Mohon tunggu...
Annisa Mayza Jasmine
Annisa Mayza Jasmine Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Manajemen Universitas Gadjah Mada

Individu yang menyukai tantangn dan melakukan hal baru

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menyelami Falsafah dan Budaya Jawa: Kunci Harmoni dalam Organisasi

16 Desember 2024   10:03 Diperbarui: 16 Desember 2024   10:44 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Budaya Organisasi   Sumber: pexels

Budaya Organisasi

Menurut Robbins (2022), budaya organisasi adalah suatu sistem bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan suatu organisasi dengan organisasi lain.

Budaya organisasi merupakan fondasi yang berisikan nilai yang mendominasi kehidupan perusahaan, yang disebarluaskan dalam organisasi dan menjadi landasan filosofis bekerja bagi karyawan, dan menjadi panduan kebijakan organisasi dalam mengelola karyawan dan konsumen. Jika budaya organisasi kuat, maka budaya organisasi dapat menjadi pengaruh yang mengatur perilaku dan kinerja efektif dari perusahaan.

Disisi lain, budaya organisasi juga dapat menjadi alat untuk menyebarluaskan kepercayaan, sistem, dan nilai yang berkembang dalam sebuah organisasi yang dapat mengarahkan perilaku anggotanya. 

Di sisi lain, budaya organisasi juga dapat menjadi suatu keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh perusahaan bila budaya organisasi tersebut mendukung atau linear dengan strategi organisasi.

Jika menelisik lebih lanjut, di Indonesia sendiri, terdapat berbagai budaya organisasi yang berbeda-beda, dan faktor lingkungan dimana organisasi itu berbeda menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi budaya organisasi perusahaan. Lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan fisik, lingkungan sosial, alam, atau lainnya. 

Ada beberapa sumber utama yang mempengaruhi budaya organisasi, yaitu masyarakat dan budaya nasional dimana organisasi berada, visi dan misi, gaya manajerial, kepribadian pendiri organisasi atau pemimpin yang mendominasi jalannya organisasi, macam bisnis yang dilakukan dan nature of business environment, struktur organisasi dan pelanggan,

Tidak hanya itu, budaya organisasi yang diterapkan oleh perusahan atau organisasi juga berjalan berdasarkan pola pengalaman yang dikembangankan dari proses belajar yang ada di organisasi.

Akan tetapi, budaya juga dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan organisasi gagal menerapkan pengendalian karena budaya sendiri berpengaruh terhadap lingkungan kerja dan proses komunikasi yang ada dalam organisasi tersebut, perilaku kepemimpinan,dan jug etos kerja yang dimiliki karyawan. 

Budaya organisasi akan berdampak pada kegiatan operasional perusahaan dan tentunya dalam keputusan pemimpin dalam melakukan pengendalian atau kontrol operasional.

Falsafah dan Budaya Jawa

Falsafah yang ada di dalam suatu masyarakat sendiri merujuk pada serangkaian prinsip-prinsip hidup yang terbentuk dari nilai-nilai kebijakan yang dianut. Falsafah erat kaitannya dengan kebudayaan karena falsafah adalah suatu hasil cipta dari kebudayaan itu sendiri.

Dalam suatu masyarakat, khususnya masyarakat Jawa, falsafah menjadi suatu yang sangat erat dalam kehidupan bermasyarakat dan menjadi latar sikap, kepercayaan, tingkah laku baik secara individu atau dilakukan secara kolektif.

Di Indonesia, budaya lokal seperti Jawa sangat mempengaruhi budaya organisasi, praktik bisnis, dan juga perilaku pemimpin. Ada berbagai falsafah dan jiga budaya yang digunakan masyarakat jawa dan mempengaruhi pengambilan sikap atau perilaku masyarakat jawa. 

Salah satu falsafah Jawa yang memiliki sense of legality adalah Memayu Hayuning Bawono, Ambrasto Dur Hangkoro, yang memiliki arti mengusahakan keselamatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan, memberantas sifat angkara murka, serakah, dan tamak.

Falsafah Jawa ini dapat menjadi salah satu perspektif masyarakat Jawa dalam hal berinteraksi dengan masyarakat dan menjadi nilai lokal yang dianut oleh masyarakat naik secara nasional maupun global. Dinama nilai ini juga dapat diselaraskan dengan perkembangan kebudayaan modern saat ini dengan budaya Jawa yang akan terus beriringan.  

Ilustrasi Budaya Jawa   Sumber: Unplash
Ilustrasi Budaya Jawa   Sumber: Unplash

Dalam budaya Jawa juga dikenal budaya hormat yang melekat dan diinternalisasikan melalui pendidikan keluarga seperti rukun, wedi, isin, dan juga sungkan yang juga berpengaruh kepada proses pengambilan keputusan individu yang berpengaruh atas sikap yang diambil ketika menjalankan proses bisnis.

Budaya Jawa juga mengatur tentang kultur kolektivitas yang memiliki hubungan personal baik diantara sesama organisasi, contohnya adalah tata berperilaku atau sikap menghormati orang yang lebih tua.

Perilaku ini dijalankan secara turun temurun baik dalam kondisi formal maupun informal. Dalam kehidupan sehari-hari, perilaku yang mencerminkan kultur kolektivitas budaya adalah penggunaan Bahasa Jawa Krama.

Implementasi dan Realisasi Budaya Jawa dalam Organisasi

Budaya Jawa, yang sarat dengan nilai-nilai luhur dan falsafah, memberikan panduan praktis yang dapat diterapkan dalam pengelolaan organisasi. Salah satu contoh implementasi yang paling nyata adalah penerapan nilai rukun dalam membangun hubungan internal organisasi. 

Rukun mencerminkan semangat harmoni dan kebersamaan, yang dapat diwujudkan dalam budaya kerja tim. Organisasi yang menerapkan prinsip ini akan mendorong kolaborasi antardivisi, mengurangi konflik, dan menciptakan lingkungan kerja yang saling mendukung.

Falsafah Memayu Hayuning Bawono, Ambrasto Dur Hangkoro juga relevan dalam kebijakan perusahaan, terutama dalam aspek keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Perusahaan yang berlandaskan nilai ini akan lebih cenderung mengembangkan kebijakan yang memperhatikan keseimbangan antara keuntungan, kesejahteraan karyawan, dan dampak terhadap masyarakat luas.

Misalnya, organisasi dapat mengadopsi program CSR (Corporate Social Responsibility) yang tidak hanya bersifat simbolis tetapi benar-benar memberikan dampak positif bagi komunitas lokal. 

Nilai sungkan dalam budaya Jawa juga memainkan peran penting dalam membangun hierarki organisasi yang sehat. Dalam implementasinya, budaya sungkan dapat diwujudkan melalui tata krama komunikasi antara atasan dan bawahan.

Misalnya, meskipun seorang bawahan memberikan masukan kepada atasan, komunikasi tersebut disampaikan dengan cara yang tetap menghormati posisi otoritas atasan. Ini membantu menjaga suasana kerja yang profesional tanpa kehilangan esensi saling menghormati.

Selain itu, falsafah kolektivitas budaya Jawa seperti gotong royong dapat menjadi basis untuk membangun budaya organisasi yang berbasis partisipasi. Dalam proses pengambilan keputusan, misalnya, nilai ini dapat diterapkan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam diskusi, sehingga keputusan yang diambil mencerminkan konsensus bersama. Prinsip ini juga relevan dalam pelaksanaan program kerja, di mana seluruh anggota organisasi turut berperan aktif untuk mencapai tujuan bersama.

Organisasi juga dapat mengintegrasikan penggunaan Bahasa Jawa Krama sebagai simbol penghormatan dalam acara formal atau komunikasi internal tertentu. Hal ini tidak hanya menjaga warisan budaya tetapi juga membangun identitas unik organisasi di tengah persaingan global.

Penyelarasan Budaya

Penerapan budaya Jawa tidak terlepas dari tantangan, terutama ketika harus menyeimbangkan nilai tradisional dengan kebutuhan efisiensi dan inovasi di era modern.

Oleh karena itu, implementasi budaya Jawa memerlukan adaptasi strategis agar relevan dengan dinamika lingkungan kerja masa kini tanpa mengurangi esensi nilai-nilainya. Pertama, prinsip-prinsip seperti rukun (harmoni), guyub (kebersamaan), dan gotong royong (kerja sama) dapat diterapkan untuk membangun kerja tim yang solid dan kolaboratif, namun perlu diselaraskan dengan penggunaan teknologi modern untuk meningkatkan produktivitas. 

Misalnya, budaya musyawarah atau rembug dalam pengambilan keputusan dapat dipercepat dengan memanfaatkan platform digital, seperti konferensi video atau sistem manajemen proyek daring, sehingga keputusan tetap berbasis konsensus tanpa mengorbankan efisiensi waktu.

Kedua, sikap ewuh-pakewuh (rasa sungkan) yang terkadang menghambat komunikasi langsung dapat diimbangi dengan pelatihan komunikasi asertif yang tetap menghormati hierarki tetapi mendorong transparansi dan inovasi.

Selain itu, pemimpin dapat mengadopsi gaya kepemimpinan yang inklusif, di mana masukan dari seluruh lapisan organisasi dihargai, namun keputusan tetap dibuat secara strategis untuk mendukung tujuan organisasi. 

Ilustrasi Penyelarasan Budaya  Sumber: Unplash
Ilustrasi Penyelarasan Budaya  Sumber: Unplash

Dengan mengadopsi pendekatan fleksibel ini, nilai-nilai tradisional Jawa tidak hanya dilestarikan tetapi juga menjadi pilar budaya organisasi yang relevan dan kompetitif di era modern.

Selain itu, dalam konteks yang lebih luas,  Budaya Jawa juga memiliki Tantularisme yang menjadi inti dari pandangan hidup Jawa. Menurut Ir. Sutarjo, Tantularisme memiliki makna bahwa dalam keberagaman, terdapat kesatuan yang mendasrinya.

Semangat keagamaan yang dimiliki oleh masyarakat dengan tipologi religius, non-doktrinal, toleran, akomodatif, dan optimistik, dapat dianggap sebagai suatu bentuk tantularisme. Semangat ini sejalan dengan kenyataan sosial dan politik di Indonesia, yang dikenal dengan kondisi masyarakatnya yang plural. 

Dalam konteks ini, tantularisme dapat dilihat sebagai nilai yang mendukung kehidupan bersama yang harmonis, sekaligus memberikan ruang bagi berbagai perbedaan dalam masyarakat Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun