini yakni sangat rentan terhadap aspek perkembangannya untuk itu orangtua perlu menstimullus anak dengan baik. Istilah tersebut disebut juga dengan masa Golden age atau masa keemasan. Dimana pertumbuhan anak berjalan dengan cepat.

Perkembangan kognitif merupakan salah satu aspek terpenting dari perkembangan siswa. 

Dalam perkembangan kognitif di sekolah, guru sebagai tenaga kependidikan yang bertanggung jawab untuk melakukan interaksi edukatif dan perkembangan kognitif siswa harus memiliki pemahaman yang sangat mendalam tentang perkembangan kognitif siswanya. Orang tua juga penting bagi kemampuan kognitif anak, karena perkembangan dan pertumbuhan anak dimulai di lingkungan keluarga.

Pengembangan kognitif juga bisa distimulus dengan cara bermain karena kita tahu bahwa dunia anak yakni dunia bermain. Dengan cara  bermain, anak akan menggunakan kemampuan sensorimotorik atau fungsionalnya sehingga anak dapat menyalurkan imajinasi, harapan, harapan, dan konflik pribadinya.

Dalam perkembangan tentunya berbagaimacam aspek yang dikembangkan yakni salah satunya aspek kognitif. Apasih kognitif itu? Istilah kognitif berasal dari kata cognition, yang setara dengan kata knowing yang dimaksud dengan pengetahuan. 

Dalam arti yang lebih luas, kognitif adalah perolehan, pengorganisasian, dan penggunaan pengetahuan. 

Keterampilan kognitif juga dapat diartikan sebagai keterampilan belajar atau berpikir atau kecerdasan, yaitu kemampuan mempelajari keterampilan dan konsep baru, keterampilan memahami apa yang terjadi di lingkungan, dan keterampilan menggunakan ingatan dan memecahkan masalah sederhana.

Menurut Maslihah beliau berpendapat bahwa kognitif sendiri dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengerti sesuatu. Artinya mengerti menunjukkan kemampuan untuk menangkap sifat, arti, atau keterangan mengenai sesuatu serta mempunyai gambaran yang jelas terhadap hal tersebut.

Dalam perkembangan kognitif anakk usia dini tenyunya terbagi dalam 4 tahap yakni

1. Tahap Sensori motor

Tahap sensori motor ini terjadi pada anak usia 0-2 tahun. Pada tahap ini anak mengembangkan pemahaman tentang dunia melalui koordinasi pengalaman sensorik (melihat, mendengar) dengan tindakan motorik (menggapai, menyentuh). Menurut piaget masa ini sangat penting  bagi konstruksi perkembangan pemikiran sebagai landasan  pengembangan kecerdasannya. Pemikiran anak praktis dan sejalan dengan apa yang dilakukannya.

2. Tahap Pra operasional

Pada tahap ini anak terjadi pada usia 2-7 tahun.  Pada fase ini, anak mulai merepresentasikan dunia dengan kata-kata dan gambar. Kata-kata dan gambar-gambar ini menunjukkan peningkatan pemikiran simbolis dan melampaui hubungan informasi sensorik dan tindakan fisik.

3. Tahap operasional konkrit

Tahap operasinal konkrit ini terjadi pada anak biasanya umur 7-11 tahun. Di tahap ini anak sudah bisa berfikir secara logis dan biasanya ditandai dengan pemikirannya sudah bersifat rasional. Dan pada tingkat operasional konkret, anak secara mental dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya hanya dapat dilakukan secara fisik, dan mereka dapat membatalkan operasi tertentu tersebut.

4. Tahap operasional formal

Pada tahap ini biasanya terjadi skitar anak usia 11 hingga dewasa, tahap ini juga sering disebut dengan masa remaja. Ketika remaja memasuki tahap ini, mereka memperoleh kemampuan untuk berpikir abstrak dengan memanipulasi ide-ide dalam pikiran mereka tanpa mengandalkan manipulasi tertentu. Seorang remaja dapat melakukan perhitungan matematis, berpikir kreatif, menggunakan argumen abstrak, dan membayangkan hasil dari tindakan tertentu.

Dari pemaparan tahap tahap perkembangan kognitif diatas para bunda bunda dirumah sudah siap tentang bermain guna meningkatkan pengembangan kognitif anak usia dini? Solusinya bisa dengan menggunakan alat permainan edukatif.

Alat permainan edukatif menurut Direktorat PAUD, Depdiknas (2003) mendefinisikan alat permainan edukatif merupakan sarana bermain yang mengandung nilai edukatif serta bisa mengembangkan aspek perkembangan anak. alat permaian edukatif (APE) bertujuan untuk mengembangkan aspek kepribadian dan kecerdasan anak.

Alat permainan edukatif juga dapat membantu pertumbuhan aspek fisik anak.

Dalam proses pembelajaran, anak menggunakan alat permainan tersebut sebagai alat peraga yang dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak dengan melakukan aktivitas yang didukung dengan penggunaan alat permainan edukatif. 

Jenis kegiatan yang ditawarkan kepada anak dirancang untuk mengembangkan pemahaman pengetahuan kognitif anak melalui pembelajaran sederhana yang dilakukan dengan alat permainan edukatif.

Dalam mengembangkan kognitif ada beberapa alat permainan edukatif yakni sebagai berikut:

1. Puzzle

Berbagai keterampilan dilatih dalam permainan puzzle, keterampilan ini erat kaitannya dengan kemampuan kognitif anak. Tujuan dari permainan ini adalah agar anak mengenal cara-cara yang melatih kemampuan anak dalam mengamati dan berkonsentrasi. Puzzle atau puzzle ini terbuat dari triplek, plastik atau karton tebal yang terdiri dari beberapa buah dengan ukuran yang sama.

2. Pohon angka

Kelebihan sarana pohon bilangan ini adalah Anda bisa berlatih berhitung, berlatih pendeteksian angka, berlatih pendeteksian objek berbeda, dan berlatih pendeteksian warna berbeda.

3. Congklak atau dakon

Jenis permaian congklak atau dakon ini dalam permainan edukatif memiliki manfaat guna pengembangan kognitif anak usia dini yakni anak bisa berhitung dari biji bijian.

4. Balok Cruissebarie

Jenis permainan ini dirancang untuk mempromosikan berhitung pada anak-anak, mendeteksi angka, dan meningkatkan keterampilan berpikir anak-anak.

Mungkin cukup sekian pembahasan kali ini ya teman teman simak terus akun kompasiana aku yang setiap minggunya selalu ada pembahasan yang menarik dengan tema yang sama yakni seputar alat permainan edukatif.

Selamat membaca........

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun