Mohon tunggu...
Annisa Maulidya
Annisa Maulidya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi

and u gonna be happy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perilaku Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19: Perspektif Struktural Fungsional

14 November 2020   17:08 Diperbarui: 14 November 2020   17:13 2039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Annisa Maulidya Rakhmah

( Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ )

Tahun 2020 ini dunia diresahkan oleh salah satu wabah yang mematikan yang dikenal sebagai COVID-19 (Corona Virus Disease 2019). Menurut World Health Organization (WHO), Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sampai saat ini telah tersebar ke lebih dari 122 negara, termasuk Indonesia. Sementara di Indonesia, Covid-19 telah menyebar ke 279 kabupaten/kota yang tersebar di 34 provinsi. Penyebaran Covid-19 sepertinya terus menjadi perbincangan utama di Negara kita ini.

Ditengah wabah virus Corona saat ini, saya mengamati banyak sekali dampak yang terjadi. Kecemasan publik kian meningkat dalam berbagai hal. Wabah ini menimbulkan banyak keresahan seperti yang pernah terjadi beberapa waktu lalu diantaranya panic buying, kekosongan barang medis seperti hand sanitizer dan masker, kekacauan aktivitas sehari-hari, terpukulnya ekonomi dan masih banyak lagi.

Dalam bidang pendidikan, pemerintah melalui Menteri Pedidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), memutuskan untuk seluruh kegiatan pendidikan mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak sampai Perguruan Tinggi dilakukan dirumah masing-masing dengan tujuan mencegah penyebaran virus ini. Mau tidak mau peserta didik harus mentaati himbauan pemerintah. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring atau jarak jauh, aktifitas serta tugas-tugas dilakukan secara online.

Di bidang ekonomi, penutupan kegiatan usaha sebagai langkah untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 berdampak pada besarnya jumlah pekerja yang harus dirumahkan. Menurut catatan Kementerian Ketenagakerjaan, pandemi Covid-19 telah berdampak bagi 1,7 juta pekerja di Indonesia, baik pekerja formal maupun informal. Sektor pariwisata dan penerbangan juga sepi penumpang dikarenakan adanya kebijakan social distancing, serta ritel non makanan yang sepi pengunjung. Industri perfilman yang mengurangi proses syuting, industri media dan pers yang terhambat mencari konten dan berita masuk kedalam sektor perekonomian tahap sedang.

Dampak Covid-19 pada sektor politik yaitu penundaan pilkada serentak dari 23 September menjadi 9 Desember 2020. Penambahan anggaran juga dibutuhkan demi menyediakan peralatan kesehatan bagi penyelenggara pilkada. Namun, kelanjutan tahap penyelenggara pilkada kembali dihadapi tantangan seiring meningkatnya kasus positif Covid-19 sepanjang bulan Juli.

Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak awal tahun 2020 ini telah berdampak pada tatanan kehidupan masyarakat, baik secara sosial maupun ekonomi. Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) diambil pemerintah sebagai upaya untuk memutus dan meminimalisir penyebaran virus ini. 

Kebijakan tersebut mendorong masyarakat untuk menyesuaikan perilaku sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah. Tetapi, banyak masyarakat yang tidak menyikapi hal ini dengan baik, masyarakat Indonesia yang menganggap 'enteng' virus ini, dengan tidak mengindahkan himbauan-himbauan pemerintah. 

Contohnya, pemerintah sudah memberi himabuan untuk belajar dari rumah bagi siswa dan mahasiswa, namun justru dimanfaatkan untuk berlibur. Selain itu, saat Indonesia sudah dalam keadaan darurat masih banyak masyarakat yang mengadakan perkumpulan besar seperti menyelenggarakan hajatan, dimana akan berkumpul ratusan orang di satu tempat, yang dapat menjadi mediator bagi penyebaran virus corona dalam skala yang lebih besar.

Masyarakat merupakan sebuah struktur dengan bagian-bagian yang saling berkaitan seperti yang diungakap oleh teori struktural fungsional. Menurut teori ini masyarakat merupakan suatu sistem sosial yang terdiri atas elemen-elemen atau bagian-bagian yang saling berkaitan dan saling menyatu dalam keseimbangan. Teori ini beranggapan bahwa semua peristiwa dan semua struktur adalah fungsional bagi suatu masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun